31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gong Kebyar Anak-anak Semara Winangun, Duta Badung di PKB 2024 – Mainkan Gumaliput dan Jaran Teji

Nyoman MariyanabyNyoman Mariyana
July 1, 2024
inKhas
Gong Kebyar Anak-anak Semara Winangun, Duta Badung di PKB 2024 – Mainkan Gumaliput dan Jaran Teji

Gong Kebyar Anak-anak “Semara Winangun” , Duta Badung di PKB 2024

DESA Adat Kwanji adalah salah satu desa yang termasuk dalam sistem pemerintahan Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Desa Kwanji terdiri dari tiga banjar adat, yakni Banjar Kwanji Kaja, Banjar Kwanji Kelod, dan Banjar Umagunung. Desa Kwanji Sempidi mempunyai potensi seni yang patut dibanggakan. Selain dikenal dengan kesenian Gambangnya, potensi seni di Desa Kwanji juga dapat dilihat dari keberadaan gamelan Gong Kebyar kuno yang menjadi warisan masyarakatnya kini.

Di Desa Kwanji Sempidi, terdapat salah satu Gong Kebyar yang konon adalah Gong Kebyar pertama yang ada di Kelurahan Sempidi. Dari penuturan penglingsir-penglingsir (tetua) dan seniman tua yang terlibat dalam Gong Desa Kwanji (disebut dengan istilah “gong gede”: merujuk pada sejarah munculnya Gong Kebyar). Gamelan ini diperkirakan muncul tahun 1930-an. Dahulu, gamelan ini adalah milik sekaa manyi (kelompok pemanen padi). Gamelan Gong Kwanji merupakan hasil urunan atau “patungan dana” dari hasil panen padi.

Adanya gamelan Gong Kebyar Kwanji kala itu, membentuk sekaa gong yang anggotanya dari lingkup sekaa manyi yang ada di Desa Kwanji, yang berjumlah 30 orang, direkrut dari orang-orang yang berkompeten di bidang seni gamelan, dari tiga banjar adat yang ada di seputaran Desa Adat Kwanji. Dari 30 orang sekaa Gong Kebyar Desa Kwanji pertama, hanya beberapa orang yang masih diingat oleh penglingsir kini, diantaranya: Kak Mastra (alm.), Kak Gandra (alm.), Kak Patra (alm.), Kak Cetag (alm.), Nang Jedag (alm.), Kak Buta (alm.) juru kendang, Nang Jereg (alm.).

Selanjutnya, generasi kedua dari sekaa Gong Desa Kwanji, dari penuturan beliau berjumlah 51 orang. Gong Kwanji kaya akan gending Lelambatan Klasik yang masih terjaga hingga kini. Gending-gending/ tabuh-tabuh lelambatan klasik pagongan gaya Sekaa Gong Desa Kwanji, diantaranya : Gilak Embat, Tabuh Pisan Kwanji, Tabuh Telu (Tabuh Telu Dang, Tabuh Telu Dung, Bebonangan) Tabuh Pat (Gagak, Semarandana, Lodra, Subandar, Saga Manis), Tabuh Lima, Tabuh Nem (Galang Kangin, Tangis), Tabuh Kutus, (Lasem Kwanji, Pelayon).

Kehidupan kesenian khususnya gamelan di Desa Kwanji kian melaju. Gong Kebyar ini diayomi oleh Desa Adat Kwanji dan dibentuk menjadi bagian dari Desa Adat Kwanji menjadi Sekaa Gong Desa Adat Kwanji. Tahun 2008 kaderisasi pemain dilakukan dengan membentuk sekaa Gong Anak-anak yang diberinama Sekaa Gong Anak-anak Semara Winangun. Pemberian nama ini melalui parum prajuru desa (pemuka desa) yang dihadiri kala itu oleh Bendesa Adat Kwanji I Wayan Mendra, Kepala Lingkungan Kwanji I Made Wetri (alm), praktisi seni di Desa Kwanji I Nyoman Mariyana, dan sejumlah pemuka adat lainnya. Nama sekaa dicetuskan pertama kali oleh I Nyoman Mariyana, dan disetujui oleh semua peserta parum.

Semara Winangun, diambil dari kata Semara yang berarti keindahan dari cinta kasih, dan winangun diartikan tumbuh dari bentuk yang sudah ada sebelumnya. Jadi Semara Winangun diartikan sebagai “hidupnya seni di Desa Kwanji yang tumbuh dan bergeliat dari masa ke masa secara berkesinambungan dengan pengabdian dan cinta kasih membangun desa dari seni dan budaya.

