BULELENG | TATKALA.CO – Untuk menyukseskan program percepatan akses keuangan daerah, perlu dilakukan dengan kerja bersama-sama.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menekankan pentingnya bekerja bersama-sama untuk menyukseskan program percepatan akses keuangan daerah.
“Akses keuangan merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan perekonomian khususunya di daerah,” kata Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat meluncurkan program kredit/pembiayaan sektor prioritas (K/PSP), Kejarku Pandai, dan UMKM Bali Nadi Jayanti bertempat di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati, Rabu, 12 Juni 2024.
Perluasan akses keuangan dari daerah, kata Lihadnyana, dilakukan sesuai dengan Nawacita Presiden RI untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
“Terbukanya akses keuangan bagi masyarakat tentu akan mempermudah mereka mengembangkan usaha dari sisi permodalan,” kata Lihadnyana.
Lihadnyana menjelaskan pandemi Covid-19 memberikan pelajaran dalam pertumbuhan perekonomian khususnya di Buleleng. Perekonomian yang lebih banyak bergantung pada sektor pariwisata ternyata tidak bisa bertahan saat pandemi.
“Oleh karena itu pemerintah harus memperkuat sektor lainnya supaya perekonomian tetap tumbuh,” katanya.
Dua sektor yang perlu diperkuat, kata Lihadnyana, adalah pertanian dan UMKM. Menurutnya, terbukanya akses keuangan bagi masyarakat yang memiliki usaha di dua sektor tersebut diharapkan dapat mengembangkan usaha serta meningkatkan perputaran ekonomi di daerah.
“Tentunya percepatan ini perlu kerja kolaboratif dari pemangku kepentingan,” kata Lihadnyana.
Pemerintah, kata Lihadnyana, sudah memberikan skema melalui KUR yang lebih mudah dan cepat pelayanannya untuk bisa menggerakkan ekonomi kabupaten Buleleng.
“Khususnya dari akses permodalan dan pengembangan usaha,” ujarnya.
Deputi Direktur OJK Bali Novi Susilowati menjelaskan di tahun 2024 pihaknya menargetkan penyaluran KUR lebih dari Rp856 miliar dengan porsi Rp373 miliar ditargetkan untuk disalurkan pada sektor pertanian.
Terkait program K/PSP, kata Novi Susilawati, ini merupakan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) nasional berkonsep penyesuaian usaha.
Menurutnya, program K/PSP tidak hanya sekedar penyaluran kredit namun juga menyiapkan strategi dari hulu hingga hilir.
”Ini merupakan sebuah ekosistem yang mencerminkan sinergi seluruh pemangku kepentingan di daerah dan juga industri jasa keuangan. Melalui K/PSP ini diharapkan dapat mengupayakan strategi dari awal produksi hingga penyerapan di pasar melalui offtaker pemerintah maupun pihak swasta,” katanya.
Sementara untuk membantu akselerasi UMKM, TPAKD juga meluncurkan program UMKM Bali Nadi Jayanti yang merupakan program pendampingan dan pelatihan kepada UMKM dengan tujua memiliki daya saing dan lebih mudah dalam mengakses produk dan jasa keuangan.
Pihaknya juga mendorong dinas pendidikan untuk menyukseskan program literasi dan inklusi bagi pelajar melalui program Kejarku Pandai satu rekening satu pelajar,satu sekolah satu agen lakupandai.
“Harapan kami dapat menciptakan masyarakat kabupaten Buleleng yang terliterasi dan terinklusi sehingga tujuan Pemkab Buleleng dalam menyejahterakan masyarakat bisa tercapai,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) dan Kredit Prioritas Sektor Pertanian. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Divisi Implementasi SPPUR Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Yusuf Wicaksono, Kepala Bagian Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Bali Gusti Bagus Adi Wijaya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Pemkab Buleleng, Direktur Bank BUMN, Bank Swasta dan Daerah serta Perumda di Kabupaten Buleleng, dan penerima program TPAKD. [T][Ado/Adv]
Baca Juga: