LANGIT MALAM GAZA
Malam ini tak biasa
Malam ini tak berawan
Tiada kudengar adzan berkumandang
Tiada kudengar mazmur kembali disenandungkan
Sorban terhimpit puing
Kekasihku tak mungkin kita bersatu
Kemana aku?
SOLILOKUI SEORANG GADIS TIMUR TENGAH
Kutangkap dusta melalui suara sepi waktu
Bagai tambur dengung rimba
Atau suiran para serangga
Tapi siapa mengerti perihal ucap yang kau janjikan
sama semunya dengan bayanganku di hadapan bulan
SOLILOKUI SEORANG GADIS TIMUR TENGAH (2)
Sebuah pagi yang sempat ia hidu
ia reguk secawan air hangat
tubuhnya tercengang cemas
berangan andai ia punya banyak teks
menghibahi kata-kata
dan membangun dunia
SETELAH JANUARI LEWAT
Setelah Januari lewat
kau masih berbaring di bawah hujan
semut-semut mulai bersarang di sudut rumahmu
membangun hening yang paling malam
dan tentang apa yang tak dibiarkan untuk bangun lagi
menjadi landasan kau bersedih
almanak yang belum jua terganti
DALAM TANDU
Dalam tandu aku menatap sunyi-Mu
yang tegak lurus
bagai rajah huruf pertama kitab suci
di baring ini
betapa sunyi-Mu bersuara lebih keras
sakit, sakit
tanah menelanku
MALAM-MALAM KEHILANGAN
pertanyaan-pertanyaan
tenggelam di tubuhmu
merupa
sunyi rahasia
seakan malam
di sana
ia tak pernah tahu
SIMPANG LIMA
aku tertawan
di simpang lima tanpa rambu
kepada kehidupan yang abu-abu
kukira tak ada kebingungan
untuk memilih
langkah mana
yang menuju sepi