31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Judul adalah Kunci

Qois Mustaghfiri AsyrofibyQois Mustaghfiri Asyrofi
November 3, 2023
inKritik Sastra
Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Judul adalah Kunci

Sampul buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi terbitan Gramedia Pustaka Utama

PUISI-PUISI yang diciptakan oleh seorang Joko Pinurbo adalah puisi yang sederhana, tidak menggunakan kata-kata tinggi, tapi tetap istimewa. Kesan saya saat membaca puisi-puisi di dalam antologi ini adalah “Ternyata ada puisi yang seperti ini?” karena ini adalah kali pertama saya menemukan puisi dengan gaya seperti ini. Puisi singkat seperti “Kepada Puisi” dan “Bangkai Banjir” cukup membuat saya terkesan saat membacanya. Dua puisi itu hanya berisi satu baris saja dan itulah yang membuat saya terkesan. Hanya dengan satu baris, puisi-puisi ini mampu menghadirkan makna yang mendalam.

Kepada Puisi

Kau adalah mata, aku air matamu.
(2003)

Bisa dilihat dari puisi berjudul “Kepada Puisi” di atas bahwa walaupun singkat, puisi itu mengandung makna yang mendalam. Saya mengartikan bahwa puisi tersebut adalah penggambaran tentang bagaimana seorang penyair begitu mencintai puisi. Terdapat sebuah pengandaian bahwa jika puisi adalah sebuah mata, maka si penyair adalah air mata yang selalu terikat pada mata.

Bangkai Banjir

Rumahku keranda terindah untuknya.
(2007)

Sama halnya dengan “Kepada Puisi”, puisi “Bangkai Banjir” yang hanya terdiri dari satu kalimat dan bahkan satu baris memiliki arti yang dalam. Hal pertama yang terbayang di pikiran saya saat membaca puisi ini adalah kondisi suatu daerah setelah diterjang banjir besar. Dalam pikiran saya, tergambar sebuah rumah yang sudah tergenang banjir dan hanya tersisa bagian atap yang di atap tersebut terdapat mayat yang terdampar. Puisi singkat itu menunjukkan bahwa puisi yang tidak panjang bisa mendapatkan arti dan kesan yang dalam bagi para pembacanya.

Puisi singkat lainnya yang berjudul “Magrib” dan “Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita?” juga membuat saya kagum saat membacanya. Puisi “Magrib” yang hanya berisi dua baris mampu membuat saya sebagai pembaca memutar otak untuk mencari makna dari puisi tersebut. Kemudian, puisi “Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita?” yang juga hanya berisi dua baris adalah puisi pertama yang saya temukan menggunakan kalimat tanya pada judulnya dan ternyata isinya merupakan jawaban dari judul tersebut.

Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita?

Seperti pisau yang dicabut pelan-pelan
dari cengkeraman luka.
(2005)

Tidak hanya puisi yang singkat, tapi puisi lainnya dalam antologi ini juga menarik meski baru dilihat dari judulnya. Katakanlah puisi berjudul “Asu” dan “Mengenang Asu” yang menggunakan kata ‘asu’ di dalamnya. Kata sederhana itu cukup untuk membuat beberapa orang termasuk saya untuk membacanya. Ada juga puisi “Celana” dari yang pertama hingga ketiga dan juga puisi “Tahanan Ranjang” yang berhasil membuat saya penasaran tentang isinya. Ketertarikan saya saat baru membaca judul suatu puisi membuat saya percaya bahwa kemenarikan sebuah judul akan sangat berpengaruh pada terbacanya sebuah puisi. Sederhana saja, orang akan antusias mencari tahu tentang suatu hal ketika hal itu ‘terlihat menarik’ dan itu juga terjadi pada sebuah puisi yang akan membuat penasaran jika pembaca sudah membaca judul yang menarik. Ketika ada judul puisi yang dirasa menarik, pembaca akan penasaran dan cenderung akan langsung membaca puisi tersebut.

Jujur saja, saya membaca puisi “Mengenang Asu” dan juga “Asu” awalnya hanya karena tertarik dengan kata ‘asu’ yang ada pada judulnya. Menurut saya, penggunaan kata tersebut pada sebuah puisi adalah hal yang menarik. Kedua puisi tersebut memang tidak sesingkat “Kepada Puisi” atau “Bangkai Banjir”, tapi judulnya menarik seperti yang sudah saya kemukakan sebelumnya. Selain itu, kedua puisi ini adalah puisi yang berbentuk narasi yang membuat saya makin tertarik karena sebelumnya belum pernah menemukan puisi berbentuk narasi, bahkan terdapat dialog di dalamnya.

Mengenang Asu

Pulang dari sekolah, saya main ke sungai.
Saya torehkan kata asu dan tanda seru
pada punggung batu besar dan hitam
dengan pisau pemberian ayah.

