10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Air dari Kawasan Taman Mumbul, Desa Sangeh: Tempat Rekreasi, Irigasi, dan “Malukat”

Ni Putu Vira Astri AgustinibyNi Putu Vira Astri Agustini
November 22, 2024
inKhas
Cerita Air dari Kawasan Taman Mumbul, Desa Sangeh: Tempat Rekreasi, Irigasi, dan “Malukat”

Danau kecil di Taman Mumbul, Desa Sangeh, Abiansemal, Badung, Bali | Foto: Vira

JIKA dengar nama Desa Sangeh di Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, pikiran kita hampir pasti melayang kepada kera atau monyet. Ya, di Sangeh memang ada tempat wisata monyet yang hidup dalam hutan desa yang asri.

Obyek wisata hutan dan kera ini sudah terkenal sejak bertahun-tahun lalu. Namun, saya tak akan bercerita tentang hutan Sangeh itu. Saya ingin bercerita tentang air dalam telaga bening, air yang mengalir di parit sawah dan air yang menjadi tirta suci bagi umat.

Tentu, karena, selain obyek wisata hutan dengan kera yang jinak, Desa Sangeh memang punya obyek wisata air. Namanya, Taman Mumbul. Lokasinya di Banjar Brahmana.

Taman Mumbul memang baru dikenal sejak beberapa tahun lalu, namun perkembangan pengelolaannya kini cukup pesat.

Yang menarik, Taman Mumbul bukan hanya tempat wisata, melainkan juga sebagai tempat warga desa menjaga ketersediaan air untuk mengairi sawah mereka. Taman Mumbul juga digunakan sebagai irigasi.

Air yang mucul di Taman Mumbul itu punya cerita yang unik. Sebuah cerita dari tetua di masa lalu yang terus diceritakan dari zaman ke zaman.

Menurut cerita I Gusti Ngurah Putu Buda dari Banjar Batu, Sangeh—yang menjadi pengelola Taman Mumbul sejak Oktober 2024—menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang nenek yang membawa air menggunakan daun pisang untuk diberikan kepada orang di desa itu. Tetapi orang-orang tidak mau menerima air itu.

Akhirnya air itu ditaruh begitu saja. Nah, di tempat menaruh air itu munculah sumber air, lama-lama air tersebut membesar, sehingga tempat itu menjadi telaga atau danau kecil. Tempat itulah kini dikenal dengan nama Taman Mumbul.

“Jika tidak dibendung atau diseber pinggirannya, mungkin tanah di sekitar sudah habis jadi telaga,” kata I Gusti Ngurah Putu Buda. “Tanah di kanan-kiri bagian utara danau itu adalah tanah milik banjar, ada ada juga tanah milik pribadi. Untuk mengurangi terjadinya abrasi, akhirnya desa adat membendung air tersebut menjadi sekarang dan tidak meluas lagi,” katanya.

I Gusti Ngurah Putu Buda | Foto: Vira

Sumber air Taman Mumbul itu memang berasal dari tanah atau dalam Bahasa Bali disebut klebutan. Air tersebut kini digunakan untuk irigasi pertanian.

“Air Taman Mumbul mengalir dari utara hingga selatan Desa Sangeh seperti Jemeng, Blahkiuh. Dan di Taman Mumbul itu ada bendungan yang membagi dua jalur air. Satu jalur untuk persawahan bagian selatan, dan satu jalur lagi airnya mengalir sampai ke Desa Taman, Desa Selat sampai Desa Mambal,” kata Ngurah Buda.

Taman Mumbul memiliki daya tarik wisata, yang didatangi wisatawan lokal dan mancanegara. Lingkungan yang sejuk, asri dan hijau, dengan air yang alami, menjadikan Taman Mumbul sebagai obek wisata yang khas, autentik, tanpa dibuat-buat secara berlebihan.

Apalagi, Taman Mumbul kemudian dilengkapi sarana wisata untuk tempat rekreasi seperti perahu rakit dari bambu. Sehingga danau kecil itu menjadi tempat wisata yang asik bagi keluarga.

