11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Lisawati, Perempuan Penjual Bendera: 10 Tahun Merantau di Bali, Pernah Dikira Sudah Meninggal

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
August 17, 2024
inKhas
Lisawati, Perempuan Penjual Bendera: 10 Tahun Merantau di Bali, Pernah Dikira Sudah Meninggal

Lisawati | Foto: Dede

“Di kampung itu saya sudah diselametin, sudah sampai tahlilan ke-100 hari. Pas saya pulang, satu kampung engga nyangka saya masih hidup!”

Begitulah kata Lisawati ketika menceritakan pengalamannya saat pulang ke kampung halaman di Cianjur, Jawa Barat, untuk pertama kalinya, setelah mengadu nasib di Bali selama 10 tahun.

Lisawati merupakan penjual bendera pinggir jalan yang berada di Jalan WR Supratman, Kesiman, Denpasar. Tepatnya di tikungan arah Kesiman menuju Tohpati. Perempuan asal Cianjur itu telah melakoni pekerjaan sebagai penjual bendera selama 10 tahun setiap bulan Agustus. Lapaknya buka dari tanggal 1 sampai 16 Agustus, dari pukul 06:30 sampai 18:30 Wita.

Sebelum menjadi penjual bendera, ia pernah menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia sebagai ART (Asisten Rumah Tangga). Ia menjadi TKW sebelum menikah, yaitu pada tahun 1998 sampai akhir tahun 2003.

Lisawati mengatakan, saat menjadi TKW di Negeri Jiran itu, ia masih sering berkomunikasi dan sering mengabari keluarganya, terutama keluarga bapaknya. Barulah ketika menikah dan merantau ke Bali, ia mulai jarang berkomunikasi lagi, sudah lost contact.

“Sudah tidak ada yang bisa saya hubungi karena saking lamanya. Selain itu karena kendala ekonomi juga, jadi bukannya saya lupa, tapi memang tidak bisa karena tidak punya cukup uang untuk pulang,” kata Lisawati memberikan alasan.

Jika tidak berjualan bendera, ia sehari-hari menjual nasi di warungnya yang bernama Warung Dua Putri, letaknya di jalan bypass Padang Galak menuju Sanur. Suaminya bekerja jadi sopir truk, itupun tidak tetap setiap hari, terkadang juga serabutan.

Selain itu, dua anaknya yang masih berusia 19 dan 17 tahun juga terpaksa harus putus sekolah sejak pandemi, karena Ibu Lisawati dan suami tidak bisa membiayai sekolah anak-anaknya. Anak sulungnya kini bekerja di salah satu toko servis handphone di Denpasar, sementara yang bungsu bekerja menjadi pelayan di sebuah kedai makan di Jalan Tukad Barito, Denpasar.

Lisawati melayani pembeli bendera | Foto: Dede

Kedatangan rezeki dan mukjizat memang terkadang tidak terduga, begitupun dengan nasib baik Ibu Lisawati pada Lebaran lalu, ia mendapatkan program mudik gratis. Kesempatan itu tentu tidak disia-siakan olehnnya. Ia pun pergi mudik ke Cianjur ditemani oleh anak bungsunya.

Lisawati begitu rindu dengan keluarga dan kampung halamannya, terutama dengan bapaknya. Ia menjelaskan, ibunya sudah meninggal sejak ia berusia tiga tahun, jadi semasa kecil, ia dan saudara-saudaranya diasuh oleh bapaknya. Ia merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara.

“Bersyukur kemarin ada mudik gratis, jadinya saya bisa melihat keluarga lagi dan bertemu Bapak. Bapak masih ingat betul dengan saya, padahal sudah lama tidak pulang,” ungkapnya.

Mendengarkan cerita Lisawati saya jadi teringat dengan kutipan dalam lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Rindu Tebal, “Rinduku tebal kasih yang kekal, detik ke detik bertambah tebal”. Barangkali itulah yang dirasakan oleh Ibu Lisawati ketika akhirnya berhasil mudik ke kampung halamannya.

Akan tetapi, sesampainya di kampung, ia baru menyadari ternyata ia  dianggap sudah meninggal, karena saking lamanya tidak pulang dan tidak berkabar. Bahkan ia ternyata sudah diupacarai sampai tuntas, sudah sampai tahlilan hari ke 100.

