31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengenal Unik dan Kerasnya Silat Depok dari Gede Regeg di Desa Padangbulia

Gede Dedy Arya SandybyGede Dedy Arya Sandy
December 1, 2023
inKhas
Mengenal Unik dan Kerasnya Silat Depok dari Gede Regeg di Desa Padangbulia

Gede Regeg

BANYAK desa di Bali memiliki tokoh silat yang sungguh disegani. Mereka bukan hanya mengajarkan bagaimana berkelahi secara sportif, melainkan juga mengajarkan laku hidup saling menghargai, baik kepada kawan maupun kepada lawan.

Di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng hiduplah tokoh silat depok yang kedigjayaannya sebagai tokoh silat dikenang hingga kini. Ia adalah Gede Regeg, laki-laki kelahiran 1961.

Sejak tahun 1977 ia sudah belajar silat depok dan hingga kini dikenal sebagai orang yang setia melestarikan silat depok di Padangbulia dan sekitarnya.

Silat yang Berkembang di Bali

Silat adalah seni bela diri yang sudah ada sejak zaman dulu di Indonesia, juga di Bali.

Di Bali ada sekitar sepuluh aliran pencak silat, yakni  Kertha Wisesa, Bhakti Negara, Perisai Diri, Gobleg, Sitembak, Mepantigan, Abusuja, Putra jenggala, Panca Bela, dan Dewa Kunta. Semua itu memiliki ciri khas dan kelebihan maupun kelemahan masing-masing.  

Bahkan beberapa dari perguruan pencak silat itu masih sangat aktif sampai sekarang, bahkan masing memiliki ranting-ranting perguruan yang tersebar di Bali, seperti perguruan pencak silat Bhakti Negara, Perisai Diri, Sitembak dan juga Mempantigan.

Gede Regeg mempergakan jurus silat depok | Foto: Dedy

Di Bali juga terdapat sebuah aliran silat kuno yang kini sudah semakin dilupakan oleh generasi muda, padahal aliran silat ini sangat keren dan juga menakjubkan karena gerakangerakannya yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan dalam hitungan detik.

Teknik silat ini adalah merangsek musuh dengan berbagai pukulan dan tendangan yang tujuannya mematahkan tulang lawan, melumpuhkan otot, menyerang kepala dan mata, juga organ vital dari lawan, sehingga lawan bisa tumbang dalam hitungan detik.

Yang menarik, sepertinya tidak ada gerakan menghindar secara sia-sia dalam aliran ini. Artinya, jika berkelit, pesilat tak hanya berkelit menghindari serangan lawan tanpa disertai gerakan sambil menyerang lawan. Dalam silat ini, menghindar pun kita harus juga sambil menyerang.

Nama aliran silat ini adalah silat depok, silat jarak dekat yang tujuannya melumpuhkan lawan secara cepat.

Silat depok adalah jenis silat yang paling efektif untuk pertahanan diri dalam pertarungan jarak dekat. Ini bukan jenis seni bela yang aman dan indah untuk dikompetisikan, karena silat depok memang berbeda dengan jenis silat-silat lainnya.

Tokoh Silat Depok

Gede Regeg, tokoh silat depok dari Desa Padang Bulia ini sudah belajar silat depok sejak tahun 1977, juga belajar jenis silat lainnya.

Untuk silat depok, ia belajar dari beberapa guru, seperti Kaki Nedeng dari Desa Padangbulia. Kaki Nedeng sendiri adalah tamatan dari guru silat yang bernama Ida Tegteg yang berasal dari Desa Banjar.

Gede Regeg mempergakan jurus silat depok | Foto: Dedy

Setelah tamat belajar kepada Kaki Nedeng, Regeg melanjutkan belajar silat aliran Perisai Diri (PD) kepada Pak Manaf di daerah Kampung Kajanan Singaraja. Setelah tamat di sana, ia kembali lagi memperdalam ilmunya tentang silat depok, lalu ia berguru kepada dua orang guru sekaligus yang berada di Desa Pedawa, yaitu kepada Bapa Panti dan Bapa Samah.