Selain tempat wisata, Taman Mumbul  juga memiliki pura yaitu Pura Pancaka Tirta yang berada  di sebelah timur. Sesuai namanya, Pura ini secara khusus untuk penglukatan atau pembersihan diri. Air untuk pembersihan diri secara niskala ini tentu saja bukan berasal dari air di Taman Mumbul. Pura itu memiliki mata air tersendiri, karena di daerah itu terdapat banyak mata air.

Selain sebagai tempat pembersihan diri, air dari Pura Pancaka Tirta banyak digunakan masyarakat setempat untuk diminum.

Saluran irigasi di kawasan Taman Mumbul | Foto: Vira

“Kawasan Pura Pancaka Tirta dibagi menjadi tiga yaitu Nista, Madya, Utama. Nista tempat toilet, Madya tempat untuk Penglukatan, Utama yaitu tempat Melasti,” ungkap Ngurah Buda.  

Yang lebih menarik lagi, Taman Mumbul pada zaman dulu sering digunakan sebagai tempat belajar berenang. Semacam sekolah renang.

“Orang tua zaman dulu pintar berenang karena orang zaman dulu bermain di air. Tidak seperti anak-anak sekarang berenang harus bayar kolam renang,” katanya.

Sebagai pengelola, Ngurah Buda tentu saja bisa renang karena ia dibesarkan di Taman Mumbul juga disebut dengan nama Pancoran Solas.

Menurutnya, debit air di Taman Mumbul itu terus berkurang. “Dahulu debit air masih besar tetapi debit air sekarang menurun, itu terjadi karena ulah manusia,” katanya.

Warga lokal dan wisatawan “malukat” di Pura Pancaka Tirta di sekitar Taman Mumbul | Foto: Vira

Untuk itulah warga tetap memelihara pohon-pohon besar dan hutan bambu yang ada di bagian hulu. Karena penyebab melimpahnya mata air di kawasan Taman Mumbul itu memang karena faktor alam yang masih terpelihara.

“Banyaknya pohon-pohon, dan yang paling penting adanya hutan bambu. Setiap desa mempertahankan hutan bambu karena penyimpanan airnya besar,” kata Ngurah Buda.

Penurunan debit air pada Taman Mumbul kian berdapak besar pada petani. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menstabilkan debit air. Pembuangan sampah dan limbah pabrik menjadi rusaknya air dan ekosistem di bagian selatan Desa Sangeh. “Rusaknya air bukan dari air itu sendiri tetapi ulah manusialah yang merusaknya,” kata Ngurah Buda

Sebagai pengelola Taman Mumbul, Ngurah Buda mengatakan, ada tantangan untuk melestarikan keberadaa Taman Mumbul itu,  bagaimana masyarakat ke depannya menanamkan ajaran Tri Hita Karana, yaitu salah satunya hubungan manusia dengan alam.

“Penyelamatan hutan di sekitar sangat penting dilakukan, karena sumber air berasal dari hutan. Subak tidak hanya melakukan ritual, tetapi subak sebaiknya melakukan ritual penanaman pohon,” tutupnya. [T]

Reporter/Penulis: Vira Astri Agustini
Editor: Adnyana Ole

Catatan: Artikel ini adalah hasil dari pelatihan jurnalistik berkaitan dengan program magang mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali di tatkala.co

Lewat Lorong Karang Menjelajah Keindahan Tersembunyi Pantai Suluban di Bali
Eksplorasi Pesona Keindahan Alam Tersembunyi di Suwat Waterfall
Merasakan Kedamaian Gunung dan Danau Batur di Igloo Glamping, Kintamani
Tags: airBadungDesa Sangehkrisis iklimparisada
Previous Post

Guru dan Perubahan

Next Post

Khoirurisma Agustin: Ia Atlet Wushu, Sekolah Tata Busana, Ia Muslim, Kuliah Bahasa Bali

Ni Putu Vira Astri Agustini

Ni Putu Vira Astri Agustini

Lahir di Blahkiuh, Badung. Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, UPMI Bali

Next Post
Khoirurisma Agustin: Ia Atlet Wushu, Sekolah Tata Busana, Ia Muslim, Kuliah Bahasa Bali

Khoirurisma Agustin: Ia Atlet Wushu, Sekolah Tata Busana, Ia Muslim, Kuliah Bahasa Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co