5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Belajar dari Natalia, Perempuan yang Hobi Donor Darah

Pande Putu Jana WijnyanabyPande Putu Jana Wijnyana
April 28, 2024
inKhas
Belajar dari Natalia, Perempuan yang Hobi Donor Darah

Ketut Devianti Natalia | Foto: Pande

SEBAGIAN orang menganggap donor darah menjadi suatu aktivitas yang menakutkan. Terlebih, jarum donor itu lumayan besar dari jarum pada umumnya. Tidak dapat dimungkiri, banyak orang yang ingin mencoba, tapi malah berbalik mengurungkan niatnya untuk melakukan donor.

Namun, hal tersebut tentu sangat berbeda jauh dengan Ketut Devianti Natalia. Salah satu pegawai di Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng (PDAM Buleleng) ini mengatakan bahwa ia sangat suka donor darah, bahkan ia sudah menganggapnya sebagai sebuah hobi.

Agak lain, memang, sata kita mendengar tentang hobi donor darah, tapi hal ini benar terjadi pada perempuan asal desa Munduk itu. Natalia sudah melakukan donor darah sejak menginjak ubin kelas 2 sekolah menengah pertama. Uniknya, aktivitas yang hari ini bisa dibilang hobinya itu, dimulai ketika ia merasa jengah dan terpaksa.

“Dulu sama sekali tidak ada yang mau ikut, karena kami [teman-teman sekelasnya waktu SMP] semuanya takut. Kebetulan saya jadi ketua kelas, mau tidak mau harus ikut, kalau tidak ikut ya malu sama yang lain,” ujarnya sembari tertawa.

Pemilik golongan darah B itu awalnya memang ada rasa ketakutan. Dua hari sebelum kegiatan, ketakutan berkemelut dalam benaknya. Namun, pikirannya sudah merajalela, mau diapakan saja saat donor darah, dengannya juga, jarum donor lebih besar dari jarum suntik imunisasi. Tapi pada akhirnya, keberanian dan tekad itulah yang menyadarkannya, meskipun gugup dan keringat dingin berkucur di tubuhnya.

Natalia sedang melakukan donor darah di Kantor | Foto: Humas PDAM Buleleng

“Jarum dulu masih sama seperti sekarang. Besarnya masih sama, tapi dulu jarumnya pakai jarum besi. Sekarang sudah agak elastis, kantongnya pun dulu masih kecil, mungkin setengahnya. Tapi sekarang sudah besar, rasanya ada sekitar 350cc darah yang bisa ditampung atau lebih,” ujar Lia.

Ketakutannya sirna ketika telah selesai melakukan donor darah. Ia mengatakan, awalnya memang terasa lemas, tapi beberapa jam setelahnya, kondisinya akan normal kembali seperti semula.

“Malahan badan jadinya lebih bugar, jadi lebih fresh, tubuh rasanya lebih ringan saat beraktivitas. zaman itu diberi reward seperti bubur kacang ijo dan susu senangnya sudah minta ampun,” katanya dengan nada penuh semangat.

Kini donor darah menjadi semacam rutinitas hidupnya. Setiap tahun, selalu ada notifikasi SMS ataupun Whatsapp dari Palang Merah Indonesia (PMI) Singaraja yang masuk ke ponselnya itu.

“Masalah donor tidak pernah absen sampai sekarang. Dulu informasi boleh donor kembali setahun sekali, tapi sekarang sudah berubah, informasi terakhir katanya 3 bulan setelahnya sudah bisa melakukan donor lagi,” ujar Lia.

Aktivitasnya itu pun menjadi pemantik, bukan lagi bagi dirinya sendiri, tapi juga untuk lingkungan sekitarnya. Lucunya, setelah ia melakukan donor untuk pertama kalinya, tahun berikutnya, teman-temannya yang lain malah ingin ikut mencobanya.

“Bukan karena kacang ijo atau susunya yang membuat mereka ikut, tapi teman-teman ternyata perlu diyakinkan dan dibuktikan. Alhasil, sampai sekarang, teman-teman malah ikut ketagihan,” ujarnya sembari tertawa.

