10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

IKAMSU Buleleng, Rumah Besar Mahasiswa Sumatera Utara di Undiksha

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
January 22, 2024
inLiputan Khusus
IKAMSU Buleleng, Rumah Besar Mahasiswa Sumatera Utara di Undiksha

Ikamsu Buleleng | Foto: Dok. Andreas

DI SEBUAH jalan kecil sebelah Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali, dua pemuda sedang duduk sambil menikmati kopi di warung Pak RT—sebagian mahasiswa Undiksha memang menyebut warung yang terletak di Jl. Sahadewa itu dengan sebutan seperti itu. Pemilik warung sepertinya memang seorang RT.

Dua pemuda itu adalah Andreas Giovani Manik dan Gerarld Kaloko, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha dari Sumatera Utara. Dengan rokok yang masih berada di sela-sela jarinya, Gerald—sebagaimana teman-temannya memanggilnya—mencoba memulai topik pembicaraan.

“Dulu, awal masuk kuliah, sama sekali saya tidak mengenal teman-teman yang berasal dari Sumatera Utara,” ujarnya kepada tatkala.co saat ditemui di sela-sela kesibukannya beberapa waktu yang lalu.

Ia menjelaskan, ketika pertama kali sampai di Singaraja, ia merasa kesulitan menemukan teman-teman yang berasal satu daerah dengannya. “Bahkan, pada saat awal-awal masuk kuliah, teman-teman saya itu kebanyakan dari Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.

Mahasiswa perantuan dari Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, itu mengaku, awal mula perkenalanannya dengan organisasi mahasiswa kedaerahan dari Sumatera Utara—yang dikenal dengan nama Ikamsu itu—pada saat ia mengalami musibah di Bali.

“Awal kedekatan saya dengan Ikamsu itu, pada saat saya kecelakaan di Bali beberapa waktu yang lalu,” jelasnya. Sesaat setelah memberi jeda, ia menambahkan, “Dan ketika saya opname selama lima hari di rumah sakit, mereka—teman-teman Ikamsu maksudnya—menjaga saya pagi sampai malam. Padahal waktu itu saya belum masuk sebagai anggota, bahkan orang-orangnya pun saya belum mengenal,” imbuhnya.

Ikamsu Buleleng melakukan bakti sosial ke panti asuhan / Foto: Dok. Andreas

Dari pengelaman tersebut, ia meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman Ikamsu kepadanya saat itu adalah sebuh rasa kekeluargaan yang patut dipertahankan. “Saya yang belum menjadi anggota saja, hanya sekadar sebagai orang Sumatera Utara, mereka memperlakukan seperti keluarga,” katanya.

“Maka dari itu, saya yakin bahwa organisasi ini adalah keluarga bagi saya. Sekarang saya menjadi bagian dari anggota Ikamsu,” imbuhnya, sembari menepuk pundak teman di sebelahnya.

Sekadar informasi, Ikamsu (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sumatera Utara) adalah sebuah organisasi mahasiswa kedaerahan yang berasal dari Sumatera Utara. Organisasi ini menaungi berbagai mahasiswa dari Sumatera Utara dari latar belakang suku, agama, yang disatukan dengan rasa kekeluargaan guna mengayomi dan saling membantu di tanah rantau.

Selain Gerald, Andreas Giovani Manik, mahasiswa asal Kabupaten Batubulan, Sumatera Utara itu, menjelaskan bahwa Ikamsu Buleleng ia ibaratkan seperti sebuah rumah. “Kami, di Ikamsu Buleleng itu seperti keluarga besar yang hidup dalam satu rumah,” jelasnya.

Andreas—sebagaimana ia akrab dipanggil—menerangkan bahwa Ikamsu Buleleng didirikan untuk mempererat tali persaudaraan mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara, agar menjadi satu keluarga yang mempunyai rasa saling memiliki satu sama lain di tanah rantau.

Namun, menurutnya, keberadaan Ikamsu Buleleng tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Imsu Bali yang notabennya adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang menaungi mahasiswa dari Sumatera Utara di Bali yang telah terbentuk sebelum adanya Ikamsu Buleleng.

“Kalau berbicara Ikamsu Singaraja, maka tidak bisa lepas dari induknya, yakni, IMSU—Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara Bali yang berada di Denpasar,” ujarnya.

