7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Alam Barzakh Navis di Dunia Saya | Catatan Atas Cerpen “Sebelum Pertemuan Dimulai” Karya AA Navis

Rizkul HamkanibyRizkul Hamkani
October 15, 2023
inEsai
Alam Barzakh Navis di Dunia Saya | Catatan Atas Cerpen “Sebelum Pertemuan Dimulai” Karya AA Navis

AA Navis

PERNAHKAH kita membayangkan bagaimana kehidupan setelah kematian?  Mungkin ketika kita ditanya tentang hal tersebut, pikiran kita akan mengawang pada sebuah suasana mencekam, tempat menunggu timbangan amal, penasaran, dan bertanya-tanya ‘neraka atau surgakah tempat kita akan menetap nantinya?’. Alam ini dalam agama saya biasa disebut sebagai alam “Barzakh”, namun tidak begitu dengan cerpen yang dibuat oleh A.A. Navis berjudul “Sebelum Pertemuan Dimulai”.

Ia memberikan gambaran mengenai alam barzakh sebagai tempat penantian yang lapang, suatu gambaran berbeda dengan yang dipercaya dalam agama saya. “Para tokoh dunia sering bersua-sua dan berbincang-bincang tentang masa lalu yang mereka alami di dunia,” ungkapnya, bahkan tidak terkecuali membuat pertemuan-pertemuan layaknya di dunia.

Salah satu dari banyaknya pertemuan di alam barzakh ini digagas oleh Mahatma Ghandi dengan tema “Damai di Dunia Damai” yang katanya selalu aktual dibicarakan di manapun dan kapanpun. Namun, saya menganggap tema Ghandi hanya aktual di alam barzakh saja, karena di bumi tema yang mungkin aktual adalah “Rusuh di Dunia Rusuh”.

Pertemuan itu dihadiri oleh banyak peserta, bahkan tidak disangka-sangka oleh Ghandi sebelumnya. “Sungguhpun demikian dia merasa takjub juga saat melihat banyak tokoh perang dan tokoh teroris yang hadir”, karena yang diundang olehnya adalah tokoh-tokoh pemenang dan calon pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, serta orang-orang yang pantas untuk hadir menurutnya.

Dalam pertemuan yang akan dimulai itu, hadirin yang telah lelah menunggu dimulainya diskusi mulai bertanya pada Ghandi, ‘kapan pertemuan akan dimulai?’. Oleh Ghandi dijawab bahwa dia sedang menunggu sekretaris, yakni Chairil Anwar. Mulailah dari sana para hadirin menginterupsi agar sekretaris diganti saja, diganti dengan orang yang pantas menurut mereka. Mulai dari salah satu peserta, yaitu Stalin mengajukan Martin Luther King karena memiliki kesamaan dengan Ghandi, sampai Hitler mengajukan bahwa sekretaris haruslah dari bangsa Arya, karena merupakan bangsa paling mulia di dunia.

Setelah Chairil datang, ternyata pertemuan itu tidak kunjung dimulai karena para peserta sibuk berdebat mengenai mekanisme dan tata cara pertemuan. Para peserta yang dominan merupakan tokoh-tokoh penting di dunia tidak mau mengalah dengan tokoh lainnya, bahkan di alam barzakh sekalipun. Untunghlah di alam barzakh tidak ada toko, terkhususnya toko peralatan perang. Kalau ada, mungkin alam barzakh telah disulap layaknya dunia.

Ketika penulis menyuguhkan nama Ghandi dalam cerpen ini, tergambar dalam pikiran saya seorang tokoh perdamaian, seorang tokoh kemerdekaan India, seorang tokoh dunia yang melakukan perlawanan tanpa kekerasan, seorang yang memperjuangkan perdamaian melalui demonstrasi damai.

Namun, dalam cerpen ini, Ghandi digambarkan sebagai sosok tidak berdaya, seorang pimpinan pertemuan yang tidak dapat melerai peserta pertemuan yang berbeda pendapat. Ketika peserta pertemuan tidak dapat menerima pendapat peserta lain yang berbeda pendapat dengannya. Bahkan, pertemuan ini tidak kunjung dimulai. Tokoh seperti Ghandi pun tidak dapat memulai pertemuan ketika pesertanya adalah orang-orang yang hanya mementingkan egonya sendiri tanpa menerima perbedaan pendapat.

