31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Wisata Kemiskinan: Menjual Citra dan Nestapa

ChusmerubyChusmeru
May 7, 2024
inEsai
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Chusmeru

BERWISATA untuk sebagian besar orang adalah melakukan perjalanan ke suatu destinasi  menikmati alam, menyaksikan pertunjukan seni budaya, dan mencicipi kuliner. Intinya, berwisata adalah rekreasi yang menghibur di tengah keindahan dan kesejukan.

Begitu besar antusias orang untuk berwisata, sehingga banyak pihak yang mengharap berkah dari sektor pariwisata. Nyaris tidak ada satu daerah pun di Indonesia yang tidak mengembangkan pariwisata. Alasannya sangat sederhana. Pariwisata dianggap mampu menyumbang pendapatan asli daerah serta dapat mengentaskan kemiskinan.

Namun apa jadinya, jika berwisata bukan menikmati alam yang indah; namun justru menyaksikan kemiskinan dan tempat-tempat kumuh. Sepintas tak masuk akal. Tetapi itulah faktanya. Wisata kemiskinan dijadikan produk wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Peminatnya pun tidak sedikit.

Adalah Jakarta Hidden Tour, yang menjual nestapa kemiskinan warga kota Jakarta kepada wisatawan mancanegara. Menurut Ronny Poluan, penggagas Jakarta Hidden Tour kepada Viva.co.id (6 September 2019), kemiskinan merupakan sesuatu yang seksi.

Kemiskinan di Jakarta sangat tegas batasnya. Jumlah orang miskin begitu banyak. Sedangkan orang yang kaya begitu sangat kaya. Orang kaya bisa memiliki mobil Ferrari, kapal pesiar, dan helikopter. Sementara orang miskin tinggal di kolong jembatan, dekat bantalan rel kereta api, dan di pinggiran sungai.

Destinasi wisata kemiskinan yang dijual adalah tempat-tempat kumuh di Jakarta yang dihuni masyarakat miskin. Harga paket wisata ini lumayan mahal, berkisar antara 250.000 hingga 750.000 rupiah. Target sasarannya adalah wisatawan mancanegara, bukan wisatawan domestik.

Biaya paket wisata kemiskinan itu bukan hanya masuk saku Jakarta Hidden Tour. Transportasi umum seperti bus kota dan becak juga kecipratan rejeki dari wisata kemiskinan, karena dua moda transportasi itu yang digunakan untuk mengantar wisatawan. Termasuk warga setempat yang berinteraksi dengan wisatawan, akan mendapatkan donasi.

Karenanya, wisata kemiskinan bukan semata menjual nestapa orang miskin kepada wisatawan, tetapi lebih mengutamakan komunikasi interkultur antara wisatawan dengan warga miskin. Wisatawan dapat berinteraksi, mengobrol, dan bercanda dengan masyarakat di pemukiman kumuh.

Dilematis

Wisata kemiskinan atau wisata kumuh pada hakikatnya adalah salah satu bentuk wisata alternatif dengan mengunjungi daerah-daerah miskin dan kumuh di suatu kota atau negara. Beberapa destinasi wisata kemiskinan yang populer misalnya, wisata kemiskinan di Manila (Filipina), Mumbai (India), dan Rio de Janeiro (Brasil).

Wisata kemiskinan banyak yang diminati wisatawan, karena merupakan salah satu bentuk wisata petualangan. Selain itu juga dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran tentang kemiskinan. Namun di lain sisi dianggap kontroversial, karena mempertontonkan nestapa orang miskin.

Dari perspektif pariwisata , wisata kemiskinan memang dilematis, karena bertentangan dengan konsep berwisata yang menyenangkan, menghibur, dan nyaman. Mempertontonkan kemiskinan kepada wisatawan dianggap tidak etis, karena itu bentuk eksploitasi dan komodifikasi kemiskinan sebagai masalah sosial ekonomi menjadi tontonan bagi wisatawan.

