31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tara Listiawan, Kesetiaan Membina Anak-anak Menari di Desa Padang Bulia

Gede Dedy Arya SandybyGede Dedy Arya Sandy
October 23, 2023
inKhas
Tara Listiawan, Kesetiaan Membina Anak-anak Menari di Desa Padang Bulia

Tara Listiawan | Foto: Dok Pribadi

CERITA inspiratif dari Desa Padang Bulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng, kali ini adalah tentang seorang  pemuda kreatif yang setia mengabdi pada desa dan dunia kesenian. Namanya, Ketut Tara Listiawan, S.Sn., M,Sn.

Ia lahir di Padang Bulia dan kini berusia 24 tahun. Setelah menamatkan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, ia membangun sanggar tari di desanya. Dan, sejak itulah, gema pelestarian seni dan tradisi terdengar terus dari sanggar itu.

Setelah Upacara Ngusabha Sarin Taun

Tara menuntaskan pendidikanya di ISI Denpasar tahun 2021. Pada jenjang S1 ia kuliah pada program studi tari (penciptaan), lalu ia melanjutkan pada program magister pengkajian seni di kampus yang sama. Begitu lulus, ia menularkan aura kesenian di desanya dengan begitu semangat.

Ceritanya bermula pada 22 Desember 2016. Setelah digelarnya upacara ngusabha sarin taun di Desa Padang Bulia ia menyadari satu hal. Pada upacara itulah ia tahu bahwa betapa besarminat anak anak di desa untuk mempelajari tari bali.

Untuk itulah ia punya ide untuk membangun sanggar tari untuk menampung minat anak-anak di bidang tari, khususnya tari bali.

Akhirnya dia dibantu tiga temannya, yakni Meistya Pratiwi, Githa Candra Dewi, dan Wida Surya Pratiwi, untuk mewujudkan keinginannya itu. Mereka sepakat untuk mendirikan wadah untuk adik-adik mereka di desa. Wadah itu berupa sanggar tari.

Dari sanggar itu ia berharap nantinya anak-anak dapat menyalurkan minat dan bakatnya, khususnya dalam bidang seni tari bali, di sanggar itu.

Akhirnya terbentuklah sanggar yang bernama  “Sanggar Seni Eka Ulangun Shanti” dengan moto “Widya Dharma Werdi Budhaya”. Artinya, “Melestarikan kesenian berdasarkan pengetahuan dan kebenaran.”

Tara mengatakan, tujuan pendirian sanggar ini ialah untuk juga memberikan wawasan bahwa menari itu bukan hanya tentang bergerak di atas panggung. “Menari itu lebih tentang bagaimana gerak itu agar diolah dengan rasa, sehingga dengan rasa itulah penari nantinya mendapatkan taksunya,” kata Tara.

Berdirinya sanggar ini, kata Tara, juga untuk memperkenalkan nama desa. Sebab Desa Padang Bulia masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, terutama tentang potensi-potensi warganya, terutama lagi tentang potensi seninya.

Tara memang pemuda desa yang mencintai desanya. Melalui berbagai prestasi yang sempat diraihnya, ia begitu bersemangat membangun desa.

Prestasi yang pernah diraihnya adalah sebagai “Top 10 Bagus Buleleng 2015”, “Runner Up 2 Putra Kampus ISI Denpasar 2017”, “Putra Pariwisata Bali 2022” dan sebagai “Mister Geopark Indonesia 2023”.

Sanggarnya memang belum pernah meraih prestasi, namun Ketut Tara mengatakan sanggarnya tetap ikut berbagai lomba untuk memberi pengalaman kepada anak-anak asuhan di sanggar itu.

Di antara lomba yang sempat sanggarnya ikuti  adalah Lomba Tari Condong di Gedung asana Budaya Singaraja dan Lomba Tari Condong Di ISI Denpasar.

Saat ini sanggarnya sedang mempersiapkan untuk ikut lomba di bulan november mendatang, yaitu Lomba Tari Legong Keraton di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.

Tara menuturkan untuk saat ini ia juga sedang mempersiapkan berkas-berkas dan persyaratan yang dibutuhkan untuk sertifikasi sanggarnya. Mudah-mudahan dengan adanya sertifikasi nanti bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah desa.

Rancang Program Bulan Menari

Untuk perkembangan sanggarnya ke depan Ketut Tara mengatakan, setelah ulang tahun sanggar di bulan Desember ini ia dan pengurus sanggar berencana akan menerapkan sistem iuran perbulan bagi anggota sanggar. Tujuannya bukan untuk komersil, melainkan untuk konsistensi sanggar, dan para anggota bisa bertanggung jawab dan disiplin mengikuti latihan. 

“Selain itu kami akan membuat program Bulan Menari dan dimulai dari bulan Januari 2024,” katanya.

Program Bulan Menari akan diumumkan nanti pada serangkaian ulang tahun sanggar 24 Desember 2023.  Program Bulan Menari adalah sebuah program dimana setiap akhir bulan akan diadakan pertunjukan seni sebagai hiburan masyarakat dan program tersebut akan menggunakan biaya tiketing masuk yang akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat

.

“Tujuanya adalah untuk memberikan ruang pentas pada adik-adik anggota sanggar,” kata Tara.

