31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Made Sanggra Adalah Federico Garcia Lorca dari Bali

I Made SujayabyI Made Sujaya
July 23, 2023
inKhas
Made Sanggra Adalah Federico Garcia Lorca dari Bali

“Tribute to Made Sanggra: Katemu Made Sanggra ring Bali Jani”, digelar di Ksirarnawa, Denpasar, Sabtu sore, 22 Juli 2023.

SASTRA BALI MODERN saat ini berkembang baik di Bali. Banyak penulis-penulis muda Bali sudah tak malu-malu lagi menulis karya sastra modern dengan berbahasa Bali. Banyak buku puisi dan cerita berbahasa Bali terbit, meski terbit dengan jumlah terbatas.

Kondisi baik itu tentu saja melegakan. Jika Made Sanggra masih ada, ia barangkali akan sangat senang melihat perkembangan Sastra Bali Modern saat ini. Made Sanggra adalah orang, di masa hidupnya, yang selalu memberi semangat kepada para penulis muda untuk terus menulis, dalam bahasa Indonesia, apalagi dalam bahasa Bali.

Untuk itu, bukan hal berlebihan jika dalam Festival Seni Bali Jani V tahun 2023, nama Made Sanggra dibicarakan lagi dengan pergelaran yang dikemas dalam berbagai bentuk seperti musikalisasi puisi, pergelaran drama, video documenter dan video testimony.

Di sela pergelaran itu juga diselipi gelar wicara (talkshow) bersama sejumlah tokoh, seperti Jean Couteau, Putu Suasta, Ari Dwijayanti serta putra kedua Made Sanggra yang juga sastrawan Bali modern, I Made Suarsa. Ditampilkan juga bintang tamu penyair Wayan Jengki Sunarta dan pangawi sastra Bali modern, Carma Citrawati yang membacakan sajak-sajak Made Sanggra.

Pergelaran itu bertajuk “Tribute to Made Sanggra: Katemu Made Sanggra ring Bali Jani”, digelar di Ksirarnawa, Denpasar, Sabtu sore, 22 Juli 2023.

Pergelaran Tribute to Made Sanggra merupakan wujud apresiasi atas pencapaian dan pengabdian Made Sanggra pada dunia seni sastra Bali. Persembahan Yayasan Wahana Dharma sastra Made Sanggra Sukawati digarap Putu Suarthama, seorang jurnalis dan penulis yang juga putra Made Sanggra dan Gde Aryantha Soethama, sastrawan yang juga berasal dari banjar yang sama dengan Made Sanggra di Banjar Gelulung, Desa Sukawati Gianyar.

Siapa Made Sanggra?

Made Sanggra merupakan sastrawan kelahiran 1 Mei 1926 di Banjar Geliulung, Desa Sukawati, Gianyar dan meninggal 20 Juni 2007 karena sakit tua. Sebagai veteran pejuang, Made Sanggra dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Gianyar.

Made Sanggra memulai proses kreatifnya sejak duduk di kelas tertinggi Vervlog School di Sukawati tahun 1938. Karya pertamanya terkumpul dalam buku “Hikayat Prabu Mayadenawa” berupa geguritan Sinom.

“Tribute to Made Sanggra: Katemu Made Sanggra ring Bali Jani” | Foto: Tim Kreatif FSBJ 2023

Dia menulis dalam bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Dia beberapa kali meraih juara dalam lomba menulis. Cerpen “Katemu ring Tampaksiring” menyabet juara I Sayembara Listibya Bali, 1972.  

Made Sanggra meraih hadiah sastra Rancage perdana untuk sastra Bali tahun 1998 melalui buku “Kidung Republik”. Penghargaan lainnya, Satya Lencana Perang Kemerdekaan (1, II), Bintang Gerilya dan Bintang Legiun Veteran RI.

Selain itu ia jua menerima Penghargaan Seni Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar (1986) dan Piagam Penghargaan Seni dan Medali Emas Dharma Kusuma dari Guberur Bali 1987.

Transformasi Kevudayaan Bali

Selain sebagai penulis yang tekun, Made Sanggra juga turut berperan dalam transformasi kebudayaan Bali melalui jalur sastra. Dia menjadi semacam jembatan antara Bali lama yang mencurahkan perhatian pada tradisi dan Bali sekarang yang lebih modern dan mengindonesia.

Tak hanya itu, Made Sanggra juga sebagai jembatan dengan dunia luar. Itu tercermin dalam karyanya cerpen “Katemu ring Tampaksiring” yang berkisah tentang hubungan antara orang Bali dan Belanda.

“Cerita itu menyangkut peristiwa pascaperjuangan, sedangkan dia sendiri terlibat dalam perjuangan. Artinya, dia bisa melampaui segala ketegangan bahkan mungkin segala kebencian yang terkait dengan perjuangan untuk menjadi universal di dalam sikapnya. Saya rasa ini yang bisa dicatat sebagai sumbangan beliau,” kata budayawan Jean Couteau tentang Made Sanggra dalam acara pergelaran tribute di Gedung Ksirarnawa itu.  

