29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengelola Ketidaksempurnaan Menjadi Keindahan yang Bernilai

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OGbyDr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG
September 1, 2023
inEsai
Puasa, Kebutuhan dan Hari Kelahiran

dr. Ketut Putra Sedana

SEMUA ORANG menginginkan hidup sempurna. Ya, sempurna, maksud mungkin hidup utuh, lengkap segalanya, tidak cacat dan tidak tercela.

Barangkali, hal itulah yang menjadi tolok ukur bagi setiap orang dalam kehidupannya. Kita semua berangan-angan atau bermimpi untuk menjadi sempurna, dan alangkah bahagianya jika semua itu bisa terjadi.

Sempurna dalam hidup, sempurna dalam rumah tangga, dalam karier, kesehatan, punya cinta, punya harta, dan betapa senang dan bahagianya. Memang tidak ada salahnya kalau menginginkan yang terbaik dari hidup ini.

Namun begitu, ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari kehidupan manusia dan dunia di sekitarnya. Sebagai manusia, kita seringkali terjebak dalam perjuangan untuk mencapai standar sempurna yang mungkin tidak pernah bisa tercapai sepenuhnya.

Keinginan untuk menjadi sempurna akan membuat kita lebih hati-hati, jangan sampai salah langkah, jangan sampai ada penyesalan yang tidak berkesudahan. Dan itu manusiawi dan tidak ada yang menyalahkan hal itu.

Kadang-kadang situasi lingkungan yang membuat dan memaksa kita untuk menjadi orang yang tidak sempurna itu. Bagaimana tidak? Ada kesalahan sedikit saja akan ada hujatan, kurang sedikit saja langsung banyak yang mencela.

Banyak sekali ekspetasi dari sana-sini, apalagi hidup bersosial media yang harus berhadapan dengan netizen yang jumlahnya ratusan, ribuan bahkan jutaan orang.

Ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari kehidupan manusia dan dunia di sekitarnya. Sebagai manusia, kita seringkali terjebak dalam perjuangan untuk mencapai standar sempurna yang mungkin tidak pernah bisa tercapai sepenuhnya.

Ada orang bilang hidup itu seperti keramik, yang mudah retak dan pecah kalau kita tidak hati-hati dalam menjalaninya. Mungkin ada benarnya, life is fragile that’s why we have to handle it with care.

Namanya juga manusia. Aalaupun kita sudah berhati-hati, tetap saja kita tidak luput dari kesalahan. Dari kesalahan itulah yang akhirnya membuat keramik yang awalnya indah menjadi pecah dan tidak sempurna.

Kecerobohan, kekhilafan dan keteledoran yang akhirnya menjadi sebuah penyesalan. Tapi apa daya, nasi sudah jadi bubur karena kesalahan tidak bisa dihindari, dan waktu tidak bisa diulang kembali.

Keramik yang indah dan sempurna, sekarang telah retak atau lebih parah lagi keramik itu hancur berantakan. Kalau itu yang terjadi di hidup kita, maka saya katakan itu bukan akhir segalanya.

Kesalahan memang sudah terjadi, tapi kesalahan bisa diperbaiki. Setiap luka memiliki cerita yang nantinya memberikan makna dan dapat menguatkan orang-orang yang mendengarnya.

Di Jepang ada sebuah seni untuk memperbaiki mangkuk dan cangkir keramik  yang pecah atau retak. Nama seni itu adalah KINTSUGI. KIN artinya emas dan TSUGI artinya sambungan.

Karya seni yang luar biasa ini berawal dari kisah seorang kaya di Jepang bernama Yoshimasa. Suatu hari tanpa sengaja dia memecahkan cangkir keramik kesayangannya. Ia pun meminta seorang ahli seni untuk menambal pecahan-pecahan keramik itu, namun sayangnya setelah ditambal cangkir itu justru menjadi tidak karuan dan bahkan tidak bisa digunakan.

