10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengenal H.M. Said Budairy dan Napak Tilasnya di Buleleng-Bali

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
May 29, 2024
inKhas
Mengenal H.M. Said Budairy dan Napak Tilasnya di Buleleng-Bali

Said Budairy

TIDAK biasanya, di meja-meja Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Buleleng di Singaraja, Bali, itu terdapat berkas-berkas lama dan usang, lusuh dan robek. Berkas itu bertumpuk-tumpuk memenuhi ruangan. Tampak beberapa orang merapikannya dengan teliti.

Saya datang ke ruangan kantor PCNU itu, Selasa, 21 Mei 2024. Begitu masuk, bau masa lalu menguar seketika, menyengat ingatan-ingatan saya tentang sesuatu. Beragam macam jenis dokumen yang tampak kuno tergeletak di atas meja modern. Tentu, sesuatu pemandangan yang terasa aneh. Berkas-berkas, belakangan saya ketahui, sebagain besar keluaran tahun 1960-an.

Tumpukan berkas dan sebuah bulletin | Foto: Son

Ada banyak jenis berkas atau dokumen penting di sana. Mata saya tertuju pada sebuah bulletin LAKPESDAM NO. 16/TH. IV, APRIL 1994. Sebuah judul tulisan “Aids dan Film” menarik perhatian saya untuk mengambilnya—membacanya penuh penasaran. Tulisan itu ada di halaman pertama, paling awal, ditulis oleh H.M. Said Budairy, seorang tokoh nasional yang belakangan saya tahu bahwa ia pernah ke Buleleng, Bali.

Said Budairy atau sering dikenal sebagai aktivis pergerakan memang merupakan salah satu tokoh penting di Nahdlatul Ulama (NU). Itulah yang menyebabkan mengapa saya bisa tertarik.

Tidak hanya dikenal sebagai pendiri Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia), Budairy juga dikenal sebagai salah satu pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan juga merupakan salah satu deklarator (Muasis) organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

“Dokumen-dokumen itu merupakan berkas lama milik PC NU Buleleng, termasuk Bulletin itu,” ucap Baidowi, salah satu kader PMII Buleleng.

Di kalangan mahasiswa yang berlatar NU, nama Budairy tentu sudah tak asing lagi, termasuk saya. Lebih-lebih pada mereka yang mengikuti PMII—ia telah dianggap sebagai salah satu tokoh penting karena sebagai pendirinya.

Di dalam tulisannya itu Said Budairy mengkritisi bagaimana pemerintah (saat itu) mesti mengambil langkah cepat terkait pencegahan HIV—setelah penyebarannya di Thailand sekitar 500.000 orang sudah terkena AIDS.

Walaupun ia telah menilai baik bahwa pemerintah sudah mengambil langkah cepat, melalui rencana Inpres Sistem Koordinasi Penanggulangan dan Pencegahan AIDS, tetapi baginya masih perlu ditambahkan alternatif lain untuk menekan penyebarannya di Indonesia.

Ia menilai bahwa mesti ada penertiban “prilaku” yang berhubungan dengan itu. Salah satunya adalah dengan tidak memberikan kampanye hubungan seks bebas, dalam hal ini melalui film.

H. Rahmat (berdiri), Said Budairy (duduk, kursi paling kiri)| | Foto: Dok. NU

Said Budairy memandang, bagaimana penayangan film yang cenderung minim sensor adalah sebuah kemungkinan yang buruk bagi penyebaran AIDS, karena masyarakat (terutama di kalangan mudanya) sangat mungkin akan banyak yang meniru pergaulan bebas (sex bebas) hanya karena terpengaruh oleh menonton film, terutama film-film yang dari luar—yang membawa paham liberalisme.

