Krisis lingkungan didengungkan oleh berbagai negara di dunia. Persoalan lingkungan hidup kini bukan hanya urusan satu atau dua negara saja, tetapi sudah menjadi masalah seluruh umat manusia.
Dikutip dari berbagai sumber, krisis lingkungan adalah situasi di mana ekosistem alam dan lingkungan bumi terancam oleh faktor negatif, seperti perubahan iklim, polusi, kehilangan biodiversitas, dan degradasi lingkungan.
Krisis lingkungan juga mengancam peradaban kehidupan modern di berbagai negara, seperti deforestasi, kerusakan tanah, kepunahan spesies, lubang ozon, hujan asam, dan pemanasan global. Faktor penyebab krisis lingkungan bisa bermacam-macam. Pada umumnya adalah faktor alam dan ulah manusia.
Erupsi gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, angin putin beliung merupakan contoh krisis lingkungan karena faktor alam. Sedangkan yang disebabkan ulah manusia, seperti polusi udara, sampah, dan pembalakan hutan.
Upaya menghentikan krisis maupun kerusakan lingkungan tidaklah mudah. Ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan adalah dengan mengembangkan komunikasi lingkungan. Paling tidak, ikhtiar komunikasi ini dapat digunakan untuk menjaga dan merawat semesta agar tetap lestari.
Peran Komunikasi
Komunikasi lingkungan adalah upaya meningkatkan peran ilmu komunikasi dalam melestarikan lingkungan. Intinya adalah menyadarkan khalayak untuk menjaga lingkungan melalui berbagai saluran komunikasi. Menurut Herlina Agustin (www.unpad.ac.id, 2016), belum banyak orang yang paham mengenai pesan komunikasi melalui kampanye lingkungan.
Penyadaran khalayak terhadap isu-isu lingkungan merupakan bidang kajian komunikasi lingkungan. Berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan upaya penyelamatannya dapat disampaikan dalam komunikasi lingkungan.
Tidak sekadar itu, komunikasi lingkungan juga berperan menyampaikan kepada masyarakat terkait regulasi pemerintah dalam bidang lingkungan. Banyak produk perundangan yang bersentuhan dengan lingkungan kurang dipahami masyarakat.
Ada banyak tumbuhan dan satwa yang dilindungi di Indonesia. Hal itu perlu dikomunikasikan oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam pelsetarian lingkungan, seperti pemerintah, pakar, dan aktivis lingkungan.
Banyak kasus perdagangan ilegal terhadap satwa yang dilindungi. Ketidaktahuan masyarakat terhadap jenis satwa yang dilindungi lantas dimanfaatkan para penyelundup untuk meminta masyarakat menangkap satwa tertentu untuk dijual ke luar negeri.
Kegiatan komunikasi lingkungan lebih banyak berfokus kepada kampanye dan peningkatan kesadaran publik. Strategi komunikasi lingkungan berbeda dengan komunikasi yang lain, karena permasalahan lingkungan begitu kompleks.
Pemanfaatan Media
Media massa cetak dan penyiaran serta media online memiliki andil besar dalam komunikasi lingkungan. Selain itu, peran para pemuka pendapat (opinion leader) juga sangat dibutuhkan dalam komunikasi lingkungan. Masalah lingkungan yang kerap terjadi di pedesaan maupun pedalaman membutuhkan kehadiran pemuka pendapat untuk memberi penyadaran kepada masyarakat.
Pemuka pendapat adalah mereka yang aktif memantau informasi tentang lingkungan di media massa, kemudian membagikan isu tersebut kepada masyarakat. Para pemuka pendapat juga sering dianggap sebagai gatekeeper atas informasi dan mampu mempengaruhi pandangan serta sikap masyarakat tentang isu lingkungan.
Kehadiran media sosial dengan karakteristiknya semakin menegaskan keberadaan pemuka pendapat. Media sosial yang biasa digunakan oleh para pemuka pendapat dalam mengolah isu lingkungan di antaranya Twitter (kini bernama X) dan Instagram. Melalui media sosial Twitter, banyak opinion leader yang sangat aktif menyampaikan gagasan mengenai isu lingkungan.
Pemuka pendapat yang banyak disebutkan dalam membahas isu lingkungan adalah akun @dandhy_laksono. Dia dikenal sebagai pendiri rumah produksi independen “Watchdoc” yang aktif memproduksi film-film dokumenter bertema budaya dan pelestarian lingkungan. Sebanyak 450 lebih tweet tentang kerusakan hutan tercatat sepanjang Januari hingga akhir Februari 2021 (Ciptadi dan Agustina, 2021).
Instagram juga merupakan media sosial yang populer dan banyak digunakan sebagai media informasi dan promosi lingkungan. Banyak komunitas yang menggunakan instagram untuk mengedukasi masyarakat tentang bank sampah dan gaya hidup Zero Waste.
Bahkan, ada akun instagram yang berisi informasi mengenai sosialisasi dan workshop pengolahan sampah buah dan sayuran dengan ecoenzyme yang menghasilkan cairan ecoenzyme yang sangat bermanfaat (Swarnawati dan Patrianti, 2021)
Para jurnalis berperan penting pula dalam mengkampanyekan isu-isu sosial lewat medianya. Pengembangan jurnalisme lingkungan perlu terus diupayakan oleh insan media, baik media cetak, penyiaran dan media online. Bentuknya bisa berupa berita, feature, hiburan, maupun advertorial tentang penyelamatan lingkungan.
Isu lingkungan memang bukan lagi persoalan orang-perorang atau beberapa negara saja. Penyelamatan lingkungan sudah menjadi masalah universal dan tanggung jawab semua negara. Setiap manusia di mana pun berada mengemban tugas menyelamatkan lingkungan. Sebab, lingkungan yang lestari adalah tanda adanya kehidupan. [T]
BACA artikel lain dari penulis CHUSMERU