Bapa Samah dan Bapa Panti adalah murid dari tokoh silat depok yang sangat terkenal yang berasal dari Desa Pengulon yang bernama Wak Jimin.  Dan, Wak Jimin juga merupakan guru dari Ida Tegteg.

Gede Regeg belajar ke Pedawa bersama dua temanya, yaitu Gede Mara dan Ketut Yasa sampai tamat. Terakhir Regeg juga belajar dari Gusti Aji Tut De  yang berasal dari Desa Padangbulia. Dari Gusti Aji ini Regeg belajar silat aliran sitembak.

Apa itu Silat Depok?

Gede Regeg menuturkan silat depok secara keseluruhan memiliki 36 jurus dan juga igel-igelan (gerakan tari). Igel-igelan adalah kombinasi dari beberapa jurus dan juga beberapa jurus yang khusus menggunakan senjata seperti pisau dan tongkat. Untuk di Padangbulia sendiri silat depok yang diajarkan oleh Kaki Nedeng adalah silat depok yang bisa di katakan silat depok khas Padangbulia. Silat depok khas Padangbulia adalah silat depok yang sudah dikombanisakan dengan beberapa silat-silat dari aliran lain, sehingga gerakan menjadi lebih sulit, beragam, dan memiliki ketahanan yang memang sangat sulit ditembus

Gede Regeg mempergakan jurus silat depok | Foto: Dedy

Apa yang menyebabkan Gede Regeg tertarik untuk lebih mendalami silat depok ketimbang silat-silat lainnya?

Menurut Gede Regeg, silat depok memiliki kelebihan pada kuda-kudanya yang tekek  dan berat di muka. Maksudnya, gerakannya agak condong ke depan ketika memasang kuda-kuda. Dengan gerakan itu, hampir tidak mudah untuk ditumbangkan dengan sapuan kaki, sebab sebagian besar tenaga kita bertumpu maksimal pada kekuatan kaki.

“Gerakannya juga fleksibel dan sangat cocok untuk pertarungan jarak dekat,” kata Gede Regeg.

Ia tidak begitu rinci menjelaskan tetang masing-masing jurus dari 36 jurus silat depok itu. Ia hanya menjelaskan sebagiannya saja, sebab kalau itu semua dijelaskan secara teori maupun praktek, bisa menghabiskan waktu semalaman.

Gede Regeg mengatakan, nanti siapapun yang ingin belajar silat depok ia akan dengan senang hati untuk mewariskan semua pengetahuanya tentang silat depok yang sudah ia kuasai.

“Langkah awal belajar silat depok adalah belajar tentang refleksivitas, sebab kita ditekankan untuk selalu menguasai kesadaran diri yang terus menerus atas kemungkinan adanya gerakan mendadak dari luar diri kita, agar dapat meminimalkan segala sesuatu yang bisa mengancam keselamatan kita,” kata Gede Regeg.

Regeg juga menjelaskan bagaimana proses kelulusan ketika ia sudah selesai belajar silat depok oleh gurunya di Desa Pedawa. Prosesnya itu sangat sacral, sebab menggunakan banten pejatian, juga jaje kukus, dan juga ayam yang dicincang seperti sayap, kaki dan juga kepala ayam.

Ia kemudian diminta oleh sang guru untuk membuka jurus. Sambil membuka jurus, ia diminta meraih salah satu prasarana banten, dan prasarana apa pun yang bisa diambil, itulah yang harus dimakan.

Saat itu, Gede Regeg secara tak sadar mengambil sayap ayam yang itu dimaknai oleh gurunya, kelak Gede Regeg akan lebih reflek menggunakan tangan, baik itu memukul, melipat, maupun menebas.

Setelah itu Gede Regeg diminta untuk membasuh tanganya mengunakan wewangian. Maknanya agar nanti dengan kemampuan silatnya ia selalu dapat berbuat baik dan selalu mengharumkan nama silat depok.

