31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Juru Gender dan Guru Dalang

Gusti Putu SudartabyGusti Putu Sudarta
January 23, 2024
inEsai
Juru Gender dan Guru Dalang

Pekak Wayan Loceng (almarhum) juru gender dan guru dalang dari Sukawati | Foto: Dok. Gusti Sudarta

JURU Gender adalah sebutan untuk musisi gender wayang di Bali. Untuk menjadi juru gender sudah tentu melalui proses pembelajaran yang panjang, karena untuk menguasai ketrampilan menabuh gender wayang dan mampu mengiringi dalang dalam pertunjukan wayang diperlukan disiplin aguron-guron.

Aguron-guron dilakukan dengan penuh rasa pengabdian dan komitmen kepada guru gender dan juga kepada diri sendiri sebagai seorang murid. Kedalaman proses aguron-guron yang dilakukan akan menentukan kualitas seorang penabuh gender sampai menjadi juru gender wayang, karena seorang juru gender tidak hanya menguasai teknik ketrampilan dan gending-gending gender wayang saja (lelintihan gending gender), namun juga memahami dengan baik cerita wayang, bah-bangun wayang (dramatic), ngesehang bayun paigelan (musical spirit, mood, interpretation and improvisation) yang disebut dengan ngewangsa wayang.

Dalam proses aguron-guron, hal yang didapat tidak hanya ilmu dan ketrampilan tetapi juga terjadi transmisi pengalaman panjang seorang guru gender wayang. Pengalaman seorang guru sangat penting bagi seorang murid karena secara tidak langsung memberikan pencerahan disiplin, etika, moral, dan spiritual.

Dalang Nganten Mesakapan Ngajak Juru Gender

Seorang dalang diharuskan nganten mesakapan dengan juru gender. Nganten mesakapan artinya menikah dan disahkan dengan komitmen bersama. Istilah nganten mesakapan ini sangat biasa digunakan jaman lampau sebagai ungkapan bahwa seorang dalang harus menyatu dengan juru gender.

Menyatu yang dimaksud di sini adalah proses kerja sama bagaimana mengupayakan supaya pertunjukan wayang berhasil dan sukses. Proses kerja sama dalang dengan juru gender terjadi tidak hanya saat berlangsungnya pertunjukan wayang saja akan tetapi sesungguhnya interaksi intim antara dalang dan juru gender terjadi setiap saat, saat ide kreativitas muncul.

Ide kreatif ini dibahas dan dikreasikan supaya bisa digunakan dalam pertunjukan wayang. Bentuk kreasi ini ketika ditampilkan dalam adegan pertunjukan wayang menjadi satu reragragan yang tidak terduga karena memberikan satu bentuk kreasi baru dan sentuhan baru dalam satu adegan, cerita (satwa), dialog (kanda, bebangkrekan), igel wayang, dan entan-entanan tabuh gender.

Ngewangsa Wayang

Ngewangsa wayang  adalah kemampuan seorang juru gender terutama seorang pengugal (leader musician yang  mokokin, molosin) membangun dan menghidupkan suasana adegan wayang dengan kemampuan kreativitas-improvisasi musikal yang dihadirkan.

Kemampuan juru gender ngewangsa wayang tentunya harus didukung dengan keahlian teknik bermain gender wayang. Seperti gegedig tetekep cepung artinya setiap lagu gender wayang dimainkan dengan teknik dan penjiwaan (mayunang gending) yang tepat sesuai dengan spirit gending.

Celang dan sengeh dalam mengiringi wayang. Celang artinya konsentrasi penuh dengan memberikan perhatian yang mendalam setiap adegan yang dibangun oleh dalang sehingga tidak ada yang luput. Dalam hal ini kalau diterapkan dengan sungguh-sungguh akan terjadi suatu tuning system atau frekwensi kesadaran dalam gelombang yang sama antara dalang dan juru gender.

Ketika celang terbangun secara otomatis sengeh akan terjadi dengan sendirinya. Sengeh adalah suatu kesadaran dan sensitifitas yang tidak terpikirkan, terjadi begitu saja ketika juru gender merespon rangsangan keindahan, suasana, penanda, dan gerakan yang dihadirkan oleh dalang dalam pertunjukan yang sering terjadi diluar kebiasaan, kesapakatan yang sudah biasa dilakoni.

Celang dan sengeh menghadirkan pertunjukan yang tertata dan kompak antara jalannya alur dramatic wayang dengan kreativitas musikal yang disebut dengan saman sepel.

Saman Sepel adalah hadirnya kekompakan, kerapian, ketepatan antara suasana alur dramatik yang dibangun oleh dalang dengan kreativitas musikal yang digarap oleh juru gender. Saman sepel menyajikan hasil dari suatu proses latihan, kebersamaan, dedikasi, kreativitas dalam satu kesadaran estetika yang tidak mekanik namun hidup dan bertumbuh dalam konteks ruang dan waktu.