Penyair dan pemerhati seni, Hartanto, mengutip kata sastrawan Umbu Landu Paranggi yang menyebut Made Sanggra sebagai Federico Garcia Lorca dari Bali. Lorca merupakan penyair dan dramawan Spanyol yang karya-karyanya menggabungkan unsur tradisionalitas dan tema kontroversial.

“Karya-karya Pak Sanggra visioner. Dalam puisi-puisi beliau tentang Denpasar, misalnya. Beliau mengatakan sawah akan jadi rumah, rumah akan jadi sawah. Itu merupakan kritik terhadap developmentalist,” kata Hartanto.

Aktivis dan pengamat sosial, Putu Suasta mengaku tak begitu kenal Made Sanggra, tapi membaca karya-karyanya. Dari karya-karyanya itu Putu Suasta menyimpulkan Made Sanggra mampu bermetamorfosis karena hidup dalam tiga zaman yang berbeda, yakni zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, dan zaman kemerdekaan.

“Tak hanya bermetamorfosis, dia juga bertransformasi, melompat beradaptasi dengan semangat zaman. Dia punya visi dan karakternya membentuk energi luar biasa,” tandas Putu Suasta.

Akademisi serta sastrawan Bali modern, Ni Made Ary Dwijayanti mengaku tak pernah bertemu Made Sanggra tapi dia merasa berutang sastra terhadap Made Sanggra. Karya-karya Made Sanggra menerbitkan keinginannya untuk menulis sastra Bali. “Karya-karya Pak Made Sanggra ibarat mantra dalam hidup saya. Dalam puisinya tentang hidupe nemu sengsara. Tapi, Pak Made Sanggra juga meyakinkan saya, di jalan sastra, saya tidak akan mati kelaparan,” kata Ary.

Putra Made Sanggra, I Made Suarsa yang kini melanjutkan sang ayah menjadi pangawi sastra Bali modern mengaku selalu ingat dengan wasiat dan nasihat ayahnya agar ikut membantu kelangsungan sastra Bali modern.

“Ayah tahu basic saya sastra Indonesia. Ayah berkata, ‘Sa, tulungin jep sastra Bali anyar, pang ada ajak liu. Sastra Indonesia kan suba ajak liu. Itu yang membuat saya terjun ke sastra Bali, walaupun saya sering dikatakan salah pilih jurusan karena memilih sastra Indonesia tapi berkarya di sastra Bali. Tapi, justru saya mendapat banyak penghargaan karena menulis sastra Bali,” tutur Suarsa.

“Tribute to Made Sanggra: Katemu Made Sanggra ring Bali Jani” | Foto: Tim Kreatif FSBJ 2023

Suarsa juga mengapresiasi karya-karya ayahnya diapresiasi, bahkan menjadi makin berkembang. “Katemu ring Tampaksiring” yang merupakan cerita pendek dikembangkan menjadi cerita panjang dalam bentuk drama gong, arja, dan belakangan geguritan. Alih wahana ini menjadi karya-karya Made Sanggra melintas batas dan diterima berbagai kalangan.

Memang, cerpen “Katemu ring Tampaksiring” karya Made Sanggra pernah dialihwahanakan menjadi arja oleh Prof. Wayan Dibia. Belakangan, cerpen itu dijadikan lakon drama gong dalam lomba drama gong remaja Pesta Kesenian Bali (PKB).

Menurut Dibia, awalnya dia tak tertarik dengan cerpen “Katemu ring Tampaksiring” karena hanya cerpen. Namun, setelah membacanya, dia menyadari karya itu penting karena merepresentasikan relasi Bali dalam konteks globalisasi. Lalu muncul idenya untuk menjadikannya sebagai lakon arja.

“Saya lalu menemui Pak Made Sanggra, minta izin untuk menjadikan cerpennya sebagai lakon arja. Ketika saya minta izin memasukkan tokoh antagonis, beliau tak memasalahkan,” tutur Dibya. [T]

Tribute to Maestro I Gusti Putu Gede Wedhasmara — Lagu-lagunya Melegenda Secara Nasional, Tapi Namanya Kurang Dikenal
Berguru Kepada Sang Guru, Gerson Poyk
Tags: Festival Seni Bali JaniMade Sanggrasastra bali modern
Previous Post

Kebebasan Ruang Menonton dalam Kolaborasi Muspus dan Fotografi Percakapan Selat Kelompok Sekali Pentas

Next Post

Menghidupkan Kembali Atraksi Sapi Gerumbungan dalam Lovina Festival 2023

I Made Sujaya

I Made Sujaya

Wartawan, sastrawan, dosen. Pengelola balisaja.com

Next Post
Menghidupkan Kembali Atraksi Sapi Gerumbungan dalam Lovina Festival 2023

Menghidupkan Kembali Atraksi Sapi Gerumbungan dalam Lovina Festival 2023

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co