2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

BPK Bali-Nusra Putar Film di STAHN Mpu Kuturan: Ikhtiar Membentuk Pemikir Kebudayaan

Pande Putu Jana WijnyanabyPande Putu Jana Wijnyana
May 1, 2024
inKhas
BPK Bali-Nusra Putar Film di STAHN Mpu Kuturan: Ikhtiar Membentuk Pemikir Kebudayaan

Suasana acara pemutaran dan diskusi budaya BPK XV | Foto: Pande

TEPAT di sudut gedung belajar Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, kini telah menjadi kantin utama. Kantin itu setiap hari biasanya hanya dikunjungi lima sampai tujuh mahasiswa saja. Tetapi Sabtu, (25/04/2024) sore itu, tiba-tiba kantin ramai oleh puluhan mahasiswa.

Matahari sudah menunjukkan warna jingganya, antusias mahasiswa begitu menggelora. Tak dapat dimungkiri, bangku-bangku kantin telah terisi penuh sejak pukul 16.30 WITA. Padahal, acara akan dimulai pukul 17.30 WITA.

Canda gurau mereka tak dapat tertahankan, lega dan leluasa dapat berjumpa dengan kawan-kawannya. Jejeran es teh di meja, menjadi teman yang manis bagi setiap mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.

Riuh suasana semakin pecah ketika Putu Ardiyasa, salah satu dosen STAHN Mpu Kuturan sekaligus moderator acara, membagikan 3 bungkus plastik putih yang berisikan berbagai macam gorengan.

Ardi sedang memandu acara | Foto: Pande

“Silakan bisa diambil, tapi ambil secukupnya, jangan lupa berbagi dengan yang lain,” ujar Ardi dengan tawa yang khas.

Tanpa pikir panjang, dengan sigap mahasiswa mengambil gorengan itu hingga habis terbagi, menyisakan plastik bungkusannya saja. “Ternyata kalian semua lapar. Dan yang bisa jawab pertanyaan di pemutaran film nanti, ambil nasi gorengnya di sana ya,” ujar Ardi dengan tertawa heran, sembari menunjuk warung nasi goreng di sebelah kirinya.

Ya benar, sore itu sedang berlangsung kegiatan pemutaran film yang digagas oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV Bali-Nusra menggandeng dosen dan mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja sebagai kolaborator.

“Kami berpikir pengetahuan dan pendidikan, salah satunya dimulai dari kampus. Kolaborasi dengan STAHN sebagai pintu pertama atau pembuka, membentuk mahasiswa untuk menjadi pemikir kebudayaan muda,” ujar I Gusti Agung Gede Artanegara, selaku Ketua Tim Kerja Publikasi BPK Wilayah XV dengan serius.

Event ini sudah menjadi agenda setiap tahun bagi BPK. Selain menyasar kampus, pemutaran film juga dilaksanakan di setiap sekolah bahkan pemutaran di balai banjar yang menyasar masyarakat desa.

“Di Bali, kegiatan ini sudah merata, bahkan di luar daerah seperti di Bima. Saat ini kami fokuskan di wilayah Buleleng. Dulu kami sasar satu wilayah satu kegiatan, jadinya kurang efektif, namun sekarang kita rubah, agar masif di satu tempat dulu,” ujar Arta dengan santai namun serius.

Acara tersebut diawali dengan diskusi mengenai dunia perfilman. I Putu Kusuma Wijaya, seorang sutradara film Jayaprana Layonsari itu menceritakan tentang kesadaran seseorang mengenai makna dari sebuah film, masih begitu rendah. “Tidak usah ada yang banyak bertanya, film di Singaraja saja contohnya, sudah sangat asing,” ucapnya dengan tegas.  

Pria lulusan Amsterdam Hogeschool voor de Kunsten itu menyebutkan, kecintaannya tentang film dimulai ketika ia berpikir tentang kurangnya minat seseorang belajar tentang film. “Dulu, film itu tidak ada yang tahu, sampai kembali ke Indonesia pun, masih sedikit orang yang belajar dan tahu tentang film, padahal banyak pesan yang bisa kita diskusikan disana,” ujarnya dengan tegas.