Dan menariknya lagi, setiap akan belajar atau membuka jurus, sebelumnya para murid diminta agar selalu menyebutkan nama Wak Jimin sebagai guru besarnya silat depok agar selalu diberi anugerah dan cepat bisa menangkap pelajaran yang diberikan

Gede Regeg bercerita tentang serunya belajar silat hingga ia menjadi seorang yang punya nama di dunia persilatan pada masa itu, sekitar tahun 90-an. Ia sangat sering didatangi ke rumahnya bahkan didatangi ke kebunnya oleh orang-orang dari luar desa yang mendengar namanya hanya sekedar untuk bisa ngadungang atau bertanding duel persahabatan. Meski pertandingan persahabatan, bertandingnya tetap serius tanpa ada gerakan pukulan ataupun tenaga yang ditahan-tahan. Artinya proses duelnya itu serius sampai kadang berdarah-darah atau bahkan sampai keseleo dan cedera ringan.

Mereka yang datang bukan hanya dari kalangan pesilat depok, tapi juga dari mereka mereka yang belajar dari perguruan lain tujuanya agar bisa menjajal kemampuan silat depok, juga sebagai ajang untuk pembuktian aliran silat apa yang paling bagus atau dari perguruan mana silatnya paling bagus.

Gede Regeg mempergakan jurus silat depok | Foto: Dedy

Begitulah cerita singkat tentang silat depok yang saat ini sudah sangat jarang terdengar dan juga jarang orang yang mempelajarinya, bahkan cenderung dihilangkan dan diganti dengan seni bela diri dari negara lain.

Itu mungkin sangat wajar, sebab seni bela diri yang dari luar negeri itu adalah bela diri yang bisa dikompetisikan dalam kejuaraan-kejuaraan bergengsi, dengan gerakan gerakan ataupun peragaan jurus yang indah dilihat. Tentu itu sangat berbeda dengan silat depok, yakni seni bela diri yang tanpa diindah-indahkan. Ia murni sebagai gerakan yang tujuannya melumpuhkan lawan bukan sekedar untuk keren-kerenan gerak.

Barangkali kalau silat depok dipaksakan agar bisa diikutkan dalam ajang kompetisi sudah sangat pasti itu akan membunuh silat depok itu sendiri, sebab sebagian besar gerakannya pasti akan dihilangkan, karena tentu tujuannya untuk keselamatan petarung lain.

Gede Regeg berharap agar silat depok ini tidak hilang ditelan jaman, digempur dari berbagai arah oleh seni-seni bela diri dari luar. Untuk itu, siapapun yang membaca tulisan ini, yang berkenan ingin mempelajari silat depok atau ingin tahu lebih dalam tentang silat depok, datang saja langsung ke rumah Gede Regeg di Desa Padangbulia. Gede Regeg sangat siap untuk mengajarkan silat depok kepada siapapun yang tertarik. [T]

Reporter: Gede Dedy Arya Sandy
Penulis: Gede Dedy Arya Sandy
Editor: Made Adnyana

Jero Dalang Wijana, Dalang Genjek dan Seniman Serba Bisa dari Padang Bulia
Tara Listiawan, Kesetiaan Membina Anak-anak Menari di Desa Padang Bulia
Orang-Orang Dusun Prabakula, Mengukir Kehidupan di Atas Pasir Hitam
Tags: Desa Padangbuliapencak silatseni silatsilat depok
Previous Post

Kasus Linguistik “Cuani” dan “Culuh” di Desa Adat Sebunibus, Nusa Penida

Next Post

Antologi Cerpen Singa Raja Berkisah: Cerpen Baik dan Cerpen Baik-Baik

Gede Dedy Arya Sandy

Gede Dedy Arya Sandy

Kerap dijuluki "Orang Gila dari Utara". Pelukis dan seniman tato. Tinggal di desanya di Padangbulia sembali membuka studio melukis sekaligus studio tato. Jika datang ke studionya, ia banyak punya cerita menarik bukan hanya soal tato, tapi juga soal kehidupan

Next Post
Antologi Cerpen Singa Raja Berkisah: Cerpen Baik dan Cerpen Baik-Baik

Antologi Cerpen Singa Raja Berkisah: Cerpen Baik dan Cerpen Baik-Baik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co