Sejak terbentuknya sekaa gong anak-anak ini, tahun 2009 dipilih sebagai duta Kecamatan Mengwi dalam Lomba Gong Kebyar Anak-Anak Se-Kabupaten Badung pada Festival Budaya Kabupaten Badung dan meraih juara ke-3. Generasinya kian tumbuh, bersama generasi ketiga, ditahun 2023 dipilih kembali sebagai duta Kecamatan Mengwi dalam Lomba Gong Kebyar Se-Kabupaten Badung pada Festival Budaya Kabupaten Badung, memperoleh harapan 1. Tahun 2024 ini, dipercaya sebagai duta Kabupaten Badung pada Parade Gong Kebyar Anak-Anak Pesta Kesenian Bali (PKB) PKB XLVI dengan menampilkan tiga materi: Tabuh Kreasi, Tari Jaran Teji, dan Dolanan.

Tabuh Kreasi “Gumaliput”

Sinopsis Karya:

Kelahiran adalah sebuah anugrah yang kita harus syukuri dan jalani. Kelahiran itu tidak semuanya sama. Bersyurlah mereka yang terlahir dengan fiisik sempurna karena diluar sana banyak saudara kita yang terlahir dengan keterbatasan fisik. Kekurangan fisik yang dimilikinya tak gentar “mengkecilkan” hati dan tekatnya untuk hidup. Keterbatasan bukan menjadi “batas” untuk berjuang hidup dan meraih mimpi. Keterbatasan adalah semangat untuk menjawab tentang pandangan buruk bagi mereka yang terlihat sempurna. Kadang kala ditengah fisik yang sempurna pun, masih banyak kemunafikan, kegoisan, kerakusan, dan sifat dengki yang dimilikinya. Justru, mereka yang memiliki keterbatasan fisik bahkan mampu menunjukan bahwa dirinya lebih sempurna dari mereka yang sempurna.

Seyogyanya, tidak ada manusia yang sempurna. Dalam keterbatasannya ada jiwa yang “sempurna” sebagai “penerang kegelapan”. Menjadi manusia sempurna tidaklah mudah. Maka, jadilah manusia yang berguna dan unggul atas dasar kejujuran. “Gumaliput” adalah sebuah karya musik yang menggambarkan cahaya tersembunyi di dalam keistimewaan individu disabilitas.

Gabungan kata ‘guma’ dari kata “gumana” (cahaya) dan ‘liput’ dari kata “kaliput” (tersembunyi), mencerminkan pengungkapan kesitimewaan, keindahan dan potensi yang tak terlihat secara langsung. Dalam karya ini, melodi-melodi terformulasi untuk menyampaikan pesan penuh inspirasi tentang keberanian dan ketulusan yang dimiliki oleh individu-individu dengan disabilitas. “gumaliput” mengajak pendengar untuk melihat, melampaui apa yang tampak di permukaan, mengakui dan menghargai kekuatan yang ada di dalam setiap jiwa. untuk merasakan kekuatan emosional dan spiritual yang tersirat dalam keberagaman manusia, serta untuk merayakan kemuliaan dari segala bentuk kehidupan.

Musik ini menjadi sebuah perayaan akan kekuatan yang tidak terlihat, namun mampu mengubah dunia dengan cahayanya yang tersendiri. Sebagai penata tabuh I Made Aristanaya, S.Sn dan Pande Yoga Pranata, S.Sn. Gamelan dan Kostum dari Sanggar Seni Kebo Iwa. Penggarap nampaknya masih menggunakan pola garap tradisi namun diinovasi dengan teknik dan permainan yang lebih kompleks mengacu pada perkembangan Karawitan Bali era kekinian. Musikalitas Tabuh Kreasi ini dibuat dengan transformasi gegedig dan motif gegenderan pada Gender Wayang.

Hal menarik dari musical ini yakni, menggunakan instrument Bende yang jarang kita jumpai pada penyajian Tabuh Kreasi dimainkan sebagai unsur ritmis yang tiba-tiba muncul diatas pola melodi yang dimainkan. Dalam penyajian karya ini tata cahaya dan gerak penabuh sebagai pengauat artistic dipertimbangkan oleh penata sehingga dapat meningkatkan estetika penyajiannya. Riak riuh sambutan penonton pun merespon karya ini dengan meriah.