Bukan hanya kemiskinan yang dipertontonkan; dalam wisata kemiskinan ada pula destinasi lain yang dikunjungi, yaitu lokalisasi prostitusi serta daerah-daerah yang rawan kriminalitas. Dalam kajian pariwisata tentu ini tidak elok, karena sangat berbahaya bagi wisatawan. Keamanan dan keselamatan wisatawan dipertaruhkan.

Wisata kemiskinan itu sendiri lahir karena adanya ketimpangan dalam pembangunan dan perkembangan suatu kota; di mana ada wilayah yang begitu maju dan ada wilayah yang sangat terbelakang. Ketimpangan itu menjadi pemandangan yang menarik bagi wisatawan untuk dikunjungi.

Komunitas kritis di kota juga mendorong terbentuknya wisata kemiskinan yang bekerjasama dengan biro perjalanan untuk menjual paket wisata ini. Kebutuhan akan empati terhadap warga miskin turut pula mendorong tumbuhnya wisata kemiskinan. Diharapkan tumbuh empati, baik dari wisatawan maupun pemerintah untuk membantu mengatasi kemiskinan di suatu daerah.

Citra Buruk

Wisata kemiskinan sangat berpengaruh buruk bagi citra suatu kota atau negara. Sebab dengan adanya wisata kemiskinan, suatu kota atau negara dianggap gagal membangun dan mengentaskan kemiskinan. Kota atau negara juga dianggap abai terhadap warganya.

Secara politis, wisata kemiskinan juga akan menjadi pukulan berat bagi seorang pemimpin di satu kota atau negara. Kredibilitas pemimpin menjadi terpuruk akibat wisata kemiskinan. Tidak heran jika Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta merasa geram dengan aksi Jakarta Hidden Tour yang menjual paket wisata kemiskinan. Wisata semacam itu dianggap mencoreng citra Jakarta di mata dunia.

Secara legal wisata kemiskinan di Indonesia juga tidak diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Karena kebijakan pariwisata Indonesia lebih mengarah pada pengembangan alam dan kebudayaan. Tentu saja kemunculan Jakarta Hidden Tour ini  menimbulkan pro dan kontra terkait etika mempertontonkan kemiskinan pada wisatawan.

Memang ada dampak baik dan buruk dari wisata kemiskinan. Dampak positifnya, komunitas yang menawarkan paket wisata kemiskinan dianggap sebagai kelompok kritis dan melakukan satire kemiskinan di Ibukota. Diharapkan dengan munculnya wisata kemiskinan, pemerintah akan lebih serius melakukan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.

Dampak negatifnya tentu saja Indonesia dapat dianggap sebagai negara yang gagal. Hal ini akan berpengaruh terhadap citra Indonesia di mata internasional. Lebih jauh, akan berdampak pada hubungan baik antarnegara dengan Indonesia.

Wisata kemiskinan adalah kritik simbolik atas gemerlap pembangunan. Bahwa di balik megahnya pariwisata, ada sebagian masyarakat miskin yang tak dapat mencicipi manisnya kue pariwisata. [T]

BACA artikel lain dari penulisCHUSMERU

Wisata Edukasi untuk Generasi Alpha dan Z
“Luxury Tourism”: Wisata Mewah Wujudkan Mimpi
Peluang Cuan dari “Sport Tourism”
Tags: ilmu pariwisataPariwisataPendidikan
Previous Post

Bali Beach Hotel Kini Kembali Tampil Internasional

Next Post

Jika Sekolah Tadika Mesra dalam Film Upin Ipin Menerapkan Program Makan Siang Gratis, Gimana Jadinya Ya?

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Jika Sekolah Tadika Mesra dalam Film Upin Ipin Menerapkan Program Makan Siang Gratis, Gimana Jadinya Ya?

Jika Sekolah Tadika Mesra dalam Film Upin Ipin Menerapkan Program Makan Siang Gratis, Gimana Jadinya Ya?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co