10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nama-nama Pangkung di Desa Pucaksari, Busungbiu : Sebuah Kajian Toponimi

I Ketut Suar AdnyanabyI Ketut Suar Adnyana
July 5, 2024
inEsai
Nama-nama Pangkung di Desa Pucaksari, Busungbiu : Sebuah Kajian Toponimi

Pangkung | IIl;ustrasi: Suar Adnyana

PANGKUNG merupakan tempat  aliran air diapit oleh dua buah tebing yang tinggi dan curam (Muliyadi, dkk., 2018). Definisi tersebut kurang pas untuk menggambarkan pangkung di  Desa Pucaksari.

Pangkung yang ada di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali, tidak selalu diapit oleh tebing  curam dan tinggi. Ada beberapa pangkung   diapit  dataran yang ketinggiannya landai.

Dahulu, pangkung yang ada di Desa Pucaksari masih ada aliran airnya tetapi sekarang beberapa pangkung sudah menjadi pangkung mati dan dialiri air ketika musim penghujan.

Adapun nama-nama pangkung yang ada di Desa Pucaksari adalah Pangkung Biu, Pangkung Sampi, Pangkung Bebek, Pangkung Kelantan,  Pangkung Kua, Pangkung Kejimas, dan Pangkung Lutung.

Nama-nama pangkung tersebut dapat ditelusuri dan dikaji dengan menggunakan kajian toponimi.

Toponimi adalah studi tentang nama-nama tempat, termasuk asal-usul, arti, penggunaan, dan perubahan nama-nama tersebut. Bidang ini merupakan cabang dari onomastik, yang merupakan studi umum tentang nama-nama.

Toponimi mencakup analisis etimologi, sejarah, dan geografi nama tempat, serta bagaimana nama-nama ini mencerminkan budaya, bahasa, dan sejarah daerah tersebut.

Beberapa aspek yang dipelajari dalam toponimi meliputi:

Etimologi: Meneliti asal-usul dan arti nama tempat. Ini sering kali melibatkan analisis linguistik untuk memahami kata-kata atau frasa asli yang digunakan.

Sejarah: Mempelajari perubahan nama tempat dari waktu ke waktu dan bagaimana faktor sejarah, politik, dan sosial mempengaruhi nama-nama tersebut.

Geografi: Mengeksplorasi hubungan antara nama tempat dan fitur geografis, seperti sungai, gunung, dan kota

Budaya dan Bahasa: Memahami bagaimana nama tempat mencerminkan budaya dan bahasa masyarakat yang digunakan oleh masyarakat. Ini bisa mencakup nama yang berasal dari bahasa asli, kolonial, atau campuran keduanya.

Penamaan pangkung di Desa Pucaksari lebih tepat dikaji secara etimologi dengan mengkaji asal-usul penamaan tempat tersebut.  

Nama pangkung yang ada di Desa Pucaksari diberikan berdasarkan pada fungsi dan binatang serta tumbuhan yang terdapat pada pangkung tersebut. Nama -nama pangkung tersebut

Pangkung Biu

Biu artinya pisang. Daerah ini terletak di Timur Banjar Adat Kutul, Desa Pucaksari. Untuk mencapai daerah ini menuruni perkebunan kopi yang kemiringannya cukup terjal.

Di sisi kiri dan kanan pangkung ini dahulunya banyak tumbuh pohon pisang (biu). Pohon pisang yang tumbuh kebanyakan pohon pisang lokal. Oleh karena itu, pangkung ini dinamakan “Pangkung Biu.”   

Pangkung Sampi

Sampi sama dengan sapi.  Letak daerah ini cukup terjal jika ditelusuri dari Banjar Adat Kutul, Desa Pucaksari.

Pangkung ini diapit oleh dua dataran tinggi. Berdasarkan informasi dari penduduk  Desa Pucaksari, dahulu beberapa penduduk Desa Pucaksari memelihara  sapi (dalam bahasa Bali disebut sampi).

Sapi dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membajak sawah. Sapi yang telah digunakan untuk membajak sawah, sebelum dibawa ke kandang dimandikan di aliran pangkung. Masyarakat menyebut pangkung tersebut “Pangkung Sampi”.

Pangkung Bebek

Asal-usul nama  Pangkung Bebek dapat ditelusuri dari fungsi pangkung tersebut. Pangkung Bebek dahulu difungsikan untuk mengandangkan bebek.

