13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Honor Tulisan dan Kreativitas Penulis

Angga WijayabyAngga Wijaya
May 22, 2024
inEsai
Telenovela

Angga Wijaya

PEMUDA yang menemukan kegemaran baru menulis itu menanyakan pada saya melalui kotak pesan, perihal media massa apa saja di Bali yang menerima tulisan berupa esai, opini, puisi dan cerita pendek/cerpen. Saya menjawabnya berdasarkan pengalaman dan informasi yang saya miliki.  Lalu dia bertanya lagi: “apakah ada honornya?”

Pertanyaan yang membuat saya sedikit bersedih, karena: pertama, media yang memberi honor baik itu koran atau pun media daring kini makin sedikit. Entah itu kebijakan redaksi atau memang media tersebut secara finansial belum mampu memberikan honor bagi tulisan yang lolos seleksi dan dimuat.

Kedua, rasa sedih itu diam-diam muncul karena melihat gejala penulis pemula yang tampaknya lebih mementingkan hasil ketimbang proses. Honor bisa dibilang penting sebagai sebuah apresiasi, atau jika mau langsung: pengganti biaya pulsa internet atau untuk membeli buku sebagai bahan memperkaya wawasan penulis.

Jika misalkan memang tak ada honor, apakah lantas tidak jadi menulis?

Sejak lama saya menulis dan tak semua media yang memuat tulisan saya menyediakan honor. Bisa jadi karena itu pula saya memilih profesi wartawan untuk urusan “dapur”. Bagaimana pun ide di kepala mesti terwujud menjadi karya baik itu puisi atau esai, dua genre tulisan yang saya geluti. Di masa depan bisa juga saya menekuni cerpen dan novel. Kini, belum.

Sejatinya, apresiasi atau penghargaan atas kreativitas seorang penulis tidak hanya berhenti pada honor tulisan. Lebih dari itu, jejaring (networking). Karya atau tulisan yang tayang di media daring misalnya bisa menjadi rekam jejak kepengarangan penulis yang terus ada selama laman atau website media daring tetap aktif dan bisa ditelusuri melalui kotak pencarian Google.

Itu juga bisa dipakai saat penulis melamar pekerjaan sebagai copywriter atau content writer. Jika ingin tahu tentang penulis dengan mengetik namanya di Google, akan muncul tulisan-tulisan karyanya, selain berita dan media sosial miliknya, yang dapat dijadikan portofolio dalam proyek kepenulisan. Tulisan yang dimuat dan tersebar di media massa juga bisa diterbitkan menjadi buku, baik penerbitan secara mandiri oleh penulis atau ditawarkan pada penerbit komersial.

Bertanya soal honor tulisan, bagi saya, bisa membuat ‘kemungkinan’ lain yang akan diraih seorang penulis akan terhambat bahkan tertutup. Penulis di masa lalu, saya rasa lebih mengutamakan bagaimana mereka bisa terus berkarya, tidak selalu memikirkan honor. Yang penting berproses dulu, terus menulis tanpa henti –hasil akan datang dengan sendirinya.

Sekarang, ‘hasil’ itu wujudnya beragam; bisa materi, popularitas, mendapat komunitas baru, alih kreasi karya sastra, dan lain-lain. Sayang jika ide yang banyak tidak ditulis, hanya karena ‘tak ada honor’. Jika memang orientasi penulis adalah honor, bisa banyak menulis dan mengirimkannya pada media berhonor. Secara kuantitas memang akan banyak karya yang bisa dihasilkan; minggu ini dimuat di media A, minggu depan di media B, C, D, dst, dst. Tetapi, bagaimana dengan kualitas?

Gaya ‘kejar tayang’ atau ‘kejar target’ karena melulu mengejar honor dalam beberapa kasus membuat kualitas tulisan ‘segitu-gitu’ saja bahkan tak bagus/jelek. Mungkin saya keliru, karena sifatnya relatif. Namun, saya melihat, motivasi menulis juga menentukan kualitas karya.

