13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bayi Kembar Buncing Lahir dari Pohon Nangka | Menguak Asal Muasal Desa Ketewel

Ayu SuwandewibyAyu Suwandewi
January 9, 2024
inKhas
Bayi Kembar Buncing Lahir dari Pohon Nangka | Menguak Asal Muasal Desa Ketewel

Gapura Selamat Datang menuju Desa Ketewel

Tulisan ini, membahas sisi unik yang dimiliki oleh Desa Ketewel. Kenapa dinamakan Desa Ketewel? Tak banyak yang tahu dimana lokasi Desa Ketewel, meski pun mungkin sering mereka lewati.
Saya akan memulai menyampaikan asal muasal terbentuknya Desa Ketewel yang memiliki kaitan dengan sejarah berdirinya Pura Payogan Agung di Desa Ketewel, berdasarkan informasi yang didapat dari Jero Mangku Gede, pamomong Pura Payogan Agung yang merupakan pensiunan PNS dan sumber dari Selayang Pandang Pura Payogan Agung.

Desa Ketewel terletak di Jalan Raya Ketewel, di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar (perbatasan dengan Denpasar Timur). Desa ini memiliki Pura Khayangan Jaga,t salah satunya adalah Pura Payogan Agung.

Berdasarkan sumber-sumber yang ada diantaranya “lontar Raja Purana Pura Payogan Agung dan Raja Purana Griya Jaya Purna Rangkan Ketewel”, disebutkan bahwa Pura Payogan Agung merupakan stana dari Sang Hyang Pasupati bergelar Ida Bhatara Hyang Murtining Jagat.

Gedong Agung, Pura Payogan Agung, Desa Ketewel

Dalam Raja Purana Pura Payogan Agung, tidak satupun menyebut istilah Pura tetapi disebutkan dengan istilah Kahyangan, seperti Khayangan Jogan Agung, Kahyangan Puseh Jogan Agung, dan Khayangan Payogan Siwa Agung. Hal itu menunjukkan bahwa Pura Payogan Agung termasuk salah satu Pura kuno yang ada di Bali disamping juga dibuktikan dengan adanya situs Purbakala seperti Arca Lingga Yoni, Arca Siwa Maha Dewa dan situs-situs lainnya.

Singkat cerita, Pura Payogan Agung sebagai tempat paruman Sang Hyang Pasupati  dan para Dewata ketika memerangi dan mengalahkan I Kala Sunya (dibaca I Kala Sunia). Pada mulanya Pralingga Ida Bhatara berupa Mas Mirah yang bersinar terang seperti siang hari selama adasa warsa (10 tahun). Pada waktu itu tidak ada manusia yang berani melintas karena merupakan hutan yang sangat angker yang dihuni oleh Buta Siyu.

Situs Purbakala seperti Lingga Yoni, Patung Siwa Maha Dewa dan situs-situs lainnya

Setelah 10 tahun, barulah turun Pralingga Ida Bhatara berupa Perunggu sebagai Pengganti Mas Mirah untuk menghindari niat jahat manusia yang dipengaruhi oleh Kali Sengara. Sejak saat itulah  Alas Jerem kembali normal dalam arti adanya siang dan malam. Setelah lama berdirilah Pura Payogan Agung dan belum ada manusia tentunya juga tidak pernah diselenggarakan upacara termasuk tidak ada pemongmong Widhi.

Dikisahkan Pamongmong Widhi di Pasar Agung Besakih bergelar Sangkul Putih berasal dari Majapahit berputra dua orang yang bernama Wayan Pasek dan Made Pasek. Pada suatu ketika kedua kakak beradik terebut berselisih pendapat, sehingga Made Pasek meninggalkan Pura Pasar Agung Besakih memutuskan untuk ngewanaprasta bersama istri yang akhirnya sampai ke Alas Jeruk, dalam perjalanannya selalu diikuti oleh burung titiran putih (Perkutut Putih) yang memberikan bija kuning tiga biji setiap lelah.

Di Alas Jeruk Beliau kelelahan hingga tertidur, setelah bangun Beliau terkejut mendengar pawisik dari Ida Hyang Pasupati agar menuju ke Alas Jerem. Sesampainya ditepi Alas Jerem, mereka sangat terkejut menyaksikan hutan yang sangat angker. Seketika terdengarlah suara dari angkasa yang merupakan suara dari Ida Bhatara Hyang Pasupati, meminta agar Made Pasek menjadi Pamongmong Widhi di Kahyangan Ida Hyang Pasupati dan mengubah status dari wangsa Pasek menjadi wangsa Dukuh bergelar Dukuh Murti/Dukuh Sakti dan tidak diperkenankan mengingat Kawitan di Pasar Agung.

Pada suatu ketika Ida Dalem Gelgel berburusampai ke Alas Jerem diiringi oleh 300 orang pengikut. Ida Dalem Gelgel dan para pengikut dijamu oleh Dukuh Murti dengan berbagai buah-buahan dan air. Beliau sangat senang dengan penerimaan dan jamuan dari Dukuh Murti. Beliau terkejut menyaksikan di sebelah timur Pasraman Dukuh Murti terdapat Palinggih yang Madhurgama. Dukuh Murti menyampaikan bahwa Palinggih tersebut adalah Linggih dari Ida Paduka Sang Hyang Pasupati.