Gambar 1. Penampilan Tabuh Kreasi | Dokumentasi. Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun, Tahun 2024

Sebagai penampilan kedua Sekaa Gong Semara Wiangun menampilkna Tari Jaran Teji. Tari Jaran Teji adalah menggambarkan penyamaran Dewi Sekar Taji ketika mengembara mencari kekasihnya Raden Inu Kerta Pati yang menghilang dari Istananya. Dewi Sekar Taji bersama pendampingnya menyamar menjadi penunggang kuda yang gagah perkasa dan tak ada yang dapat mengenalinya dengan berpakaian laki-laki. Tari Jaran Teji bercirikan gerak yang menirukan binatang kuda, diciptakan oleh I Wayan Dibia tahun 1985.

Ia membuat tarian ini terinspirasi dari tari Sanghyang Jaran yang sakral. Gerak-gerak Sanghyang Jaran kemudian dipadukan dengan gerak tari laki dan perempuan dari tari klasik Bali dan Jawa. Sebagai pembina Tari Ni Nyoman Bhudawati, S.Sn, Luh Kade Indraswari S.Pd, Putu Alit Risma Dewi S.Pd sedangkan pembina tabuh I Made Suartika, S.SKar, dan I Nyoman Mariyana, S.Sn.,M.Sn.

Penampilan Tari Jaran Teji pada PKB tahun ini yang dibawakan oleh Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun berjumlah 10 orang penari. Penampilannya pun sangat kompak dan diapresiasi baik oleh banyaknya penonton di Stage Arda Candra, Taman Budaya Art Centre, Denpasar.

Gambar 2. Tari Jaran Teji Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun | Dokumentasi. Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun, Tahun 2024

Sebagai penampilan ketiga, Sekaa Gong Anak-anak ini menampilkan DOLANAN yang berjudul “ Matebag-Tebagan”. Dolanan ini memberikan kritik kepada kita tentang Kejujuran. Mendidik seorang anak berprilaku jujur dan suputra adalah hal yang sangat penting. Mengajarkan kejujuran pada anak sejak usia dini merupakan investasi dalam membentuk pribadi berkarakter mulia. Anak yang jujur akan menjadi manusia unggul dan berbudi pekerti luhur.  Dunia anak yang sangat mengesankan, penuh gelak canda tawa, diekspresikan dalam bentuk permainan yang menguji ketajam pikiran dan kejujuran pada anak.

Mapre-prean, adalah sebuah permainan tradisional yang pernah ada di Desa Adat Kwanji Sempidi Mengwi direkontruksi kembali dengan pola permainan yang memadukan gerak dan lagu, menyembunyikan sebuah benda, yang nantinya akan ditebak oleh anak yang bertugas mencarinya.

Inspirasi permainan tersebut dikemas dalam bentuk teatrikal pertunjukan dolanan yakni hilangnya ayam kesayangan I Sableng yang diambil oleh I Wayan Caruk. Konseptor : I Ketut Gede Rudita, S.Sn., M.Si, Dr. Gek Diah Desi Sentana, S.S., M.Hum., Dr.A.A. Gede Rahma Putra, S.Sn.,M.Sn, Penata Dialog: I Wayan Gria, S.Sn, Penata Iringan : Komang Sumastra Jaya, S.Sn Penata Tari : I Made Yuandika Pramudya, I Putu Gede Pradipta Utama, Pendukung Garapan : Yowana Desa Adat Kwanji dan Anak-anak Sanggar Seni Kebo Iwa, Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan Bendesa Adat Kwanji.

Gambar 3. Penampilan Dolanan Badung | Dokumentasi. Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun, Tahun 2024

Gambar 4. Foto Bersama Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun Desa Kwanji, Kelurahan Sempidi, Mengwi, Badung | Dokumentasi. Sekaa Gong Anak-Anak Semara Winangun, Tahun 2024

Lampiran Foto Kegiatan Sekaa Gong Anak-Anak “Semara Winangun”

Tags: Badunggong kebyarPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2024
Previous Post

Gandrung Pura Majapahit dari Pemecutan Kelod – Ada Pengibing Kerauhan

Next Post

Hijab vs Identitas Nasional: Pertaruhan Besar Tajikistan

Nyoman Mariyana

Nyoman Mariyana

I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn. Lahir di Sempidi, 08 Maret 1985. Kini dosen Seni Karawitan di Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar. Penulis buku Gamelan Gender Wayang (Mahima, 2021)

Next Post
Refleksi di Hari Media Sosial Nasional

Hijab vs Identitas Nasional: Pertaruhan Besar Tajikistan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co