Kemudian ia mengusulkan pada pemerintah (dalam hal ini Departemen Penerangan), nyambi aturan Inpres itu diberlakukan, agar penyiaran film dapat lebih dulu melangkah melalui sensor film untuk bagian-bagian yang berbau hubungan seksual. Seperti pada nukilan saya berikut dari bulletin tersebut:

“Bisa jadi inilah salah satu pekerjaan pertama Koordinator dari Sistem Koordinasi Penanggulangan dan Pencegahan AIDS sekeluarnya Ipresnya nanti. Toh seperti Departemen Penerangan akan menjadi salah satu departemen teknis dalam system koordinasi tersebut. Tapi tanpa menunggu “ditertibkan” melalui himbauan atau penyadaran atau pemaksaan, agaknya tidaklah berlebihan kalau di kalangan pengelola televisi swasta Indonesia mengambil langkah sendiri. Daya Tarik film toh tidak hanya pada bumbu-bumbu yang berkaitan dengan hubungan seksual. Dan tidak menjadi kewajiban para pengelola stasiun televisi untuk “hanya” mengikuti selera konsumen tertentu. sebaliknya malah mengarahkan dan membina mereka kearah yang lebi positip”.

Tidak hanya sebagai organisatoris Said Budairy sangat dikenal. Tetapi di dunia tulis menulis juga ia cukup dikenal terutama di bidang jurnalistik, setelah Mahbub Djunaidi. Bahkan ia dijuluki sebagai jurnalis andal.

Beberapa orang sedang merapikan berkas-berkas jadul untuk pameran | Foto: Baidowi

Beberapa media yang pernah diikutinya seperti Harian Duta Masyarakat (1961), Majalah Risalah Islamiyah (1970), koran Pelita (1073), dan terakhir di Harian umum Pelita (1974) milik Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Di koran itu, ia telah membuat pemberitaan mainstream terkait kecurangan-kecurangan Golkar pada pemilu 1977. Akibatnya Said Budairy dikeluarkan dari media itu.

Tetapi, siapa sangka jika sesosok Said Budairy itu pernah berkunjung di Buleleng?

Napak Tilas Said Budairy di Buleleng melalui Lakpesdam

“Pak Said itu memang sering kemari. Sering mengadakan pelatihan di sini (Buleleng), waktu itu sekitar tahun 1980 dan 1990-an, dan saya sebagai ketua Lakpesdamnya Buleleng waktu itu. Beliau sering datang ke Buleleng, dan banyak sekali program beliau di sini,” ucap Haji Rahmat Al Baihaqi, Ketua PC NU Buleleng, ketika ditemui Senin, 27 Mei 2024.

Haji Rahmat, atau yang biasa di sapa Pak Haji itu, tampak wajahnya terlihat begitu berat mengingat tentang masa lalunya ketika bercerita—mengingat kisahnya dengan Said Budairy. Sepertinya memang mengingat cerita adalah hal yang paling berat bagi umur 68 itu.

Saat berkegiatan dengan Said Budairy beberapa puluh tahun silam, Haji Rahmat saat itu masih muda berumur sekitar 39 tahunan. Beberapa kegiatan yang digelar bersama terlaksanakan dengan baik. Dan itu bukanlah terkait tulis menulis tetapi lebih pada kegiatan sosial yang urgent.

Said Budairy sedang duduk (kursi paling ujung, kanan) | Foto: Dok. NU

Kegiatan Lakspesdam dan beberapa lintas agama di Bulelenv (1995) | Foto: Dok. NU

Hal demikian sejalan dengan tujuan dari Lakpesdam sendiri, yang progresnya terkait sosial-keagamaan. Dikutip dari nu.or.id bahwa munculnya Lakpesdam adalah sebuah upaya untuk meminimalisir gerakan NU yang terlalu politis (sejak menjadi partai)—agar kembalinya pada khitah atau cita-cita NU yang teramanahkan melalui muktamar ke-27 di Situbondo pada tahun 1984.

KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) adalah orang yang terpilih sebagai Ketua Umum PBNU kala itu. Di bawah kendali Gusdur, NU yang dinahkodainya bergerak kepada arah gerakan sosial-keagamaan, atau membangkitkan kembali semangat pada kegiatan-kegiatan yang berkemajuan, dalam hal ini, mengarahkan peran NU di masyarakat, bukan lagi sebagai partai yang sekadar mengarah kepada kekuasaan atau parlemen semata.

Di sana, Said Budairy memiliki peran penting juga di pengurusan Gusdur, yaitu sebagai bendarahanya. Kala itu juga, Said Budairy gencar mengkonsolidasikan gearakan NU kembali ke khittah 26 (nilai perjuangan NU semasa tahun 1926).

Sekitar tahun 1995, Said ikut mendirikan Lakpesdam dan menjadi direkturnya selama delapan tahun. Sebagai implementasinya, Lakpesdam menghidupkan khitah tersebut (bahwa NU bukan partai), setidaknya, ada beberapa kegiatan yang dibawa Said Budairy ke Buleleng, seperti pelatihan Pengelolaan Dana Sehat, Pengembangan Ekonomi, Manajemen Organisasi, Sanitasi dan Air bersih, dan lain sebagainya.

Acara tersebut tidak hanya diikuti oleh peserta lokal Buleleng, tetapi juga ada yang dari luar Buleleng seperti dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan tentunya, para pesertanya diikuti oleh lintas agama.

Haji Rahmat (tengah) sedang bercerita tentang Said Budairy | Foto: Baidowi

Pula acara tersebut tidak hanya bekerjasama dengan Lakpesdam yang dibawa oleh Budairy dari Jakarta, tetapi juga bekerja sama dengan LSM yang ada di Australia, Cina dan Jepang.

“Saya masih ingat, dalam acara itu yang menjadi pematerinya itu ada dari Jepang, Australia dan Cina. Karena bekerjasama dengan LSM dari negara-negara tadi, tidak hanya dengan Lakpesdam pusat saja,” kata Haji Rahmat.

Masih dengan wajah yang berat—mengingat, Haji Rahmat berusaha untuk mengeluarkan memori lamanya. Bagaimana pertemuan terakhir dengan Said Budairy nyaris tak terlacak di dalam pikirannya. Sembari mengira-ngira, ia menyebut ‘Jakarta’ sebagai kota terakhir ia berjumpa dengan seniornya itu.

“Pak Said itu, kalau bicara sangat lembut, berbeda dengan saya yang kasar. Dan kalo dia ngadain kegiatan di sini, beliau itu selalu tepat sasaran. Sangat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan di sini. Intinya, sosoknya sangat mengayomi siapa saja,” tuturnya.

Rencananya, dalam waktu dekat-dekat ini, dokumen-dokumen dan segala macam benda sejarah tentang Islam di Bali Utara dan Nahdlatul Ulama Buleleng khususnya—akan dikumpulkan dan dipamerkan dalam rangka memperingati 70 tahun PC NU Buleleng. Kegiatan itu direncanakan akan dilaksanakan di Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Singaraja. [T]

Reporter: Sonhaji Abdullah
Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Mengaku Dekat Gus Dur, Tapi Menjauhi Pemikirannya
Film Pendek “Putu, Berbeda Tetap Keluarga”: Merawat Tradisi, Menjunjung Toleransi
Never Ending Spirit of Gus Dur dan Upaya Mencecap Masa Lalu yang Ber(Ter)serak
Tags: bulelengMuslimNahdlatul UlamaNUSaid Budairy
Previous Post

Subatah, Makanan Unik: Di Desa Pucaksari Subatah Biasa Digoreng, juga Bisa Di-nyatnyat

Next Post

Paradoks di Tanah Suci: Ketika Keyakinan Dianiaya

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Paradoks di Tanah Suci: Ketika Keyakinan Dianiaya

Paradoks di Tanah Suci: Ketika Keyakinan Dianiaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co