JIKA ANDA penonton setia grup drama gong Bintang Bali Timur yang terkenal pada tahun 1980-an hingga 1990-an, Anda pasti tahu betul pemeran galuh likunya. Ia sama terkenalnya dengan pemeran putri atau galuh manisnya.
Tokoh galuh liku itu diperankan Putu Sulastri, seorang perempuan yang ceria dan selalu membuat panggung drama gong menjadi hidup. Putu Sulastri memang selalu berhasil memerankan tokoh antagonis itu dengan nyaris sempurna, sampai-sampsi penonton bisa gemas, kesal, sekaligus tertawan dibuatnya
Putu Sulastri menghidupkan tokoh galuh liku dengan cara yang kocak tanpa kehilangan karakter tokoh yang sebenarnya jahat; iri hati, dengki, kadang dalam lakon tertentu disebut-sebut sebagai petempuan yang memguasai ilmu hitam.
Dan, karena kepiawiannya dalam memadukan karakter jahat sekaligus kocak dalam peran yang dibawakannya, Putu Sulastri kerap dianggap sebagai ikon galuh liku yang kerap dijadikab rujukan oleh pemain-pemain drama gong yang lebih muda. Nama Putu Sulastri selalu disebut-sebut jika seseorang sedang belajar memerankan galuh liku dalsm drana gong.
Kini nama Putu Sulastri menjadi kenangan. Ia telah berpulang. Wanita kelahiran Galiran, Desa Subagan, Kecamatan Karangasem, 31 Desembar 1959 itu meninggal pagi hari, Sabtu 5 Agustus 2023.
Putu Sulastri
“Kami Paguyuban Drama Gong Lawas merasa bersedih atas berpulangnya Bu Putu Sulastri. Beliau adalah sosok pemain drama gong legend,” kata Ketua Paguyuban Drama Gong Lawas A.A. GD. Oka Aryana, SH. MKn.
Tentu banyak seniman drama gong yang merasa kehilangan. Penggemarnya juga pasti akan mengenangnya dengan rasa nostalgik yang tak terlupakan.
Putu Sulastri merupakan pigur yang multi peran dalam drama gong. Ia tak hanya bisa berperan sebagai galuh liku, melainkan kadang juga betperan sebagai dayang, bahkan juga memerankan permaisuri.
“Tetapi, paling sering dan masih melekat dihati pecinta drama gong adalah peran Liku yang kocak,” sebut Oka Aryana.
Sekuruh anggota Paguyuban Drama Gong Lawas merasa sangat kehilangan sekali.
“Kami dari pengurus Paguyuban Drama Gong Lawas bersama beberapa seniman tabuh dan pregina akan melayat ke rumah duka pada tanggal 7 Agustus untuk memberikan doa atas kepergian beliau untuk selamanya. Semoga ke depannya, lahir lagi Putu Sulastri-Putu Sulastri yang lainnya untuk bisa menggantikan peran beliau,” harap Oka Aryana.
Rasa sedih dan kehilangan tokoh yang selalu menginspirasi juga dirasakan oleh I Wayan Suarta (Rawit), pemeran punakawan manis yang lucu.
Sejak tahun 1991 sampai 1996-an, Rawit sering pentas sepanggung dengan Putu Sulastri dalam group Drama Gong Kerti Bhuana Sari.
“Mogi lanus nyujur sunia mesikian ring sangkan paraning dumadi, Amor ing Acintya Mbok Tu Silastri,” ucap Rawit dalam sambungan telpon.
Menurut Rawit, saat ini sangat sukar mencari karakter peran Liku yang mempunyai ciri khas tersendiri, seperti Putu Sulastri yang kocak, menjiwai karakter, dan selalu serius dalam pentas.
Sebagai senior, Putu Sulastri tidak segan-segan memberi tuntunan, berkoordinasi tentang pertunjukan seni, khususnya drama gong. Saat itu, pemain-pemain drama yang serasa keluarga, seperti Nyoman Supadma, Mangku Becol, Nyoman Pidada, Made Randat, Nyoman Luwes, BP Sukeh, Dewa Aji Manira, dan lainnya.
Saat itu, Rawit sebagai parekan manis (punakawan dari tokoh protagonis) berpasangan dengan Becol. Ketika satu adegan dengan Putu Sulastri, ia merasa tak pernah kering dengan bahan. Sebab, Putu Sulastri selalu merespon dengan memasukkan unsur-unsur kekinian yang ngetrend di jaman itu.
“Kami saling memberi dan menerima materi, saling mendukung tidak mementingkan diri sendiri, sehingga suasana menjadi lebih hidup,” kenangnya.
Meski sudah melakukan kesepakatan sebelum pentas, namun terkadang ada lelucon yang lepas dari konsep karena situasi dan kondisi saat itu. Hal itu, membuat kami tertawa, walaupun kadang-kadang penonton tidak mengerti, bahwa itu spontanitas.
“Jujur, saya sangat mengagumi ketokohan Putu Sulastri, kalau kocaknya di panggung persis, seperti sehari-harinya. Tetapi, Klinyar hanyalah penghayatan sebuah karakter di panggung saja,” tutup Rawit. [T][Ole/*]