2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Pancoran Desa Les, Dulu, Orang-Orang dan Kuda Biasa Mandi Bersama

JaswantobyJaswanto
September 25, 2024
inKhas
Di Pancoran Desa Les, Dulu, Orang-Orang dan Kuda Biasa Mandi Bersama

Pancoran Desa Les | Foto: Dian

EMPAT pancuran air terus-menerus mengalir. Meski tak begitu deras, tapi alirannya stabil dan konsisten. Airnya jernih dan dingin di tengah panas dataran rendah yang menyengat. Pancuran—atau pancoran—ini menempel di dinding depan Pura Beji Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sebagai desa di pinggiran pesisir, meski dengan bukit dan hutan, udara di Les tetap saja panas dan membakar. Dan pancoran itu seperti oase di gurun yang menyegarkan.

Pancoran Desa Les ini konon merupakan pemandian umum yang ramai. Menurut cerita-cerita setempat, baik pria maupun wanita, anak-anak hingga lansia, seluruhnya mandi di pancoran ini. Ada empat pancoran di masing-masing bilik, sebagaimana telah disinggung di atas. Airnya berasal dari sumber air Toya Anakan yang ada di Desa Les.

“Bilik laki-laki dan perempuan punya pancoran sendiri. Dulu ada lima pancoran, sekarang tinggal empat,” ujar tokoh adat Desa Les, Jro Nyoman Sungerdana, belum lama ini.

Meski sudah ada sejak lama, saat ini kondisi pancoran masih terbilang baik. Airnya bersih dan debitnya besar. Lokasi sekitarnya juga tampak bersih—walaupun sedikit berlumut. Tapi itu hal biasa. Memang begitulah kondisi di sekitar pemaindian pada umumnya.

Menurut Jro Nyoman Sungerdana, rencananya jumlah pancoran di pemandian ini akan ditambah alias dikembalikan ke jumlah semula, yakni 5 pancoran. “Akan kami kembalikan lagi. Nanti posisi bilik juga akan kami tukar. Bilik perempuan ada di timur atau di hulu dan bilik laki-laki ada di sebelah barat, seperti posisi semula,” katanya.

Pancoran Desa Les | Foto: Dian

Selain sebagai pemandian umum, tempat tersebut juga sebagai lokasi pemandian kuda. Kuda-kuda milik juragan atau warga, dimandikan tepat di kolam yang ada di depan area pemandian. Kuda-kuda itu diikat pada sebuah pohon dan dibiarkan bergumul pada kubangan. Ada pula pemilik yang memandikan kudanya secara langsung.

“Kudanya mandi di depan, pemiliknya mandi di pemandian. Saat pulang, pemiliknya bersih, kudanya juga ikut bersih,” ujar Jro Nyoman.

Tidak hanya warga Desa Les, warga dari desa tetangga juga kerap datang untuk membersihkan badan di pemandian ini. Terutama warga dari daerah Kintamani. Mereka datang dengan berjalan kaki atau menaiki kuda.

“Dulu kan belum ada kendaraan seperti sekarang. Masih pakai kuda dan jalan kaki. Mereka semua mandi di sini. Sambil ke pasar, mereka mampir untuk mandi,” terang Jro Nyoman.

Dulu, pancoran ini hanya berbentuk batu-batu bertumpuk. Sangat sederhana. Tapi seiring waktu berjalan, batu-batu tersebut mulai runtuh. Pemerintah desa mengambil langkah merenovasi pancoran dengan membuat plesteran semen. Begitu juga dengan pemandian kuda yang kini berubah menjadi taman air mancur itu.

“Rencananya, kami dari pemerintahan desa akan mengembalikan kondisi pancoran seperti semula. Berdinding batu-batu dan jumlahnya lima dengan posisi bilik yang semestinya,” ujar Kepala Desa Les, Gede Adi Wistara.

Pancoran Desa Les | Foto: Dian

Keberadaan pancoran di Desa Les itu menunjukkan peradaban manusia dan menjadi salah satu jejak sejarah wilayah tersebut. Sayangnya, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan pancoran ini dibangun—atau ada di Desa Les. Entah ada sejak zaman kerajaan atau justru dibangun belakangan pada zaman penjajahan. Atau lebih belakangan lagi, ada sejak setelah kemerdekaan.

“Yang jelas, saat saya masih kecil, pancoran ini sudah ada. Kami tidak tahu tahun berapa dibangun. Yang pasti sudah lawas sekali,” jelas Adi Wistara.

Saat ini, pemandian itu masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Akan tetapi intensitasnya tidak seperti dulu. Mereka yang mandi di pemandian umum itu dapat dihitung jari. “Karena sekarang sudah modern, jadi sudah punya pikiran malu untuk mandi di pemandian umum. Tapi masih ada kok yang datang untuk mandi—tapi tidak banyak,” Kata Adi.

Lebih dari itu semua, selain sebagai pemandian umum, pancoran ini juga dimanfaatkan warga saat memiliki upacara yadnya. Pancoran pertama pada setiap bilik digunakan untuk mencuci beras bila terdapat upacara Metuun. Begitu juga dengan upacara tiga bulanan. Bayi dimandikan di pancoran pertama sebagai simbol penyucian diri, selanjutnya dapat mandi di pancoran berikutnya.

“Di sini tidak ada Ngaben. Adanya upacara Metuun. Mengawali upacara itu, ada ritual ngingsah baas atau mencuci beras. Cucinya di pancoran pertama. Kalau untuk tiga bulanan, mandinya di pancoran pertama dulu, selanjutnya bebas mau mandi di pancoran berapa saja,” tutur Adi Wistara.[T]

Les Fest Ngembak Geni, Harinya Orang-Orang Desa Les
Jika Beruntung, Kita Bisa Temukan “Nasi Campur Bu Mangku”, Unik dan Melegenda di Desa Les
Hal-Hal yang Membuat Desa Les Layak Menyandang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024
Tags: Desa LeslesTejakula
Previous Post

Pesona Rumah Makan Malini Uluwatu

Next Post

Wisata Sejarah: Merekonstruksi Masa Lalu

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Wisata Sejarah: Merekonstruksi Masa Lalu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co