Itu sajak pertama saya. Saya menulisnya
untuk menggenapkan pesan terakhir ayah:
“Hidup ini memang asu, anakku.
Kau harus sekeras dan sedingin batu.”

Sekian tahun kemudian saya mengunjungi
batu hitam besar itu dan saya bertemu
dengan seekor anjing yang manis dan ramah.

Saya terperangah, kata asu yang gagah itu
sudah malih menjadi aku tanpa tanda seru.
Tanda serunya mungkin diambil ayah.

(2012)

Puisi lain yang juga berbentuk narasi adalah “Liburan Sekolah” yang isinya bercerita tentang masa-masa liburan sekolah sesuai dengan judulnya. Hal yang membuat saya heran adalah panjang puisi itu yang mencapai enam halaman penuh, sangat berbeda dengan puisi-puisi lain yang dibahas sebelumnya. Otak saya langsung berpikir “Ini cerpen?” saat mengetahui puisi yang sangat panjang itu. Puisi yang selama ini saya kira tidak akan sepanjang itu ternyata salah. Pikiran saya kembali terbuka bahwa ternyata puisi bukan hanya seperti yang saya pikirkan selama ini, tapi lebih dari itu.

Banyak puisi dalam antologi ini yang menimbulkan pertanyaan di kepala saya saat membacanya judulnya. Terdapat tiga puisi “Celana” pada antologi ini yang memunculkan pertanyaan “Kenapa ada tiga? Kenapa tiga puisi ini judulnya sama?” karena memang judul ketiga puisi tersebut sama dan hanya dibedakan dengan angka di belakang judulnya. Bahkan urutan puisi “Celana” dari yang pertama hingga yang ketiga benar-benar berurutan pada daftar isi. Beberapa puisi lain juga menggunakan kata ‘celana’ pada judulnya, seperti “Tanpa Celana Aku Datang Menjemputmu”, “Laki-laki Tanpa Celana”, dan “Celana Ibu” yang membuat saya penasaran tentang hubungan antara Jokpin dengan celana. Puisi-puisi seperti “Bayi di Dalam Kulkas”, “Tubuh Pinjaman”, “Tahanan Ranjang”, “Di Bawah Kibaran Sarung”, “Antar Aku ke Kamar Mandi” dan lain sebagainya juga memunculkan pertanyaan di pikiran saya, “Kenapa ada bayi di dalam kulkas? Kenapa harus meminjam sebuah tubuh? Apa maksudnya tahanan ranjang? Apa yang ada di bawah kibaran sarung selain burung? Kenapa harus diantar ke kamar mandi?” yang tentunya beragam pertanyaan itu menarik saya untuk membaca puisi-puisi tersebut.

Mendengar Bunyi Kentut Tengah Malam

Sepi meletus. Suaranya yang lucu
mengagetkan tato macan
yang sedang mengaum di tubuhmu.
(2005)

Begitu pentingnya peran judul yang merupakan garda terdepan dari sebuah puisi. Judul aneh seperti “Mendengar Bunyi Kentut Tengah Malam” juga menarik karena menunjukkan betapa kreatifnya seorang Jokpin sehingga bisa membuat sebuah puisi dari sebuah kentut. Banyak juga judul-judul lain yang sama sekali tidak terpikirkan oleh saya untuk menjadi sebuah puisi seperti “Keranda”, “Toilet”, “Batuk”, “Tahilalat”, bahkan ada juga puisi “Atau” yang judulnya merupakan sebuah partikel. Alasan yang membuat saya tertarik membaca antologi puisi ini secara keseluruhan tidak lepas dari ketertarikan saya pada judul antologi puisi ini, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi yang waktu itu saya temukan bukunya di toko buku saat sedang menjalankan ibadah puasa. [T]

Orang-Orang Pulau yang Tersingkir: Lima Cerita B.M. Syamsuddin
Ida: Perempuan, Sajak dan Visi Literer Chairil Anwar
Suara-suara “Liyan” Setelah 25 Tahun Reformasi: Membaca Kembali Karya-karya Ayu Utami
Tags: Joko PinurboPuisisastraSastra Indonesia
Previous Post

Dengan Bersepeda, Hidup Saya Berjalan Lambat

Next Post

Puisi-puisi Arif Billah | Sepanjang Pantai Aku Mengumpat

Qois Mustaghfiri Asyrofi

Qois Mustaghfiri Asyrofi

Mahasiswa PBSI Universitas Negeri Yogyakarta

Next Post
Puisi-puisi Arif Billah | Sepanjang Pantai Aku Mengumpat

Puisi-puisi Arif Billah | Sepanjang Pantai Aku Mengumpat

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co