“Terima kasih,” kata Ketut Darsani (64) dengan terbata-bata.
Perempuan lansia itu tinggal di Desa Penglatan. Ia sudah tidak bisa bekerja, karena sakit dan kondisinya lemah. Darsani tinggal bersama anak dan cucunya.
Kata terima kasih diucapkan kepada sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Mahasiswa itu, Rabu, 6 September memang berkunjung ke rumah Darsani.
Dalam kunjungan itu, mahasiswa ngejot alias memberikan sembako kepada Darsani. Aksi itu merupakan bagian dari program ngejot yang dilakukan HMPS Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja tahun 2023.
Tentu saja bukan Ketut Darsani saja yang dikunjungi. HMPS Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja juga ngejot kepada banyak warga lanjut usia (lansia) pada desa-desa yang berada di sekitar kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja, yakni Desa Penglatan, Desa Padangkeling, Desa Petandakan dan Desa Jinengdalam.
“Ngejot” merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilangsungkan guna memeriahkan hari jadi ke-7 HMPS Ilmu Komunikasi STAHN Mukuturan Singaraja yang ke-7.
.
Program kerja ini, merupakan salah satu wujud kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat membutuhkan terkhusus masyarakat Lansia kurang mampu. Tentu saja, karena usia yang tidak muda lagi, warga lansia memiliki berbagai keterbatasan sehingga kondisi ekonomi mereka pun jadi menurun.
Terdapat beberapa lansia yang bahkan tinggal sendiri, di tengah kondisi yang tidak bugar lagi. Karena keluarga yang sudah memiliki kehidupannya masing-masing. Hal ini yang mengetuk hati panitia untuk berkerjasama membantu mereka.
Ketua HMPS Ilmu Komunikasi Fendika Bagus Budiarta mengatakan alasan adakan program kerja “ngejot” karena berbagi satu sama lain itu memang perlu dan harus dilakukan oleh siapa saja.
Ni Putu Anik Mahaswari, ketua panitia pelaksana kegiatan ini, mengatakan program ngejot dilakukan untuk menyeimbangkan antara keilmuan dan kegiatan sosial.
“Kita menyasar empat desa yang dekat dengan wilayah kampus yang masih belum terjamah. Bantuan ini berasal dari kerja keras panitia yaitu melalui penggalian dana, jualan dan open donasi dari dosen dan juga masyarakat umum,” katanya.
Anik berharap melalui kegiatan seperti ini masyarakat bisa lebih peduli dan melirik bahwa ada banyak orang yang memerlukan bantuan dan uluran tangan.
.
“Semoga bisa terus berlanjut dan kedepannya tidak hanya masyarakat lansia tapi kita juga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan lainnya dengan skala yang lebih luas lagi. Namun ikhtiar baik itu tidak bisa terwujud, tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak lain,” ucap Anik.
Nengah laksana (60), Kepala Dusun Dauh Tukad, Desa Penglatan. Ia mengucapkan banyak terima kasih karena ada yang mau membantu masyarakat desanya.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini semoga bisa terus berlanjut tidak berhenti sampai disini saja. Dan terima kasih sekali kepada mahasiswa STAHN Mpu Kuturan karena dari masyarakat khsusnya lansia sangat membutuhkan bantuan tersebut,” katanya. [T]
.