WISATA overland atau touring adalah perjalanan darat sambil berekreasi, menikmati alam dan budaya yang ada di suatu negara atau daerah. Jenis wisata ini biasanya menggunakan mobil atau karavan, meski ada juga yang menggunakan sepeda motor atau motor besar.
Biasanya wisata overland dilakukan bersama rombongan, anggota keluarga, atau sendirian. Tren wisata overland belakangan ini cukup meningkat dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah kebebasan dalam berwisata, baik dalam hal biaya, waktu, pilihan objek wisata, serta sensasi pengalaman berwisata dengan jalan darat. Nuansa petualangan menjelajah negeri menjadi salah satu motif wisata overland.
Potensi wisata overland di Indonesia sangat luar biasa. Hampir semua daerah dan provinsi di Indonesia memiliki potensi wisata overland. Beberapa daerah yang selama ini telah dikembangkan sebagai destinasi wisata overland diantaranya Bogor, Yogya, Semarang, Malang, Bali, Flores, dan Labuhan Bajo.
Potensi wisata overland meliputi beberapa hal. Pertama, Indonesia memiliki view atau pemandangan indah yang memanjakan mata wisatawan touring, baik itu bukit, pegunungan, sungai, danau, dan pantai.
Kedua, potensi budaya yang ada di setiap daerah menjadi daya tarik dalam wisata overland. Wisatawan bukan hanya menjelajah negeri untuk menikmati pemandangan indah, tetapi juga menyaksikan atraksi budaya di suatu daerah.
Ketiga, kuliner khas di masing-masing daerah akan menarik wisatawan overland, sehingga diperoleh pemahaman baru tentang berbagai makanan khas daerah. Setelah berpenat mengililingi suatu wilayah, wisatawan berhenti sejenak untuk menyantap kuliner daerah.
Keempat, infrastruktur yang baik selama ini sangat memudahkan bagi wisatawan overland. Pembangunan jalan tol dan jembatan yang gencar dilakukan belakangan ini memudahkan aksesibilitas wisata overland untuk jelajah negeri.
Peran Pemerintah
Peran pemerintah belum tampak optimal dalam mendorong pengembangan wisata overland, karena lebih fokus pada pengembangan wisata massal, seperti pantai dan taman rekreasi. Selama ini objek wisata massal tersebut sangat medapat perhatian, karena dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang banyak.
Promosi yang dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah terhadap wisata overland juga kurang. Padahal secara sosial, budaya, dan ekonomis wisata overland sangat berdampak positif. Masyarakat di setiap daerah akan diuntungkan secara ekonomis ketika rombongan wisatawan overland beristirahat atau mengunjungi objek wisata di daerah.
Proses interaksi sosial budaya antara wisatawan dengan penduduk lokal juga terjadi. Apalagi bila para wisatawan overland itu menginap di rumah-rumah penduduk. Ada sensasi alami yang diperoleh wisatawan ketika dapat menginap di rumah penduduk sambil berbincang banyak hal tentang kehidupan masyarakat.
Agar wisata overland dapat terus meningkat dan memberi kontribusi yang signifikan terhadap jumlah wisatawan dalam negeri, yang paling utama adalah aksesibilitas jalan dan jembatan. Semakin mudah aksesibilitasnya, akan membuat wisatawan termotivasi untuk berwisata dengan cara touring.
Selain itu amenitas di setiap objek wisata yang berdekatan dengan jalan tol perlu mendapat perhatian. Terutama yang berkaitan dengan area parkir, toilet yang bersih, tempat sampah, mushola, dan ruang istirahat yang nyaman bagi wisatawan overland. Promosi terhadap wisata overland perlu lebih dilakukan secara masif melalui media sosial.
Keunikan
Wisata overland memang memiliki keunikan yang berbeda dengan wisata konvensional. Keunikan itu yang jelas terletak pada durasi waktu dan jarak tempuh berwisata yang sangat fleksibel. Dengan demikian wisatawan overland dapat lebih lama dan lebih intens dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat di daerah.
Wisata overland sangat berperan dalam mengenalkan potensi adat, tradisi, dan budaya yang ada di daerah melalui unggahan perjalanan mereka ke media sosial. Berbeda dengan wisata konvensional; pengunjung hanya sekadar menikmati alam. Andai pun menyaksikan pertunjukan seni budaya, wisatawan sebatas menonton, setelah itu kembali ke hotel.
Pada wisata overland, orang bukan semata menyaksikan keindahan alam; namun juga menikmati dan menyatu dengan alam. Durasi yang cukup lama di suatu destinasi juga memberi kesempatan bagi wisatawan untuk berinteraksi, bahkan berkomunikasi antarbudaya dengan penduduk setempat.
Yang perlu menjadi catatan, agar wisatawan overland tetap dapat berperilaku dengan baik selama dalam perjalanan menjelajah negeri maupun ketika berada di daerah. Artinya, wisata overland harus mendukung prinsip-prinsip pengembagan pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Jangan sampai kehadiran mereka di suatu daerah justru meninggalkan masalah ekosistem baru, seperti kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, wisata apa pun bentuknya bertujuan menikmati keindahan alam dan budaya; sekaligus melestarikannya. [T]
BACA artikel lain dari penulisCHUSMERU