DENPASAR | TATKALA.CO — Sejumlah seniman lintas negara berbaur melakukan ritual seni bersama dengan saling respons, unjuk keterampilan, dan berinteraksi.
Mereka mempergelarkan seni rupa, pertunjukan, dan musik dalam sebuah acara bertajuk “Nungkalik International Festival” yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Seni Indonesia (BEM ISI) Denpasar selama 2 hari, 8-9 Juli 2024.
Seniman Made Kaek salah satu peserta Nungkalik International Festival mengatakan interaksi antarseniman berbagai negara itu memberikan pengalaman menarik untuk saling mengenal kekaryaan satu dengan yang lain, termasuk bagaimana meraakan responsibilitas seni masing-masing.
“Festival ini mengajak seniman mengasah intuisi, imajinasi, dan interaksi secara spontan dan alami,” kata Made Kaek yang juga pengelola Rumah Paros Sukawati itu, ketika ditemui Selasa 11 Juli 2023.
Nungkalik merupakan konsep yang dimaknai sebagai berkarya di luar kebiasaan yang memanggungkan interaksi dan proses yang bersifat eksperimental konseptual.
Kurator Nungkalik International Festival Dr. Wayan Sujana Suklu mengatakan tubuh, roh, pengalaman, medium dan tempat merupakan entitas dasar memperkuat konsep interaksi tersebut.
“Seniman setiap hari bergerak menjalankan aktivitas kreatif seperti bermusik, visual, maupun verbal dan terkadang melakukan eksperimen-formating-presenting dalam perjalanan hidupnya. Di festival ini mereka kita pertemukan,” kata Suklu yang juga dosen ISI Denpasar.
Kata dia tubuh dan ingatannya mengandung pengalaman yang terus menumpuk hari ke hari mengasah kepekaan diri atas fenomena di luar diri, yang kemudian terlatih menjadi kepekaan substantif.
“Nungkalik International Festival” yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Seni Indonesia (BEM ISI) Denpasar selama 2 hari, 8-9 Juli 2024 | Foto: Ist
Di ajang Nungkalik, para seniman yang terlibat berinteraksi dengan luar dirinya baik sesama seniman maupun alam sekitar yang menjadikan ruang eksperimental konseptual ntuk berproses dengan penghayatan ekstraordinari dari sebelum-sebelumnya.
Ko-kurator Nungkalik Festival Putu Durga Laksmi Devi, S.Fil. mengatakan acara yang bertema A Journey Through the Medium ini diikuti seniman dan pengamat seni dari Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Indonesia.
Kata Putu Durga acara ini menghadirkan esensi tontonan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan kolaborasi lintas disiplin yang akan dibahas oleh para pengamat agar mematangkan pesan yang ingin disampaikan oleh masing-masing seniman.
“Nungkalik International Festival” yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Seni Indonesia (BEM ISI) Denpasar selama 2 hari, 8-9 Juli 2024 | Foto: ist
Rangkaian festival telah diawali dengan workshop 6 Juli lalu dan puncaknya akan digelar pameran pada 21 Juli 2023 bertajuk: Exploring Archetypes: A Journey through the Medium Exhibition.
Pameran ini akan menyajikan seluruh artefak workshop dan hasil eksplorasi selama festival serta menampilkan pertunjukan seni Remember Our Archetypes yang diakhiri dengan peluncuran E-Book yang merangkum semua perjalanan Nungkalik International Festival. [T][ado/Rls/*]