Karena jumlah mahasiswa Undiksha yang berasal dari Sumatera Utara semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2015, melalaui skema organisasi yang berlaku, para mahasiswa Sumatera Utara di Singaraja mencoba koordinasi dengan Imsu Bali untuk melakukan pemekaran yang tujuannya untuk mengakomodir mahasiswa Sumatera Utara di Singaraja.

“Karena lumayan jauh jarak Singaraja ke Denpasar, jadinya pada tahun 2015, kami mendirikan Ikamsu Buleleng, agar mahasiswa dari Sumatera Utara yang ada di Singaraja tidak jauh-jauh lagi untuk melakukan kegiatan kekeluargaan,” jelasnya.

Sebagai ketua yang baru terpilih beberapa bulan yang lalu, Andreas merasa bahwa ada tanggung jawab besar yang ia pikul untuk kemajuan dan mempererat hubungan antar anggota Ikamsu Buleleng.

“Puji Tuhan, saya dipercaya sebagai Ketua Ikamsu pada kepengurusan tahun ini. Sehingga, saya akan berusaha lebih mengenalkan Ikamsu ke berbagai elemen mahasiswa di Undiksha, dengan cara audiensi demngan pihak kampus atupun diskusi dengan teman-teman ormada lainnya,” ucapnya penuh Syukur.

Dengan jumlah keanggotaan yang sudah mencapai angka 500-an mahasiswa, keberadaan Ikamsu Buleleng di Singaraja memberikan sebuah penekanan bahwa Singaraja adalah tempat yang memiliki sturktur masyarakat yang multikultural dengan berbagai macam suku yang beragam di dalamnya.

Mempererat Persaudaran di Tanah Rantau

Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang Batak, melekat dengan istilah masyarakat perantau. Sebab, sebagai salah satu suku yang mendiami wilayah Sumatera bagian utara ini, keberadaan mereka bisa ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, rasa persaudaran yang kuat sesama orang Batak, membuat eksistensi orang-orang Batak di tanah rantau menjadi identitas yang bisa di banggakan. Dengan demikian, rasa solidaritas yang kuat dan dikenal dengan perantau yang tangguh, adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan perantau dari tanah Batak.

Ikamsu Buleleng merayakan natal bersama / Foto: Dok. Andreas

Seperti Ikmsu Buleleng, misalnya. Mereka sering terlibat di beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan di Singaraja. “Beberapa waktu yang lalu, kami sempat memberikan bantuan sosial ke salah satu panti asuhan yang ada di Singaraja,” ucap Andreas.

Selain melakukan kegiatan sosial, mereka juga mempunyai berbagai program yang mereka buat dengan tujuan untuk mempererat hubungan kekeluargan antaranggota Ikamsu Buleleng. Seperti penjemputan mahasiswa baru di Bandara, misalnya.

“Setiap tahun ajaran baru, kami biasanya menjemput maba-maba dari Sumatera Utara di Bandara Ngurah Rai,” ujarnya.

Hal itu mereka lakukan agar para mahasiswa baru yang berasal dari Sumatera Utara tersebut tidak merasa kesepian ketika sampai di Bali. “Biar mereka tidak merasa kesepian dan mengerti kalau ada keluarga besar di Singaraja. Jadinya kami jemput, sekalian mencarikan tempat tinggal buat mereka,” katanya.

Selain melakukan penjemputan mahasiswa baru, Ikamsu Buleleng juga mempunyai program tahunan yang mereka sebut dengat “Makrab” atau malam keakraban. Malam keakraban tersebut merupakan ajang kreativitas antaranak-anak Ikamsu Buleleng.

“Di makrab, kami itu melakukan berbagai kegiatan. Seperti lomba-lomba, nobar film, dan menampilkan budaya dari masing-masing suku,” jelasnya. Sesaat setelah memeberi jeda, ia menambahkan, “Rasa kekeluargan itu benar-benar terasa di makrab itu, karena semuanya dibuat senang dan gembira dengan berbagai kegiatan yang ada,” imbuhnya.

Selain makrab, Ikamsu Buleleng juga mempunyai program keolahragaan dengan nama Ikamsu Cup. kegiatan tersebut meliputi berbagai macam lomba, seperti futsal dan Mobile Legend. Di mana dalam kegiatan tersebut, mereka melibatkan berbagai ormada yang ada di Undiksha.