Untung saja latar waktu dalam cerpen tersebut adalah alam barzakh, bukan dunia kita sekarang ini. Karena mungkin, ending cerpen tersebut ketika latar waktunya bumi hari ini, setidaknya akan terjadi kerusuhan dan baku hantam, kemungkinan terburuknya adalah peperangan. Seperti pernyataan Buya Syafii dalam menangkap realitas sejarah dalam buku Islam & Politik bahwa “Budaya baku hantam adalah fenomena yang tak terpisahkan dari historisitas umat manusia.”

Karena begitulah watak kebanyakan masyarakat di sekitar kita, setidaknya di sekitar saya. Jarang sekali yang dapat menerima perbedaan pendapat. Orang lain harus setuju dengan pendapatnya. Padahal jika dilihat, kebanyakan orang di sekitar saya bahkan mungkin semuanya beragama Islam, dan Islam adalah agama damai. Namun sayangnya, penganutnya tidak mencerminkan sisi damai dari Islam dalam hal menyikapi perbedaan. Terkhususnya perbedaan pendapat.

Akhir tahun 2021, viral di Lombok Timur, warga di salah satu desa menolak pembangunan masjid yang berafiliasi ke Wahabi. Hal itu berujung pada demonstrasi agar masjid tersebut tidak didirikan. Padahal, masjid tersebut telah dalam proses pembangunan. Maklum, di wilayah tersebut mayoritas warganya adalah penganut Ahlu Sunnah wal Jamaah. Namun, hal tersebut tentu tidak serta merta tidak memperbolehkan adanya pembangunan rumah ibadah yang memiliki perbedaan pandangan, apalagi masih dalam ruang lingkup Islam. Jika ditelisik lebih dalam, salah satu yang diajarkan dalam paham Ahlu Sunnah wal Jamaah adalah toleransi.

Padahal yang perlu dilakukan adalah mentolerenasi pendapat yang berbeda, sambil bersama-sama memajukan peradaban yang ditempati. Apalagi salah satu tujuan Islam menurut Buya Syafii dalam buku Membumikan Al-Qur’an adalah tercapainya suatu dunia yang manusiawi dalam bentuk tegaknya prinsip-prinsip persamaan, keadilan, persaudaraan, dan toleransi. Dalam bukunya yang lain, yakni Islam & Politik, Buya Syafii mengatakan “Islam mengakui dan menghormati segala bentuk pluralisme sebagai fakta sejarah yang tidak perlu dirisaukan.”

Saya takutnya Buya Syafii yang selalu menggaungkan tentang toleransi ketika ditaruh dalam posisinya Ghandi dalam cerpen tersebut tidak dapat memulai pertemuan layaknya Ghandi. Dikarenakan orang-orang dalam pertemuan adalah orang-orang yang senang berdebat dan tidak mau menerima perbedaan pendapat. Maka akan percuma nasihat-nasihat yang telah diberikannya ketika orang-orang tidak mulai membuka diri. Ketika ajaran langit tidak dibumikan, namun tetap berada di langit.

Dengan tidak adanya toleransi ini, yang ada hanyalah perdebatan antar pendapat berbeda. Mungkin hal ini yang membuat tidak adanya kemajuan berarti dalam suatu peradaban. Orang-orang hanya sibuk mendebat dan rusuh antar satu dengan lainnya. Layaknya cerpen Navis, suatu pertemuan yang digagas, namun tidak kunjung dimulai karena semua peserta mendebat satu dengan lainnya. [T]

Sutan Duano Ada di Antara Kita | Dari Novel Kemarau Karya AA Navis
Dari Puisi, Riki Dhamparan Putra Berdiang di Perapian Buya Syafii
Membaca Kembali “Surabaya” Karya A Idrus
Branding Baru Novel Berlatar Tragedi Erupsi Gunung Agung 1963 Karya I Gusti Ngurah Pindha
Usaha Menemukan dan Mengabadikan Desa Muslim Pegayaman Bali | Ulasan Buku Ensiklopedia Desa Muslim Pegayaman Bali
Pembelajaran Moral dari Buku “Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang” Karya Luis Sepulveda
Tags: AA NavissastraSastra Indonesia
Previous Post

Kita Semua Adalah Politisi

Next Post

Pepaya Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan

Rizkul Hamkani

Rizkul Hamkani

Lahir di Lombok Timur 7 Februari 2001. Kuliah pada program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Aktif bergiat di Komunitas Kelas Reading Buya Syafii.

Next Post
Pepaya Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan

Pepaya Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co