Ketika cangkir itu hendak dibuang, ada ahli seni yang tidak menyerah. Dia pun berpikir keras dan akhirnya munculah sebuah ide. Ide untuk menambahkan emas di bagian tambalan-tambalan cangkir tersebut, dan akhirnya cangkir yang tadinya pecah berantakan dan tidak berguna kini bisa diperbaiki bahkan menjadi sesuatu yang lebih indah dan bernilai.  Cangkir ini memiliki kisah dan cerita di balik ke-RETAK-kannya.

Ada filosofi yang mendalam dari KINTSUGI ini yang bisa diterapkan dalam hidup kita, ibarat sebuah keramik yang retak akan berbeda nilainya tergantung di tangan siapa. Mau dibuang begitu saja atau diubah menjadi karya yang indah. Mau ditambal dengan lem biasa, atau dengan emas yang bernilai dan mulia.

Sebuah luka, trauma, atau rasa bersalah bisa menjadi indah tergantung bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita mau menambal hatimu dengan kebencian, atau merekatnya dengan kasih dan pengampunan.

Pengampunan bagi mereka yang mungkin sudah membuat hatimu luka, pengampunan bagi dirimu sendiri atas kesalahan yang telah terjadi.

Kita harus menyadari bahwa kesalahan itu membuat kita bisa belajar. Ketika semua orang meninggalkanmu, di situ kita belajar untuk mandiri di atas kaki kita sendiri.

Ketika hidup mengujimu dengan sejuta masalah, di situ dituntut untuk kita belajar jadi dewasa dan bijaksana. Ketika kita diberi kesedihan di situlah kita belajar untuk bisa berempati.

Dan sama seperti KINTSUGI yang menjadi karya seni yang indah. Ingat ada harta yang berharga dari setiap luka, dalam hidup tidak bisa lepas dari suka dan tidak suka, dan sudah pasti ada yang tidak suka dengan kita, akan ada orang yang sering mencibir bahkan menertawakan kita, orang yang menghujat bahkan orang yang tidak percaya pada kita.

Tapi ingat selalu akan ada kamu yang membuktikan kepada orang-orang itu, bahwa mereka itu salah.

Di mata Tuhan kita adalah MAHAKARYA, accepting imperfection doesn’t mean that you have to lower your standard, but it means not juging your self for being who you are.

Menerima ketidaksempurnaan bukan berarti kita harus menurunkan standar hidup, bukan berarti kita tidak berusaha dan menerima apa adanya. Itu salah. Menerima ketidaksempurnaan berarti tidak menghakimi diri sendiri, melainkan memahami dan menghargai siapa kita ini seutuhnya.

Tidak perlu menjadi orang yang sempurna untuk bisa memiliki hidup yang indah, tapi lihatlah setiap keindahan di dalam ketidaksempurnaan itu, maka hidupmu akan terasa sempurna. I am perfectly imperfect but I am perfectly me. [T]

  • BACA artikel lain dari penulis DOKTER CAPUT atau DR. DR. KETUT PUTRA SEDANA, SP.OG
Dari Salam “MERDEKA”, Kita Memaknai Kemerdekaan
Hamil Sebelum Menikah
Politik itu Kehidupan
Sejarah yang Membuat Saya Bangga jadi Orang Buleleng
Tags: Dokter Caputgaya hiduprenungan
Previous Post

Pertarungan Bangsawan Oesoel Vs Bangsawan Pikiran

Next Post

Melalui Single Masterpiece, Ben dan Lily Berkenalan

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG

Akrab dipanggil Dokter Caput. Ia adalah dokter spesialis kandungan yang mengelola klinik bersalin Permata Bunda, Singaraja, Bali. Ia juga dosen di Stikes Buleleng.

Next Post
Melalui Single Masterpiece, Ben dan Lily Berkenalan

Melalui Single Masterpiece, Ben dan Lily Berkenalan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co