Dengan program itu diharapkan anak-anak tidak bosan dalam belajar menari sebab kesempatan untuk pentas selama ini hanya didapat pada saat hari-hari tertentu, misalnya saat odalan di Pura maupun acara-acara keagamaan lainnya.

Sementara uang dari hasil penjualan tiket itu akan dipergunakan untuk mengganti uang yang telah dipergunakan untuk keperluan pertunjukkan.

Ketut tara juga menyampaikan bahwa untuk saat ini jumlah adik-adik yang belajar menari di samggarnya berjumlah 26 orang. Mereka memperlajari Tari Baris Tunggal, Tari Marga Pati, dan Tari Prahduala Nihlayam.

“Materi-materi itu diajarkan setiap enam bulan secara bergantian,” katanya.

Tari Prahduala Nihlayam adalah tari yang menceritakan tentang para bidadari yang di turun dari kahyangan. Tari itu diciptakan oleh Tari Eka Shanti Dewi dengan komposer I Gede Pande Olit.

Apakah waktu 6 bulan sudah cukup untuk menguasai materi tari? Tara mengatakan, enam bulan sudah cukup, tapi kembali lagi pada personal masing-masing, seberapa cepat mereka dapat menangkap materi yang diberikan guru tari.

“Bagi yang rajin dan cepat menangkap maka waktu 6 bulan sudah sangat cukup,” katanya.

Prinsip yang diterapkan di sanggarnya adalah kehadiran 80% dan juga penguasaan tari yang diajarkan. Jika prinsip itu terpenuhi maka anak-anak baru akan diikutsertakan dalam setiap pertunjukan ataupun lomba-lomba.

Tara juga menceritakan bagaimana proses awal mengajar  di awal mula pendirian sanggarnya. Saat itu ia sudah mulai memasuki semester satu dan dia sedang menetap di Denpasar. Sedangkan sanggarnya berada di Desa Padang Bulia. Bagaimana ia harus mencari peserta-peserta yang mau belajar menari.

Ia mencari anak-anak berawal dari mulut ke mulut. Artinya ia memanfaatkan cerita adik-adik yang sudah bergabung dengannya untuk nantinya bisa mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut bergabung. Terus begitu, sampai akhirnya sanggar itu menjadi ramai.

Waktu itu dia juga harus mengatur waktu bagaimana agar di setiap Jumat sore ia bisa pulang ke Padang Bulia untuk nantinya di hari Sabtu dan Minggu bisa mengajar adik-adik menari. Itu dilakukan agar tidak mengganggu perkuliahanya, juga tidak mengganggu sekolah adik-adik peserta sanggar.

Lebih Banyak Sukanya

Lanjut mengenai suka-duka juga harapan kedepannya, Tara menyebutkan sebenarnya lebih banyak sukanya. Ketika proses mengajar berbagi ilmu untuk adik-adik di sanggar, melihat semangat mereka dalam berlatih, itulah sukacita yang dirasakannya.

.

“Saya sungguh mendapatkan perasaan yang tak bisa diungkapkan yang juga mampu membangkitkan semangat dalam diri saya sendiri, bisa sharing mengenai seni tari, bagaimana mengolah rasa dan jiwa, itu sungguh pengalaman yang luar biasa,” kata Tara.

Untuk harapan ke depannya, Tara hanya berharap agar sanggar yang ia bangun bersama teman-temannya di Desa Padang Bulia ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah desa.

Namun tetap secara pribadi Tara tetap tidak berharap banyak, misalnya tidak berharap sanggar yang ia bangun bersama teman-temanya harus diprioritaskan. Sebab ia mendirikan sanggar karena rasa kecintaannya terhadap seni tari.

Tara juga menegaskan pada dasarnya jangan bertanya apa yang sudah didapat atau diberikan oleh desa kepada kita, tetapi apa yang sudah bisa ia perbuat dan berikan untuk desanya. [T]

Struktur organisasi Sanggar Seni Eka Ulangun Sari

  • Penanggung jawab/pendiri: Ketut Tara Listiawan S,Sn., M,Sn.
  • Ketua : Ni Made Meistya Pramista
  • Sekretaris: Ni Komang Githa Chandra Dewi
  • Bendahara: Ni Made Winda Surya Surya Pratiwi A.Md., Keb.
  • No HP: 081 917 084 633

Baca juga artikel atau tulisan menarik lainnya GEDE DEDY ARYA SANDY

Reporter: Gede Dedy Arya Sandy
Penulis: Gede Dedy Arya Sandy
Editor: Made Adnyana

Orang-Orang Dusun Prabakula, Mengukir Kehidupan di Atas Pasir Hitam
Tags: bulelengDesa Padangbuliakesenian bali
Previous Post

“Membaca Sanghyang”: Tentang Ritual, Arsip, Posisi Perempuan, dan Pertanian

Next Post

Sering Disebut-Sebut Netizen, Siapa Presiden Gen Z?

Gede Dedy Arya Sandy

Gede Dedy Arya Sandy

Kerap dijuluki "Orang Gila dari Utara". Pelukis dan seniman tato. Tinggal di desanya di Padangbulia sembali membuka studio melukis sekaligus studio tato. Jika datang ke studionya, ia banyak punya cerita menarik bukan hanya soal tato, tapi juga soal kehidupan

Next Post
Sering Disebut-Sebut Netizen, Siapa Presiden Gen Z?

Sering Disebut-Sebut Netizen, Siapa Presiden Gen Z?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co