Lisawati merasa sedih ketika mengetahui ia dianggap sudah meninggal. Namun ia tak larut dalam kesedihan, baginya yang terpenting adalah berhasil pulang kampung dan bertemu bapaknya.

“Bapak saya umurnya sudah hampir 105 tahun, walaupun saya lama tidak pulang, tapi Bapak masih ingat betul saya siapa, ternyata ia memang menunggu saya untuk pulang. Bapak yakin kalau saya masih hidup,” katanya.

“Sepuluh hari saya di kampung, terus balik lagi ke Bali. Baru dua minggu saya di Bali, saya dikabari kalau Bapak meninggal. Ternyata sepuluh hari itu adalah kesempatan terakhir bertemu Bapak,” ujarnya sambil menahan tangis.

Lisawati merasa sangat terpukul dengan kepergian bapaknya, ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Tetapi baginya, yang namanya jalan hidup dan takdir, kita tidak bisa mengaturnya, semua atas kuasa Tuhan. Intinya semua harus disyukuri.

Ketika mendapatkan kabar itu, ia berusaha mencari pinjaman ke sana kemari agar bisa kembali pulang kampung untuk mengikuti upacara pemakaman bapaknya.

“Pas dapat kabar meninggalnya, saya paksain pulang. Walaupun ongkos pulang saya dapat minjem di tetangga, yang penting saya bisa pulang lagi,” ungkapnya.

Lisawati merapikan lapaknya | Foto: Dede

Lisawati mengungkapkan, kesulitan dalam menjual bendera adalah persaingannya. Ia mengatakan, di sepanjang jalan Kesiman menuju Tohpati itu banyak berjejer penjual-penjual bendera lainnya. Jadi tidak semua orang bisa pas berhenti di lapaknya, karena bisa saja di lapak penjual lain.

Menurutnya, penjualannya tahun ini merupakan tahun yang paling sepi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kini sangat sedikit orang yang berhenti di lapaknya untuk membeli bendera.

Biasanya ia bisa menjual bendera dengan hasil Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta pe rhari. Namun, tahun ini kebanyakan orang menepi hanya untuk membeli bendera-bendera kecil atau bendera-bendera plastik yang harganya sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu.

Hasil penjualan tersebut bukan sepenuhnya milik Lisawati, karena ia hanya menjualkan dagangan orang. Jadi jika tidak habis maka akan dikembalikan. Ia hanya mendapatkan upah karena telah membantu menjualkan bendera tersebut.

Kendati demikian, untuk bendera plastik seharga Rp 5 ribu, ia sendiri yang memodalinya sendiri, sehingga keuntungannya sepenuhnya ia bisang kantongi sendiri. Modal yang ia gunakan berasal dari upah hasil menjual bendera yang besar-besar itu.

“Bisanya cuma beli ini saja saya, jadi modalnya hanya untuk ini, karena mampunya hanya ini, kalau bendera yang lain saya tidak sanggup belinya,” katanya sembari menunjuk bendera plastik di lapaknya.

Dengan sikapnya yang sederhana, Lisawati menunjukkan bagaimana harus bersikap sabar dalam mengahadapi berbagai cobaan dan bersyukur dengan apa yang kita punya dan kita miliki. Merdeka secara sederhana adalah bagaimana kita bisa bersyukur dan memaknai kehidupan dengan arif. Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Perempuan-Perempuan Pemetik Kopi di Desa Pegayaman
Belajar Kebermaknaan Hidup di PKP Community Centre, di Payangan-Gianyar
Ni Made Mira Cahyani, Lulusan Terbaik yang Suka Laki-laki Berbahasa Bali
Tags: baliHUT Kemerdekaan RIpenjual benderaperantau
Previous Post

Enam Sastrawan Bali Mengumandangkan Semangat Kepahlawanan dalam Puspa Suara Pujangga

Next Post

Puisi-puisi Moch Aldy MA | Mari Berjumpa Selepas Kita Bekerja Keras

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Puisi-puisi Moch Aldy MA | Mari Berjumpa Selepas Kita Bekerja Keras

Puisi-puisi Moch Aldy MA | Mari Berjumpa Selepas Kita Bekerja Keras

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co