Dukuh Murti mempersilahkan Ida Dalem Gelgel untuk bersembahyang (Muspa), dan diingatkan kalau Beliau tidak muspa maka Ida Dalem Gelgel dan pengikutnya akan terkena bencana. Saat hendak muspa Ida Dalem Gelgel diingatkan oleh Ida Gunung (Penasehat) agar Beliau tidak sembarangan muspa, mencurigai jangan-jangan Palinggih tersebut adalah Pamerajannya I Dukuh Murti, akhirnya Ida Dalem Gelgel membatalkannya.

Dalam perjalanan kembali ke Gelgel, benar terjadi bencana hujan angin, petir menyambar, banjir besar dimana pengikut Ida Dalem Gelgel 200 orang meninggal dan masih tersisa 100 orang. Sesampainya di Puri Gelgel Ida Dalem Gelgel teringat bencana yang telah terjadi dan menjadi sangat murka dikira Dukuh Murti sebagai penyebab terjadinya bencana tersebut.

Beliau mengutus Ida Gunung dan prajurit Gelgel menuju ke Alas Jerem untuk membunuh Dukuh Murti beserta istri. Jasad dari Dukuh Murti dan istri menghilang hanya meninggalkan bau harum dan percikan darah. Ida Hyang Pasupati mengutuk Ida Gunung, semua keturunan Ida Gunung tidak boleh muput Upacara/Karya di Kahyangan Hyang Pasupati sewenngwengkon jagat Ketewel.

Tampak depan Pura Payogan Agung, Ketewel

Dikisahkan putra dari Dukuh Murti yang bernama Dukuh Centing sedang bersemadi di Alas Er Jeruk, Dukuh Centing mendapatkan pawisik bahwa orang tua Beliau telah terbunuh oleh Ida Dalem Gelgel. Dukuh Centing kembali ke Alas Jerem dan mendapatkan percikan-percikan darah. Percikan darah tersebut diambil dan dipreteka dengan upacara sawa preteka.

Dukuh Centing sangat terkejut karena di sebelah timur Kahyangan Payogan Agung tumbuh dua pohon nangka kembar dan sangat besar yang sebelumnya tidak ada di tempat itu. Dukuh Centing sangat ketakutan, disamping meyaksikan kayu nangka yang sangat angker juga terdengar tangisan bayi dari dalam pohon nangka tersebut.

Dalam ketakutan tersebut Dukuh Centing mendengar wakya dari Hyang Pasupati dalam terjemahan bebasnya sebagai berikut: “Wahai Dukuh Centing, Aku Hyang Pasupati memberitahu engkau, janganlah takut dan lari. Engkau aku tugaskan untuk menebang kayu nangka tersebut, kemudian akan ditemukan dua orang bayi laki perempuan, engkau hendaknya menjadi orang tua dari anak-anak tersebut, yang kelak kemudian akan menjadi treh Prawangsa Ketewel”.

Selanjutnya atas petunjuk Hyang Pasupati, anak yang laki-laki diberi nama Gede Mawa atau Gede Ketewel dan yang perempuan diberi nama Mawitsari, yang keduanya merupakan Punarbawa/reinkarnasi dari Dukuh Murti lanang istri. Suatu saat kalau Alas Jerem menjadi desa agar dinamakan Desa Ketewel, karena lahirnya dua bayi kembar buncing tersebut lahir dari Taru (kayu) Nangka.

Lama kelamaan Treh Prawangsa Ketewel ditambah dengan jatma Ungsian (pendatang) sebanyak 80 orang dan berdirilah sebuah banjar yang bernama Banjar Puseh yang menjadi pusatnya di Desa Ketewel. Begitulah kisah asal muasal terbentuknya Desa Ketewel serta keterkaitannya dengan sejarah keberadaan Pura Payogan Agung.

Mengulas kapan Desa ketewel itu berdiri, sampai sekarang belum ada bukti yang kuat. Namun, melihat dari Lontar Raja Purana Pura Payogan Agung yang mengisahkan sejarah berdirinya Pura Payogan Agung sehingga Desa Ketewel berdiri kurun waktu masa Pemerintahan Raja Gelgel sekitar abad ke-14. [T]

  • Catatan: Tulisan ini adalah pemenuhan tugas kuliah mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI).
Pura Pucak Bukit Sangkur: Tangga Lumut dan Keheningan di Tengah Hutan
Arsitektur Pura Agung Besakih: Menjaga Tradisi
Naga Basuki, Besakih, dan Perayaan Sugihan
Tags: baliDesa KetewelGianyarhindu
Previous Post

In Memoriam | Wayan Madra Aryasa dan Telatah I Gusti Bagus Sugriwa

Next Post

Interferensi Bahasa Bali dan Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia, Bahayakah?

Ayu Suwandewi

Ayu Suwandewi

Memiliki nama lengkap Ni Made Ayu Suwandewi. Ia lahir di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar tahunl 1988. Saat ini, menjalankan kuliah Pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI).

Next Post
Interferensi Bahasa Bali dan Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia, Bahayakah?

Interferensi Bahasa Bali dan Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia, Bahayakah?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co