DI kalangan orang-orang media terdapat konsep usang, bad news is good news. Tapi soal judi online ini, kita tahu pasti bahwa bad news is bad news. Saat ini judi online semakin merajalela di Indonesia, dengan dampak yang mengkhawatirkan.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat nilai transaksi keuangan mencurigakan terkait judi online telah mencapai lebih dari Rp600 triliun pada kuartal I-2024. Jumlah pemain judi online tercatat mencapai 3,2 juta orang. Ketergantungan pada judi online tidak hanya merusak kehidupan individu, tetapi juga berdampak pada tatanan sosial dan moral masyarakat.
Judi online telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam kasus bunuh diri. Tekanan finansial dan emosional akibat kekalahan dalam judi sering kali membuat individu merasa putus asa, bahkan mendorong mereka untuk melakukan tindakan ekstrem seperti bunuh diri.
Selain itu, konflik keluarga yang dipicu oleh masalah keuangan akibat judi sering kali berakhir dengan perceraian yang kasusnya melonjak 142%. Pidana terkait judi online terus meningkat dari waktu ke waktu (Pusiknas Bareskrim Polri, 2024). Kebutuhan mendesak untuk mendapatkan uang dengan berjudi juga mendorong individu melakukan tindakan kriminal seperti pencurian dan penipuan.
Maraknya Iklan Judi Online di Media Sosial
Media sosial telah menjadi alat utama dalam penyebaran judi online. Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dipenuhi dengan iklan-iklan judi online yang mengiming-imingi pengguna dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
Algoritma media sosial yang dirancang untuk menargetkan iklan secara spesifik kepada pengguna yang mungkin tertarik pada judi semakin memperparah masalah ini. Dengan begitu banyak iklan judi yang muncul di feed media sosial, membuat masyarakat, termasuk generasi muda, menjadi semakin mudah terpapar dan tergoda untuk mencoba judi online.
Selain iklan yang membanjir, banyak influencer media sosial yang secara terang-terangan dan tanpa ragu mempromosikan situs judi online kepada pengikut mereka (Bisnis Tempo, 2023). Influencer ini sering kali menerima bayaran besar dari situs judi untuk mempromosikan layanan mereka, tanpa mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pada pengikut mereka.
Pengaruh kuat dari tokoh-tokoh ini dapat dengan mudah menarik perhatian masyarakat, membuat mereka percaya dengan penuh harap, bahwa judi online adalah cara cepat dan gampang untuk menghasilkan uang.
Masyarakat Suka Judi Negara akan Lemah
Sebagai salah satu penyakit masyarakat, kegiatan judi ini sudah lama dilarang. Efek dari suka berjudi tidak sederhana, namun cenderung kompleks dan menjalar ke mana-mana. Tidak hanya soal keuangan yang amburadul namun lebih lanjut akan menggerogoti ke tingkat yang lebih berat. Negara yang masyarakatnya cenderung suka berjudi akan menghadapi berbagai masalah serius yang dapat melemahkan ketahanan dan stabilitasnya.
Bukan mengada-ada, berikut ini adalah beberapa alasan mngapa masyarakat yang suka berjudi membahayakan stabilitas negara. Pertama adalah kerugian ekonomi. Kecanduan judi menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi individu dan keluarga.
Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau investasi jangka panjang malah dihabiskan untuk berjudi. Ini mengakibatkan kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi di kalangan masyarakat, yang pada akhirnya berdampak negatif pada perekonomian negara.
Kedua adalah penurunan produktivitas, orang yang kecanduan judi cenderung kurang produktif dalam pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Mereka sering absen, kehilangan fokus, dan tidak dapat bekerja dengan efisien. Penurunan produktivitas ini mengurangi kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara.
Alasan ketiga adalah timbulnya masalah sosial. Judi online menyebabkan berbagai masalah sosial seperti perceraian, konflik keluarga, dan peningkatan tingkat kriminalitas. Masalah-masalah ini mengganggu keharmonisan sosial dan menambah beban pada sistem hukum dan layanan sosial negara.
Alasan keempat menyangkut kesehatan mental dan fisik. Kecanduan judi berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik individu. Tekanan emosional akibat kekalahan dan hutang menyebabkan stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Kurangnya aktivitas fisik dan pola hidup tidak sehat yang seringkali menyertai kecanduan judi, akhirnya berakibat pada penurunan kesehatan fisik.
Kelima, adanya erosi nilai-nilai moral. Bagaimanapun, ketergantungan pada judi akan mengikis nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Orang yang kecanduan judi mungkin jadi lebih mudah terlibat dalam kebohongan, penipuan, dan tindakan tidak etis lainnya untuk mendapatkan uang. Hal ini tentu mengganggu integritas moral masyarakat dan memperburuk tatanan sosial.
Peran Pemerintah dan Usaha Masyarakat
Untuk mengatasi masalah judi online dan dampak negatifnya, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Tidak bisa persoalan ini diserahkan semata kepada pemerintah dan Satgas Anti Judi saja. Diperlukan adanya tindakan nyata yang saling mendukung antara pemerintah, masyarakat, dan individu untuk mengatasi masalah ini.
Perlunya edukasi dan kampanye publik, di mana pemerintah perlu mengadakan kampanye edukasi yang luas mengenai bahaya judi online. Kampanye ini dapat dilakukan melalui media massa, sekolah, dan komunitas. Informasi tentang dampak negatif judi online dan cara menghindarinya harus disebarkan secara luas agar masyarakat lebih sadar akan bahaya yang mengintai.
Peran tokoh agama di sisi lain sangat berpengaruh karena pendidikan agama dapat memainkan peran penting dalam mencegah kecanduan judi. Ajaran agama yang menekankan nilai-nilai moral, etika, dan integritas harus diajarkan sejak dini. Pendidikan agama dapat membantu individu memahami bahwa judi adalah perbuatan yang merugikan dan bertentangan dengan nilai-nilai spiritual.
Berikutnya, hal yang mendasar dalam urusan kenegaraan namun seringkali dipandang remeh adalah perlunya pendidikan Pancasila. Banyak konten di medsos yang dibuat untuk lucu-lucuan yang isinya adalah siswa, anggota masyarkat bahkan tokoh publik yang gelagapan tidak hafal Pancasila. Dianggap lucu namun sebenarnya miris.
Pendidikan Pancasila harus diperkuat untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan moral yang baik pada masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengajarkan pentingnya kerja keras, kejujuran, dan tanggung jawab. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat akan lebih tahan terhadap godaan judi dan lebih fokus pada kontribusi positif bagi negara.
Selanjutnya, kita bisa berharap pemerintah bisa menegakkan regulasi yang ketat terkait judi online. Pemerintah harus menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap iklan dan promosi judi online. Platform media sosial mestinya diharuskan untuk memblokir iklan judi dan juga melarang promosi judi online oleh para influencer. Selain itu, situs judi online ilegal harus ditutup, dan pelaku yang terlibat dalam operasionalnya juga harus dihukum dengan tegas.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terbebas dari jerat judi online dan kembali fokus pada kegiatan yang lebih positif dan produktif. Pencegahan dan penanganan yang efektif terhadap masalah judi online akan memperkuat ketahanan negara dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Bagaimana negara ini mau menuju generasi emas jika dari para pejabat hingga rakyat jelata , dari orang dewasa hingga anak SD sudah menyukai judi online? Jika dibiarkan, niscaya anak bangsa ini akan terdengar sumbang, fals dan menggelikan saat meneriakkan kata: Merdeka!![T]