Entah, seperti suatu keberuntungan. Kebetulan saja di tempat ia bekerja saat ini, setiap kegiatan ulang tahun kantor, selalu mengadakan kegiatan donor darah. Meskipun usianya sudah hampir menginjak setengah abad, tapi semangatnya menjalankan misi kemanusiaan tidak akan ada henti-hentinya. “Di kantor sudah langganan. Petugasnya pun (PMI) sudah sampai hafal, bahkan sudah diberitahu untuk mengambil kartu anggota donor darah,” tambahnya sembari tersenyum senang

Lia pun menceritakan bagaimana pengalaman berkesannya ketika ada seseorang yang membutuhkan donor dari darahnya sendiri. Ia mengatakan, meski lupa pada tahun berapa, ketika itu ada seorang anak kecil yang memerlukan darah, tanpa basa-basi ia segera menjadi pendonor. Kebetulan golongan darahnya cocok. Ia selalu berpikir bagaimana jika berada di posisi mereka?

“Rasanya benar-benar bahagia bercampur haru ketika sudah bisa membantu. Kadang inisiatif sendiri datang ke kantor PMI, biasanya PMI selalu membutuhkannya.” Saat mengatakan ini, Lia seperti menerawang jauh, mungkin mengingat pengalaman mulia itu.

Sejauh pengalamannya mengikuti donor darah, ternyata ada pengalaman buruk yang pernah ia alami. “Pernah sekali, ketika itu jarumnya bengkok, terus setelah dicabut malah patah. Itu karena petugas memasukkannya secara salah, terlalu miring rasanya. Tapi untungnya tidak apa-apa, penanganannya cepat, kalau diingat-ingat sedikit ngeri juga,” tutur Lia. Meskipun ada pengalaman buruk, ia tidak pernah terpikirkan untuk berhenti melakukan misi kemanusiaan itu.

Ia merasa misi ini belum lengkap bila tidak menyampaikan pentingnya kegiatan ini kepada kedua anaknya. Ia tentu ingin kegiatan mulia ini dapat dilanjutkan secara terus-menerus. Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak-anaknya sejak dini sudah menjadi tugas utamanya.

“Kedua anak saya sudah mulai saya ajarkan. Anak pertama responnya lebih enggan, karena memang takut dengan jarum. Tapi anak kedua begitu bersemangat, pengalamannya juga tidak pernah takut, sudah dari kecil ketika imunisasi dulu tidak pernah menangis sama sekali,” ungkapnya penuh semangat.

Ia juga membeberkan tips ketika ingin menjadi pendonor darah pemula. Ia mengatakan kuncinya adalah dari dalam diri kita sendiri. “Kalau tidak yakin mustahil rasanya berhasil, apalagi punya niat yang setengah-setengah, darah bisa saja macet, tidak mau keluar karena saking gugupnya,” ujarnya.

Selain itu, menurut Lia, si pendonor juga perlu istirahat yang cukup sebelum melakukan kegiatan donor darah, yang pasti tidak boleh begadang. Sarapan pagi juga harus dilakukan sebelum darah disedot.

“Tidak perlu dipikirkan. Intinya, jika takut dengan jarumnya, tidak perlu dilihat. Rileks, pikirkan kita melakukan untuk dasar mulia, kemanusiaan, segala sesuatunya pasti dilancarkan,” ungkapnya dengan serius.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Pande Putu Jana Wijnyana
Penulis: Pande Putu Jana Wijnyana
Editor: Jaswanto

Suka Duka Pembaca Water Meter PDAM: Diprotes Pelanggan, Digigit Anjing, sampai Bertemu Ular pun Sudah Biasa
Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa
Tags: donor darahPalang Merah IndonesiaPMI
Previous Post

Darah Memerah di Catuspata | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Next Post

Membaca dan Kesadaran: Catatan Singkat Bincang-Bincang Bersama Duta Baca Indonesia

Pande Putu Jana Wijnyana

Pande Putu Jana Wijnyana

Mahasiswa STAH Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Membaca dan Kesadaran: Catatan Singkat Bincang-Bincang Bersama Duta Baca Indonesia

Membaca dan Kesadaran: Catatan Singkat Bincang-Bincang Bersama Duta Baca Indonesia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co