1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Subak Ubung, Ketahanan Pangan, Alih Fungsi Lahan

Angga WijayabyAngga Wijaya
April 25, 2024
inKhas
Subak Ubung, Ketahanan Pangan, Alih Fungsi Lahan

Subak Ubung yang terletak di kelurahan Poh Gading, Ubung Kaja, Denpasar Utara | Foto: Angga Wijaya

SIANG amat terik saat saya mendatangi rumah Pak Agung Subak Tani, begitu ia kerap disapa, di Jalan Cokroaminoto Gang Taman Sari, Ubung Kaja, Denpasar Utara. Pemilik nama lengkap Anak Agung Ngurah Gede Windhi Kusjana ini sejak 2021 berkecimpung di bidang pertanian, menjadi penggerak warga banjar Petangan Gede untuk melestarikan Subak Ubung dan membantu para petani lokal agar tetap eksis di tengah masifnya alih fungsi lahan yang membuat sawah kini menjadi pemandangan yang langka di Kota Denpasar.

Menurutnya, Subak Ubung dulu sangat luas yakni 380 hektar dan kini tinggal tersisa hanya 5 hektar. Dengan nada prihatin ia bercerita tentang pengembangan kota Denpasar dengan istilah keren Land Consodilation (LC) sejak 1992 membuat banyak lahan produktif di sekitar Ubung, termasuk Jalan Cargo dan Jalan Mahendratta berubah menjadi hunian warga, pertokoan, rumah kos, terminal truk, atau tempat usaha.

“Padahal, leluhur kami berpesan agar subak jangan sampai hilang karena dari sana warga bisa makan dari padi yang dihasilkan di sawah-sawah di Ubung,” kata Agung.

Kekhawatiran leluhur tersebut menjadi kenyataan. Di saat El Nino melanda, atau dampak perang dan pandemi beberapa waktu lalu membuat harga beras naik melonjak naik. Warga kota terutama warga miskin menjerit. Pemerintah pun dibuat kalang-kabut untuk bisa menstabilkan harga beras, termasuk di Bali.

Dari sana orang-orang mulai banyak bicara tentang pertanian. Betapa penting membangun ketahanan pangan termasuk dari lingkup terkecil yakni banjar atau desa adat, untuk bisa mandiri dalam bidang pangan.

Anggota Subak Ubung berjumlah 20 orang. Meski tidak banyak, produksi beras di sana cukup untuk menghidupi para petani dan keluarganya.

“Kami juga menanam kangkung Lombok untuk dikonsumsi sendiri selain dijual. Hasilnya bisa untuk mememenuhi kebutuhan sehari-hari anggota subak,” ujar Agung.

Plakat atau prasasti dari Dinas PU | Foto: Angga Wijaya

Keberadaan Subak Ubung tidak berarti tanpa hambatan. Agung mengatakan, di wilayah Subak Ubung terindikasi terdapat tempat pemotongan ayam, ikan, dan juga pabrik tempe dimana limbahnya tidak diolah atau dibuang begitu saja di parit yang menjadi jalur irigasi petani. Akibatnya, air menjadi tercemar dan kesuburan tanah berkurang.

Dari diskusi dengan banyak pihak, Agung menemukan terobosan atau cara mengembalikan nutrisi tanah dengan ecoenzim. Alhasil, tanah menjadi subur kembali dan saluran irigasi menjadi normal kembali setelah dilakukan pendekatan dengan pemilik usaha yang sebelumnya membuang limbah sembarangan.

Berbicara soal pertanian dengan Pak Agung, membuat saya paham bahwa kendala dan permasalahan yang dihadapi para petani begitu kompleks. Ia menyerukan dilakukannya konversi pertanian, dengan cara pemerintah membuat regulasi untuk melindungi para petani. Salah satunya dengan membeli gabah petani dengan harga tinggi karena selama ini harga gabah sangatlah murah.

“Perlu adanya perbaikan sistem pertanian. Di Bali, pemerintah tidak cukup dengan hanya memberi bantuan alat produksi atau traktor, misalnya. Setelah itu petani dibiarkan begitu saja. Perlu adanya pendampingan secara holistik, dari mulai menanam bibit padi hingga pasca panen,” ucap Agung.

Sehingga, tambah dia, kehidupan petani dan keluarganya menjadi terjamin.

“Bayangkan saja, jika dalam satu musim petani hanya mendapatkan penghasilan bersih hanya Rp200.000 artinya per bulan mereka hanya mendapatkan Rp50.000. Maka kita tidak bisa menyalahkan jika mereka kemudian memilih mengkontrakkan bahkan menjual tanah mereka, karena minimnya pendapatan sebagai petani,” tukas Agung.

Ia mengatakan, berkaca dari negara-negara maju di mana proteksi terhadap petani sangat bagus, semestinya Indonesia atau Bali khususnya bisa melakukan hal itu.

“Ada usulan pemberian pinjaman lunak kepada petani, tetapi bunganya masih tergolong tinggi yakni 10 %. Untuk keseharian saja mereka sulit, bagaimana bisa membayar pinjaman itu? Mestinya bunga pinjaman bisa ditekan di angka 1,5 %. Itu baru akan bisa membantu petani,” sebut Agung.

Penulis bersama narasumber kunci Anak Agung Ngurah Gede Windhi Kusjana | Foto: Angga Wijaya

Subak Ubung menjadi salah satu subak yang masih bertahan di Kota Denpasar. Agung dan kawan-kawan terus memberi semangat kepada para petani untuk tetap bertahan pada profesi mereka. Edukasi juga kerap dilakukan kepada generasi muda agar mereka tidak memandang sebelah mata terhadap pertanian.

“Mulai banyak anak-anak muda yang tidak hanya menjadikan sawah sebagai obyek untuk berfoto saja, tetapi mencoba berbisnis berkaitan dengan pertanian. Ini bagus, sehingga subak mampu bertahan dan tidak tergerus oleh alih fungsi lahan yang demikian masif di Bali,” ujar Agung.

Dalam rencana pembangunan Kota Denpasar pada 2025, BPHTB atau Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditentukan sebesar 22 %, seakan menjadikan alih fungsi lahan sebagai sumber pendapatan pemerintah lokal. Ini tentu sebuah ironi. Di satu sisi pemerintah berbicara lantang tentang pelestarian subak, tetapi di sisi lain menjadikan pajak penjualan tanah sebagai pendapatan untuk menambah kas pemerintah. [T]

BACA artikel lain yang ditulis ANGGA WIJAYA

Subak Kulub Atas Tampaksiring Sudah Setahun Kekeringan Tanpa Solusi

Film Soma (Muasal): Sebuah Usaha Mengenalkan dan Melestarikan Subak
Festival ke Uma IV: Anak-anak Bermain Lumpur di Subak Pamo, Cau, Marga-Tabanan
Mesaba di Subak Aya Pemanis, Penebel, Tabanan: Dari Upacara Air ke Kuning Padi
Tags: denpasarDesa UbungpertaniansubakSubak Ubung
Previous Post

“Save Your Song”, Musisi Harus Paham Apa Saja Yang Menjadi Haknya

Next Post

Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa

Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more

“Noctourism”: Berwisata Sambil Begadang

by Chusmeru
June 1, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya, begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. Itulah sebait lagu dangdut yang dibawakan Rhoma Irama...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co