10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kegagalan Partai Politik dalam Merekrut Kader

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
November 24, 2023
inEsai
Kekuatan Politik Baru Itu Bernama Majelis Desa Adat

Gambar ilustrasi: tatkala.co

“Tanggung jawab pertama seorang politisi itu adalah kepada rakyat” – Sabam Sirait

PADA TAHUN 1950 hingga 1970-an, politisi dianggap sebagai profesi yang mulia. Banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seorang politisi, dengan harapan dapat menciptakan kesejahteraan bagi orang banyak. Setidaknya itu yang disampaikan oleh Anies Baswedan pada Dialog Publik yang diinisiasi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta beberapa waktu lalu.

Memang benar, politisi adalah jalan untuk merengkuh kekuasaan, dan melalui kekuasaan yang dibarengi dengan kewenangan tertentu, maka si pemilik kekuasaan dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang dapat memudahkan kehidupan rakyat.

Namun, belakangan ini fenomena yang terjadi justru berbeda. Jamaknya pejabat publik yang notabene seorang politisi tertangkap tangan melakukan korupsi menggerus kepercayaan publik. Benarkah politisi masih menjadi profesi yang mulia dan dianggap mampu menghadirkan kesejahteraan bagi orang banyak? Pertanyaan ini perlu terus dihidupkan sebagai bentuk evaluasi terhadap pemimpin-pemimpin bangsa yang menyelewengkan kepercayaan rakyat.

Sebelum menyoroti politisi lebih mendalam, peran dari partai politik tentu tidak bisa dilepaskan dari situasi saat ini. Politisi lahir dari rahim-rahim partai politik yang memiliki ideologinya masing-masing—setidaknya ideologi yang dianut partai politik di Indonesia tidak lepas dari Pancasila dan UUD NRI 1945.

Partai politik oleh UUD NRI diberikan kewenangan yang sangat besar, karena hanya melalui partai politiklah pemimpin-pemimpin bangsa dapat dilahirkan. Anda ingin duduk di kursi eksekutif maupun legislatif wajib melalui sebuah organisasi yang bernama partai politik. Mengingat pentingnya peran yang diemban, partai politik tidak boleh setengah-setengah dalam menjalankan fungsinya ini.

Menurut Miriam Budiardjo dalam Dasar-Dasar Ilmu Politik, salah satu fungsi penting dari partai politik adalah “rekrutmen politik”—hal-hal yang berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan di internal partai maupun kepemimpinan nasional. Partai politik memiliki tanggung jawab untuk mencetak kader-kader berkualitas, tidak hanya demi kepentingan internal partai, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk kepentingan bangsa yang lebih luas.

Jalan Pintas

Sayangnya partai politik hari ini menyuguhkan cara-cara yang instan dalam merekrut kader di internal partainya. Berlandaskan atas popularitas yang dimiliki individu, partai politik melakukan rekrutmen demi kepentingan meraih suara di ajang pemilu. Tidak heran banyak partai politik di Indonesia merekrut pesohor-pesohor negeri yang telah memiliki popularitas di tengah masyarakat, sehingga memudahkan mereka dalam memperkenalkan diri.

Mengutip apa yang dikatakan oleh Alissa Wahid, “Negeri ini membutuhkan orang yang cerdas dalam memimpin, bukan orang yang ngetop”, maka partai politik di negeri ini telah keliru dalam memahami fungsinya.

Salah satu rekrutmen yang membikin gempar negeri adalah bergabungnya Kaesang Pangarep (putra bungsu Joko Widodo) ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hanya butuh dua hari saja pasca menerima kartu tanda anggota (KTA), Kaesang langsung didapuk sebagai Ketua Umum oleh Dewan Pembina PSI. Apa yang terjadi di tubuh PSI tentu membuat banyak pakar geleng-geleng kepala.

Keberhasilan Kaesang menjadi Ketua Umum tentu tidak lepas dari kelebihan yang dimilikinya—putra seorang Presiden RI, hehe. Saya menduga bahwa popularitas, media, serta akses yang dimiliki oleh Kaesang menjadi pertimbangan utama bagi PSI mengangkatnya sebagai Ketua Umum, meski baru dua hari secara resmi menjadi anggota.

Saya pun tidak pernah membayangkan bahwa partai politik dapat melakukan rekrutmen secepat kilat semacam itu. Sebagai orang yang aktif di organisasi, saya pikir untuk menjadi pemimpin sebuah organisasi, harus ada proses yang harus dilalui, setidaknya jenjang kaderisasi di internal organisasi—begitu pun dengan partai politik.

Fenomena tersebut menunjukkan secara terang ke hadapan publik bahwa partai politik telah gagal melakukan kaderisasi di internal partainya. Langkah merekrut pesohor negeri jelang pemilu demi meraup suara lebih yang nantinya dikonversi sebagai kursi, juga langkah kilat mengangkat seseorang menjadi ketua umum meski baru menjadi anggota selama dua hari adalah fakta politik yang menunjukkan bahwa partai politik telah gagal dalam menjalankan fungsinya.

Fenomena partai politik seperti ini sudah dijelaskan oleh Andrew Heywood. Menurutnya, partai politik modern hari ini telah masuk dalam kategori yang diistilahkan oleh Otto Kirchheimer sebagai “catch all party” atau “partai tangkap semua”.

Sebuah istilah yang menunjukkan bahwa partai politik secara drastis mengurangi muatan ideologis mereka dalam rangka memenuhi sebanyak mungkin jumlah pemilih dan kemenangan dalam pemilu. Singkatnya, partai politik hari ini lebih mengedepankan pragmatisme semata tinimbang kepentingan-kepentingan besar lainnya.

Fenomena-fenomena semacam ini menunjukkan bahwa demokrasi hari ini sedang mengalami defisit. Turunnya kepercayaan publik terhadap partai politik yang notabene memiliki peran penting dalam menyiapkan pemimpin bangsa masa depan justru mempertontonkan cara-cara instan dalam mencapai kepentingan kelompoknya.

Hal ini kemudian yang menyebabkan banyak partai dan wakil rakyat kehilangan hubungan dengan rakyat yang diwakilinya. Kalau sudah begini, apakah kita akan tetap begini-begini saja tanpa melakukan penghakiman terhadap mereka?[T]

  • Baca esai-esai politikTEDDY CHRISPRIMANATA PUTRAlainnyaDI SINI
Tags: Partai PolitikPolitik
Previous Post

Refleksi Hari Guru Nasional 2023: Karmayoga Seorang Guru

Next Post

Whoosh…Mencari Kerja Secepat Laju Kereta Api Ekspres

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Whoosh…Mencari Kerja Secepat Laju Kereta Api Ekspres

Whoosh…Mencari Kerja Secepat Laju Kereta Api Ekspres

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co