“Di tahun-tahun sebelumnya, Ikamsu Cup, baik itu futsal atau Mobile Legend, selain diikuti oleh teman-teman Ikamsu sendiri, juga di ikuti oleh teman-teman dari Ikamala, Kompas, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Selain mempererat hubungan sesama anggota, Ikamsu Buleleng juga menjalin hubungan dengan perkumpulan orang-orang Sumatera Utara yang bekerja di Singaraja yang dikenal sebagai Saroha Buleleng.

“Sebenarnya kami di Singaraja itu mempunyai orang tua yang tergabung di Saroha Buleleng,” katanya. “Jadi, orang-orang Saroha itu adalah orang-orang yang bekerja di Singaraja dan kami menuakan beliau-beliau,” imbuhnya.

Dengan adanya Saroha Buleleng di Singaraja, menurut Andreas, adalah keuntungan tersendiri bagi Ikamsu. Sebab, dengan demikian, mereka masih mempunyai sosok orang tua di tanah rantu. “Karena kami jauh dari rumah, jadinya kami merindukan sosok orang tua. Untungnya ada Saroha, jadinya kami mendapat perhatian itu dari Saroha,” jelasnya.

Selain itu, Saroha Buleleng juga sering membeli masakan-masakan yang diproduksi oleh Ikamsu Buleleng. “Kami sering menjual masakan Sangsang ke Saroha,” jelasnya.

Namun, sebagai sebuah organisasi kedaerahan dengan jumlah anggota yang terbilang besar, Ikamsu Buleleng masih belum memiliki kesekretariatan tetap. “Kami masih belum memiliki sekre tetap. Jadinya, untuk kegiatan rapat dan lain sebagainya, kami pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.”

Meskipun demikian, hal itu tidak menyurutkan teman-teman Ikamsu Buleleng untuk tetap memperkenalkan budaya Sumatera Utara-nya di Singaraja. Seperti pada perhelatan Dies Natalis Undiksha ke 31 kemarin, misalnya, Ikamsu Buleleng diperkenankan untuk menampilkan tarian khas Sumatera Utara.

Ikamsu Buleleng menampilkan Tari Tortor di acara Dies Natalis Undiksha / Foto: Dok. Andreas

“Kami dipercaya untuk menampilkan tarian Tortorpada serangkaian Dies Natalis Undiksha ke-31 kemarin,” jelas Andreas dengan mata yang penuh kebanggaan.

Meskipun pada akhirnya Ikamsu Buleleng belum mendapatkan perhatian dari pemerintah Sumatera Utara, setidaknya apa yang mereka lakukan di Singaraja dan sampai mendapat perhatian dari pihak kampus dan Saroha, menurut Andreas itu sudah pantas untuk di syukuri.

“Kami merasa bersyukur atas apa yang telah Ikamsu capai sampai saat ini. Namun, kami juga akan tetap mencoba melakukan audiensi kepada pemerintah Sumatera Utara guna menyampaikan kebutuhan Ikamsu Buleleng di Singaraja,” pungkasnya.[T]

Baca juga artikel terkait LIPUTAN KHUSUS atau tulisan menarik lainnya YUDI SETIAWAN

Reporter: Yudi Setiawan
Penulis: Yudi Setiawan
Editor: Jaswanto

IMBIPU, Ikatan Mahasiswa Bima dan Dompu di Singaraja: Menjaring Ilmu, Menjaring Ikan, Menjaring Relasi
IKAMALA Singaraja Adalah Kampung Halaman bagi Mahasiswa dari Lamongan, Gresik, dan Bojonegoro
Ragam Cara Mahasiswa Undiksha Menutup Biaya Hidup: Jadi Tukang Las, Ojol, Hingga Petugas Survei
Jalan Terjal Menuju Gelar Sarjana dan Aturan Baru Syarat Kelulusan Mahasiswa Akhir di Perguruan Tinggi
Menilik Perjuangan Organisasi Mahasiswa Pergerakan di Singaraja dalam Mempertahankan Eksistensinya
Tags: balibulelengmahasiswaorganisasi mahasiswaSingarajaSumatera UtaraUndiksha
Previous Post

Menilik Perempuan Penulis di Bali Hari Ini

Next Post

Langu Budaya: Panggung Belajar Anak-Anak Sanggar Santhi Budaya

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Langu Budaya: Panggung Belajar Anak-Anak Sanggar Santhi Budaya

Langu Budaya: Panggung Belajar Anak-Anak Sanggar Santhi Budaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co