Ketika kesadaran atau kepekaan estetika juru gender bertumbuh dan terjadi dalam konteks ruang dan waktu saat pertunjukan wayang digelar, seolah-olah atau dengan sendirinya seorang pengugal gender wayang bisa membaca pikiran dalang, sehingga apa yang diingini oleh seorang dalang dalam menghidupkan suasana pertunjukan bisa direspon dengan cepat dan tepat secara otomatis walaupun penanda dari dalang tidak selalu dalam bentuk verbal. Hal ini menjadikan pertunjukan wayang hidup dan mampu membangun suatu citra kehidupan di ruang imajinasi penonton, dan tentunya memberikan support energy kepada dalang.

Dalam kurun waktu yang lama interaksi intim dialog kreativitas dalang dan juru gender menjadikan ke dua pihak mendapatkan keuntungan pengetahuan. Dalang memahami musik dan mampu memberikan arahan, ide kreatif  ke pada juru gender dan juru gender mampu memahami, dan merespon dengan berkreativitas menciptakan gending iringan wayang, menciptakan pattern-pattern batel baru, phrase-phrase baru untuk mengelaborasi gending-gending iringan wayang untuk bisa menghidupkan suasana pakeliran sesuai dengan tuntutan alur dramatik.

Interaksi yang intens terus menerus memberikan pengetahuan praktik sehingga juru gender sampai menguasai ilmu pewayangan seperti bah-bangun cerita, tandak wayang, anda (kanda) atau dialog wayang, bahkan sampai hapal petikan sastra-sastra kawi (kakawin dan parwa) yang biasa dipakai oleh dalang dalam pertunjukan wayang, walaupun para master gender wayang ini tidak menjadikan dirinya seorang dalang.

Foto koleksi Nobue Tani murid Wayan Loceng dari Jepang

Seorang juru gender yang memahami dan menguasai ilmu pewayangan inilah ada yang menjadi guru dalang, artinya mampu mengajar seorang murid yang belajar mendalang sampai menjadi dalang, seperti Pekak Rajin (almarhum) dan Pekak Loceng (almarhum) dari Banjar Babakan Sukawati Gianyar.

Pekak Rajin yang memberikan pendidikan dasar-dasar pewayangan kepada dalang  I Ketut Madra (almarhum), dalang  yang terkenal dengan sebutan dalang jengki, dan juga dalang I Wayan Wija yang terkenal dengan kreasi Wayang Tantri-nya.

Pekak Loceng, di samping mendidik calon dalang di masyarakat juga menjadi dosen luar biasa  yang memberikan pelajaran praktik padalangan dan gender wayang di Jurusan Pedalangan ASTI Denpasar (ISI Denpasar).

Salah satu murid Pekak Loceng di masyarakat adalah dalang I Gusti Made Lunga (I Gusti Mangku Desa) dari Tangkulak Kaja Kemenuh Gianyar. Pekak Loceng mendidik Gusti Made Lunga dari umur belia sehingga menjadi dalang muda yang terkenal di daerah Gianyar sekitar tahun 1970-80an.

Sekarang I Gusti Made Lunga sudah menjadi Pemangku Pura Desa di desa Tangkulak Kaja, Kemenuh Gianyar, namun masih tetap aktif sebagai dalang untuk upacara terutama pertunjukan wayang untuk ngewatekan atau otonan (sudamala) dan juga wayang sapuleger. [T]

  • BACA artikel lain tentang WAYANG atau tulisan lain GUSTI PUTU SUDARTA
Teater Pakeliran Tutur Candra Bherawa | Proses Penciptaan Karya Teater Bertolak Dari Penjelajahan Teater Tradisi Bali
Upaya & Kiat Pembinaan Gending Gender Wayang Banaspati Gaya Tenganan Pegringsingan
Gusti Sudarta | Sejak SD Main Gender Wayang, Pentas Jalan Kaki ke Desa-Desa
Tags: gamelan gendergender wayangkisah pewayanganpewayanganwayang
Previous Post

Wanita Hebat Itu Megawati Soekarno Putri

Next Post

Di Buleleng, Pelaku Usaha Hiburan Diberi Insentif Fiskal Pajak Hiburan

Gusti Putu Sudarta

Gusti Putu Sudarta

Dr. I Gusti Putu Sudarta, SSP., M.Sn. adalah dalang dan dosen ISI Denpasar

Next Post
Di Buleleng, Pelaku Usaha Hiburan Diberi Insentif Fiskal Pajak Hiburan

Di Buleleng, Pelaku Usaha Hiburan Diberi Insentif Fiskal Pajak Hiburan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co