Pria kelahiran Singaraja itu melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa tentang pengetahuan mereka mengenai film, namun tidak ada satu pun mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Suasana acara pemutaran dan diskusi budaya BPK XV | Foto: Pande

“Ini karena di lingkungan kalian tidak ada yang namanya film, bahkan bioskop terakhir di Singaraja itu sekitar tahun 1983 atau 1984, kalian bahkan belum lahir waktu itu,” ujarnya dengan lantang.

Diskusi kemudian dilanjutkan dengan acara pemutaran 3 film. Lampu perlahan mulai dimatikan, menyisakan cahaya temaram layar proyektor yang masih menyala, sontak saja mendadak suasana menjadi sunyi, fokus mata penonton hanya tertuju pada layar putih di depan mereka.

Tiga Film Kebudayaan

“Sutri: Kembali ke Timur” menjadi film pertama yang ditayangkan. Raut wajah penonton nampak serius ketika menyaksikan film ini. Film yang disutradarai oleh I Wayan Sumahardika itu bercerita tentang kisah seorang gadis di Desa Tenganan bernama Sutri yang tidak paham dengan aturan adat di desanya sendiri.

Sutri selalu dihantui oleh rasa malu, mengetahui keluarganya harus menanggung untuk membayar hukuman adat, lantaran karena ayah dan ibu Sutri kawin hamil tanpa rencana. Sutri bertemu dengan seorang laki-laki Tenganan, bernama Timur, yang selalu mengajarkannya tentang pentingnya tradisi di desa, namun di sisi lain ia bertemu dengan laki-laki asing dari luar desa. Sutri pun dihadapkan pada dua orang berbeda yang bertolak belakang yang membuatnya semakin keluh.

“Ibu, aku akan tetap di sini (di desa).” Seketika haru mahasiswa pecah mendengar sepenggal dialog terakhir dari film Sutri. Film ini mengajarkan bagaimana arti menghargai serta memegang teguh budaya dan adat istiadat yang telah dijaga oleh para leluhur. Sutri: Kembali ke Timur ditutup dengan gemuruh tepuk tangan dari penonton.

Pemutaran dilanjutkan dengan film Soma (Muasal) yang bercerita tentang menjaga aktivitas subak di Desa Jatiluwih dan film Genderang Wayang Wong yang bercerita tentang sebuah tugas yang harus dilaksanakan demi menjaga tanah kelahiran dari kehancuran.

Ketiga film tersebut memiliki keterkaitan pesan yang sama, meskipun dengan gaya penyampaian yang berbeda. “Ada pesan sama yang ingin disampaikan dari masing-masing karya. Pesannya itu tentang cara kita masing-masing menjaga dan melestarikan apa pun yang ada di tanah kelahiran kita sendiri,” komentar Candra, salah satu mahasiswa semester II, Prodi Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu, ketika ditanya pendapatnya tentang ketiga film tersebut.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kurnia, salah satu mahasiswi yang hadir pada acara tersebut. “Ketiga film memiliki makna yang mendalam. Sama-sama mengajarkan kita untuk selalu ingat tanah kelahiran, baik budaya, tradisi ataupun segala aktivitas secara turun temurun yang sudah dilaksanakan,” terangnya sembari meminum es teh yang masih ia pegang.

Ardi juga begitu senang dengan diadakannya pemutaran film ini, karena bisa digunakan untuk ruang kreasi para mahasiswa. “Mahasiswa harus dipertemukan di ruang ketiga, seperti di luar kampus, maupun komunitas, tujuannya untuk menumbuhkan banyak jejaring sosial dan pengetahuan baru,” ujar pria yang sekaligus Kaprodi PSBKH itu.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Pande Putu Jana Wijnyana
Penulis: Pande Putu Jana Wijnyana
Editor: Jaswanto

Film Soma (Muasal): Sebuah Usaha Mengenalkan dan Melestarikan Subak
Di Bali, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV Menjadikan Subak Sebagai Game Inovatif
Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri: Yang Muda yang Cerdas Memilih Tontonan
Tags: Balai Pelestarian KebudayaanBPK XV Bali-Nusrafilmkebudayaan
Previous Post

Nikmatnya Kuliner Bandut dari Desa Pedawa

Next Post

Ziarah ke “Marya dan Kebyar” di Pameran Arsip 1928

Pande Putu Jana Wijnyana

Pande Putu Jana Wijnyana

Mahasiswa STAH Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Ziarah ke “Marya dan Kebyar” di Pameran Arsip 1928

Ziarah ke “Marya dan Kebyar” di Pameran Arsip 1928

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co