KERESAHAN dan kebingungan sepertinya sedang menghantui mereka yang saat ini sudah lulus SMA atau SMK—tentu pengecualian bagi mereka yang sudah menentukan pilihan universitas dan dinyatakan lolos seleksi, rasanya ini bukan menjadi masalah.
Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak lolos tes masuk universitas pilihannya?
Tulisan ini mungkin tepat bagi Anda yang sedang merasa sedih atau kecewa karena belum lolos di universitas pilihan. Untuk itu silakan baca sampai selesai.
***
Masuk universitas yang bukan Anda inginkan tentu bukan pilihan yang tepat, apalagi harus ikut-ikutan kata teman, atau terpaksa masuk universitas hanya karena dipaksa orang tua. Seperti teman saya, beberapa tahun lalu ia masuk jurusan yang tidak sesuai keinginanya. Dan belum genap satu semester ia sudah memilih mengundurkan diri.
Berkaca dari pengalaman teman saya, atau banyak teman di luar sana yang saat ini kuliah tapi justru tertekan karena tidak sesuai jurusan yang diinginkan dan lebih memilih bertahan karena sayang biaya yang sudah dikeluarkan, agar tidak seperti itu, rasanya gap year tidak terdengar buruk.
Nyatanya, selama gap year banyak hal yang bisa Anda lakukan. Eits, tapi sebelum ke hal apa saja yang bisa Anda lakukan selama gap year, kalian harus tahu dulu nih gap year itu apa.
Dilansir dari brainacademy.co, gap year merupakan kondisi ketika seseorang memutuskan untuk beristirahat dari pendidikan formal, atau peralihan dari SMA ke kuliah, dan pada umumnya gap year dapat berlangsung selama satu atau dua tahun, tergantung dari keputusan individu itu sendiri.
Sebenarnya, ada banyak hal yang mendasari seseorang memilih gap year, di antaranya bisa disebabkan finansial atau keuangan keluarga yang belum stabil—belum mampu—(maklum, seperti yang kita tahu, biaya masuk universitas tidak seperti masuk SMA/SMK), belum diterima di PTN atau universitas yang diingankan, atau bisa jadi juga individu tersebut memiliki masalah kesehatan mental.
Hal yang Bisa Dilakukan Saat Gap year
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan saat gap year. Seperti apa yang saya lakukan di bawah ini. Ya, sebelum melanjutkan kuliah di PTN saat ini, saya sendiri pernah memilih gap year selama setahun. Dan hal tersebut tidak terlalu buruk bagi saya.
Pertama saya bisa belajar skill baru. Mempelajari hal-hal baru tentu bukan menjadi pilihan yang buruk. Dengan belajar hal-hal baru, Anda akan memiliki keterampilan, yang dapat Anda pergunakan untuk melamar kerja, meskipun tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Sejalan dengan mempelajari skill baru, Anda juga bisa menyalurkan hobby Anda, yang mungkin tertunda ketika sibuk mengejar deretan prestasi akademik di bangku SMA/SMK. Selama gap year, Anda dapat mempelajari lebih dalam hobby yang kalian miliki—mendapat pekerjaan sesuai hobby rasanya akan menyenangkan.
Bagi Anda yang memilih gap year karena kondisi keuangan keluarga yang belum stabil kalian bisa banget untuk mengajukan lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan yang membuka loker. Saat ini, masih banyak perusahaan yang menerima lulusan SMA/SMK, tentunya Anda juga harus selektif memilih dan mencari.
Namun, bagi kalian yang memilih gap year karna belum diterima di PTN atau universitas, gap year dapat kalian manfaatkan untuk mengikuti bimbingan belajar, dan juga mencaritahu informasi terkait universitas pilihan Anda.
Manfaat Gap Year
Sampai di sini Anda pasti bertanya-tanya, “Apa manfaat gap year?” Atau justru pertanyaan “Kenapa sih saya harus gap year?” Nah, dalam tulisan ini saya juga menyampaikan beberapa manfaat bagi Anda yang memilih gap year, baik setahun atau dua tahun. Eitss, tapi jangan keterusan ya.
Pertama, memilih untuk istirahat sebentar dari pendidikan formal akan membuat Anda memahami kelebihan dan kekurangan Anda, hal ini bisa Anda gunakan untuk menentukan jurusan apa yang Anda ambil ketika melanjutkan ke jenjang kuliah.
Kedua, memilih gap year juga akan menuntut Anda menjadi lebih mandiri. Berada di rumah tanpa melakukan aktifitas mungkin akan membuat Anda merasa sedikit malu, jika harus meminta terus-menerus kepada orang tua.
Hal tersebut tentu akan menjadi pacuan Anda, agar dapat memperoleh pekerjaan, apalagi bagi Anda yang mendapatkan pekerjaan di luar wilayah tinggal, tentu akan membuat kalian lebih mandiri.
Ketiga, gap year tidak selamanya buruk bagi Anda, barangkali dengan Anda memilih gap year, Anda akan lebih siap ketika menghadapi UTBK atau ujian mandiri, sehingga peluang untuk kalian lolos lebih besar.
Artinya, belum lolos di universitas pilihan Anda saat ini, bisa jadi, itu menjadi jembatan Anda untuk sukses dengan jalan lain, atau justru Anda mengenal diri sendiri lebih jauh, sehingga ketika menginjakkan kaki di bangku perkuliahan, Anda tidak merasa salah jurusan.
Jadi, bagi Anda yang belum bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, jangan berkecil hati, masih ada banyak kesempatan untuk menapaki jenjang karir yang lebih baik. Semangat.[T]