Masyarakat di sekitaran pangkung tersebut menempatkan bebeknya di aliran pangkung tersebut dengan memberi pembatas dengan anyaman bambu.

Anyaman bambu diletakkan di bagian atas dan bawah aliran pangkung sehingga bebeknya tidak bisa ke luar dari batas anyaman bambu. Masyarakat Desa Pucaksari menamai pangkung tersebut “Pangkung Bebek.”

Masyarakat di sekitaran Pangkung Bebek tidak mengetahui mengapa para orang tua dulu mengandangkan bebeknya di aliran Pangkung Bebek.

Pangkung Kua

Kua artina kura-kura. Pangkung Kua terletak di Dusun Tegalasih, Desa Pucaksari. Di pangkung ini ada banyak kekua [kƏkuƏ], ‘kura-kura’.

Kekua tersebut hidup di sepanjang aliran Pangkung Kua. Dengan banyaknya kekua yang ada di pangkung tersebut, masyarakat Desa Pucaksari memberi nama pangkung tersebut “Pangkung Kua.”

Ilustrasi Pangkung Kua | Ilustrasi oleh Suar Adnyana

Sampai saat ini, masyarakat di sekitaran Pangkung Kua sering menemukan kekua. Saat ini debit air yang ada di pangkung tersebut sangat kecil karena tidak ada lagi pohon besar yang tumbuh di sekitaran Pangkung Kua.

Pangkung Klantan.

Pangkung Klantan adalah nama pangkung yang berujung di Dusun Tegalasih, Desa Pucaksari. Pada ujung aliran pangkung ini, dibuat permandian umum oleh masyarakat Dusun Tegalasih.

Asal-usul nama pangkung ini berdasarkan informasi dari Putu Mekarjaya, aliran air  pangkung ini   dahulu cukup deras ‘nelantan’.

Nelantan artinya airnya mengalir deras tanpa hambatan. Karena aliran airnya yang cukup deras, masyarakat Desa Pucaksari menamai pangkung tersebut “Pangkung Kelantan.”

Pangkung ini saat ini dialiri air hanya ketika musim penghujan.

Pangkung Kejimas

Pangkung ini terletak di Dusun Beteng, Desa Pucaksari. Dahulu,  di sekitaran pangkung ini banyak pohon kejimas (bahasa Latinnya adalah  duabanga mollucana).

Kejimas termasuk  Famili Sonneratia. Kayu Kejimas  adalah jenis kayu yang dapat menyimpan air. Dengan banyaknya kayu kejimas yang tumbuh di sekitaran pangkung, masyarakat menamakan pangkung tersebut “Pangkung Kejimas.”

Pangkung Lutung

Pangkung ini melintasi Dusun Batu Megaang, Desa Pucaksari. Hulu dari pangkung ini adalah di dataran tinggi yang berada di atas Dusun Batu Megaang.

Air Pangkung Lutung tetap mengalir walaupun pada musim kemarau. Masyarakat Dusun  Batu Megaang, Desa Pucaksari memanfaatkan aliran air Pangkung Lutung untuk mengairi persawahan.

Di sekitaran aliran pangkung banyak ditemukan monyet (bahasa Balinya lutung ‘ monyet jantan’) sehingga masyarakat Desa Pucaksari menamai pangkung tersebut ‘Pangkung Lutung.” [T]

Baca artikel lain dari penulisSUAR ADNYANA

Subatah, Makanan Unik: Di Desa Pucaksari Subatah Biasa Digoreng, juga Bisa Di-nyatnyat
Gorengan Ores, Makanan Khas Masyarakat Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng
Patus: The Chef ala Masyarakat Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng
Bu Yarsa, Sejak 50 Tahun Jual Laklak di Dajan Tugu Singa Desa Les
Tags: BusungbiuDesa Pucaksarilingkunganpangkungtopnimi
Previous Post

Enam Bulan Kerinduan

Next Post

Pameran Makanan dari Lontar Dharma Caruban | Catatan Pameran Olahan Makanan Prodi Pendidikan Bahasa Bali Undiksha

I Ketut Suar Adnyana

I Ketut Suar Adnyana

Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum. adalah Wakil Rektor I Universitas Dwijendra, Denpasar

Next Post
Pameran Makanan dari Lontar Dharma Caruban | Catatan Pameran Olahan Makanan Prodi Pendidikan Bahasa Bali Undiksha

Pameran Makanan dari Lontar Dharma Caruban | Catatan Pameran Olahan Makanan Prodi Pendidikan Bahasa Bali Undiksha

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co