BULELENG | TATKALA.CO — Perguruan tinggi atau kampus dan pemerintah daerah (pemda) di Kabupaten Buleleng sudah semestinya menjadi satu napas dan satu senyawa untuk bekerja dalam pembangunan.
Hal itu disampaikan Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dalam acara Wisuda Sarjana ke-34 Universitas Panji Sakti Singaraja (Unipas), di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Kamis, 14 September 2023.
Bekerja dalam pembangunan, kata Lihadnyana, termasuk juga bersama-sama melakukan, dan beratanggungjawab atas pembangunan di Kabupaten Buleleng.
Untuk itu, Lihadnyana mengharapkan Universitas Panji Sakti Singaraja, bisa makin berkontribusi terhadap pembangunan Buleleng.
Lihadnyana mencontohkan, pemerintah daerah dalam melaksanakan program kerja pembangunan tidak selalu berjalan mulus. Kerap kali menemukan permasalahan di lapangan.
Di sisi lain, perguruan tinggi yang juga memiliki kewajiban yakni Tri Darma Perguruan Tinggi. Yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kewajiban perguruan tinggi tersebut, bisa dikontribusikan kepada pemerintah daerah untuk membantu menjalankan program pembangunan daerah.
“Kalau ini bersinergi dan berkolaborasi, akan lebih cepat pembangunan itu dan lebih berkualitas,” kata Lihadnyana.
Lihadnyana juga berpesan kepada Unipas bahwa ke depan harus memikirkan untuk merancang dan memperkuat branding dari Unipas itu sendiri. Sehingga lebih diingat dan dipilih oleh calon mahasiswa, dan membuat lulusannya semakin berkualitas.
“Dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Buleleng, apa yang ditawarkan Unipas kepada calon mahasiswa. Harus menjadi branding dari Unipas, dicari dan yang semakin diperkuat,” katanya.
Kepada para wisudawan/wisduawati, Lihadnyana menyampaikan harapannya agar tidak berhenti belajar. Menurutnya, Unipas banyak melahirkan orang hebat diantara lulusan-lulusannya. Semoga kehebatan tersebut menular dan menjadi semangat bagi seluruh wisudawan wisudawati hari ini. Semangat aktif berkontribusi untuk Kabupaten Buleleng.
“Itu dikatakan sudah 75% ya (tingkat kelulusan). Itu tinggi sekali. Sehingga kita harus bedah apa yang kuliah di sini memang yang sudah bekerja atau yang belum. Tapi sudah cukup bagus di sini,” kata Lihadnyana. [T][Ado/Adv]