Profesi Pengarang/Penulis

Novelis terkenal Nh. Dini (1936-2018) dalam buku Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Jilid 2)—terbit pertama kali pada 1982 dan disunting oleh Pamusuk Eneste—menyebut, kerja kreasi selalu sukar dijalankan dengan kerja yang menghasilkan kebendaan, dengan kata lain: uang. Sebab itulah, karena alasan kesehatan dan beberapa persoalan lain (kala itu), Nh. Dini memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah sempat lama bermukim di Eropa, dan menjadi ‘pengarang penuh’. “Itu hanya dapat dicapai dengan penciptaan dan penulisan ‘komersial’, yaitu menerima pesanan yang sejalan dengan pure art saya,” tulis pengarang novel Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, Keberangkatan, dan La Barka itu.

Bagi Nh. Dini, selain ketenangan hati, seorang penulis membutuhkan “untuk tidak memikirkan” ini-itunya keperluan hidup sehari-hari. Untuk itu, kegigihan dan keuletan bagi seorang pengarang atau penulis merupakan elemen atau faktor penting dalam kehidupan. Suka mengarang tanpa disertai keuletan dan dorongan untuk selalu menghasilkan yang lebih baik dan yang lebih baik lagi, paling sedikit selalu bernilai sejajar, hanya akan tetap menjadi orang “yang suka mengarang”.

Menurutnya, sebutan pengarang mengandung segala risiko; seorang pengarang masih belum dapat hidup dari karangannya di Indonesia. Meskipun perhatian masyarakat dalam daya beli buku semakin membaik, seorang pengarang “biasa” belum bisa hidup santai dari hasil karangan-karangannya.

“Oleh karenanya, dia mempunyai kerja sampingan, umpamanya menjadi guru, wartawan atau jabatan lain, bahkan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dunia penulisan atau sastra,” begitu Nh. Dini menulis pada buku yang memuat proses kreatif dan pengalaman 11 sastrawan terkemuka Indonesia tersebut.

Apa yang dirasakan Nh. Dini pada masa itu, kini tentu telah sedikit berubah. Banyak pengarang atau penulis di Indonesia yang buku-bukunya laku keras (best seller), dicetak berulang kali, yang membuat mereka bisa hidup secara mapan. Sebut saja Ayu Utami, Dewi Lestari, Andrea Hirata, dan juga Tere Liye yang membuktikan bahwa pengarang dan penulis adalah profesi yang menjanjikan. Jejak mereka pun banyak diikuti oleh para penulis muda di Indonesia.

Hanya saja, proses jatuh-bangun terutama saat memulai karir menulis tetaplah perlu dirasakan dan dilakoni oleh para penulis pemula. Dari tulisan yang ‘ditolak’ atau belum lolos kurasi redaktur media, dianggap kurang bagus oleh kritikus sastra atau bahkan yang menjadi ‘korban’ plagiasi oleh penulis lain—semuanya mesti dilalui, untuk kemudian menjadi matang baik dari segi kualitas maupun konsistensi dalam berkarya. Tidak ujug-ujug bertanya apakah tulisan mendapat honor atau tidak; sementara pada kesempatan yang sama ada puluhan penulis lain rajin mengirimkan karya mereka ke media cetak maupun media daring, yang menjadikan dunia kepenulisan di Indonesia bertambah semarak dan “hidup” dewasa ini. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisANGGA WIJAYA
Tak Benjol Dihantam Pinjol
Meditasi Selamatkan Hidup Saya
Mengenal BISAHelpline, Layanan Pencegahan Bunuh Diri di Bali
Menjadi Terbuka Itu Berbahaya | Catatan Akhir Tahun
Tags: penulis
Previous Post

Sikap Raja dan Masyarakat Terhadap Air dalam Peradaban Bali Kuno

Next Post

Pameran “Telu”: Melihat Ragam Ekspresi Budaya di Jalur Rempah Pulau Bali

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Pameran “Telu”: Melihat Ragam Ekspresi Budaya di Jalur Rempah Pulau Bali

Pameran “Telu”: Melihat Ragam Ekspresi Budaya di Jalur Rempah Pulau Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co