EKA Sudarma Putra (ESP), seorang seniman tato dan pelukis kelahiran Bali, Indonesia, menggelar pameran seni tunggalnya yang bertajuk ‘Paradise Memories’.
Pameran ini menyoroti keahliannya dalam seni tato melalui berbagai media, yang kini dipresentasikan dalam kanvas, art prints, dan screen-printed textiles, masing-masing akan menceritakan kisah-kisah unik dan menyegarkan. Pameran ini akan digelar dari 6-13 April 2024 di 24Pillars Gallery, Nagoya, Jepang dan menandai debut ESP di dunia seni internasional.
Pameran ini akan menampilkan karya-karya baru, menceritakan kisah-kisah tentang pencarian ESP akan makna surga dan beberapa karya sebelumnya sebagai representasi perjalanan artistiknya. Khusus untuk karya-karya baru, ESP melakukan penelitian kreatifnya sendiri tentang seni visual Jepang, mengambil inspirasi dari buku-buku dan dokumentasi yang ia buat saat perjalanan pertamanya bersama keluarga di Jepang pada tahun 2022.
“Bagi saya surga lebih dari sekedar sebuah tempat, surga mewakili kenyamanan dan kenangan yang dijalin bersama. Saya merasakan energi yang hampir sama antara Jepang dan Bali saat datang ke Jepang untuk pertama kalinya. Saat itu suasana pandemi masih terasa. Disana saya berjanji pada diri saya akan kembali meluapkan energi tersebut dalam sebuah karya dan pameran di Jepang,” jelas ESP.
Eka Sudarma Putra | Foto: Ist
Eka Sudarma Putra, atau ESP, berasal dari Sanur, Bali, dan memulai karirnya sebagai desainer grafis untuk merek-merek ternama sebelum menjadi seniman tato terkemuka di Bali pada tahun 2017 dengan Seven And Nine Tattoo Studio miliknya. ESP telah berpameran di beberapa ruang di Bali seperti Purga Artspace, Crate Gallery, Sika Gallery, Artspace at ARTOTEL Sanur dan masih banyak lag
Melalui goresan-goresan teliti dan garis-garis berani, ESP menghidupkan karya seninya, memberikan pandangan tentang interpretasinya mengenai surga—sebuah ranah di mana tempat bersilangan dengan ekspresi manusia secara personal. Ingatan menjadi objek visual mendalam ESP, menciptakan ruang kompleks dari pengalaman hidupnya.Pameran ini berfungsi sebagai perjalanan introspektif, mendorong yang melihat untuk merenungkan permainan halus antara ingatan, persepsi, dan pencarian surga pribadi diri masing-masing.
ESP melihat kehidupannya sehari-hari dalam dua warna,hitam dan putih. Menavigasi dikotomi baik dan buruk, ia menemukan dirinya di tengah perbedaan kontras ini, sebuah tema yang jelas terlihat dalam karya-karya yang dipamerkan. Ditandai oleh garis-garis tebal dan tipis yang berani dan harmonis, mengingatkan pada kekuatan kontras Yin dan Yang, seni ESP bertujuan untuk menggambarkan keseimbangan dalam setiap karyanya.
Pembukaan pameran ini akan berlangsung pada tanggal 6 April 2024 di 24Pillars Gallery, Nagoya, Jepang dan juga menampilkan hiburan dari musisi Jepang. ESP akan memperlihatkan kepiawaiannya dalam live painting di depan masyarakat Nagoya.
“Saya mencoba menembus batas kenyamanan saya, hingga tidak sabar untuk segera hadir di sana. Semua seniman pasti akan sangat bergairah, jika diberikan surga berkarya yang baru, seperti kanvas kosong yang siap untuk dicoret,” tambah ESP. [T][Ado/Rls]
Editor: Adnyana Ole