30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Daun dan Warna Alami: Pagi Moetly, Slow Fashion dan Mindfull Fashion | Catatan Tatkala May May May 2023

Kadek Sri WidiastutibyKadek Sri Widiastuti
June 1, 2023
inKhas
Cerita Daun dan Warna Alami: Pagi Moetly, Slow Fashion dan Mindfull Fashion | Catatan Tatkala May May May 2023

Andika Putra saat menjadi narasumber Tatkala May May May 2023 (28/05) | Foto: Dok. Tatkala.co

SERANGKAIAN ACARA Tatkala May May May 2023, Minggu, 28 Mei 2023, kemarin—yang merupakan sesi terakhir—Tatkala.co menghadirkan pengelola usaha Pagi Moetly, Andika Putra, untuk bercerita tentang “Daun dan Warna Alami” di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja.

Andika merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang jasa pencelupan pewarnaan kain. Ia mendirikan usahanya semenjak 2019 silam dengan menggunakan pewarna dari bahan alami. Produk yang dihasilkannya mampu menarik banyak minat konsumen internasional.

Berbeda dari pengusaha yang bergelut di bidang pewarnaan kain lainnya—yang biasanya lebih mengambil jalan praktis dengan menggunakan bahan dasar zat pewarna tekstil sintesis—Pagi Moetly lebih mengutamakan zat pewarna yang berasal dari alam.

Hal ini tentu memiliki dampak yang baik terhadap lingkungan, karena limbah yang dihasilkan dari proses pewarnaan tersebut tidak merusak lingkungan. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan pewarna tersebut juga dapat digunakan sebagai kompos. Dan limbah yang berupa cairannya juga mudah terurai dan tidak mempengaruhi kesuburan tanah.

Andika Putra mulai menekuni bidang pewarnaan kain alami ini sejak tahun 2002—saat itu ia masih kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan mengawalinya dengan melakukan research warna dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian mulai mendapat referensi pewarna alami lain dari berbagai daerah di luar Bali.

“Belajar tentang pewarnaan alami saya lakukan secara otodidak, dan beberapa referensi pembelajaran yang saya dapatkan berasal dari Sumba dan Jawa. Akan tetapi, yang tetap diterapkan pada produk Pagi Moetly adalah pewarnaan alami yang ada di Bali, karena tidak mungkin saya terapkan hal yang sama dari produk lain terhadap produk Pagi Moetly,” ungkap Andika, menjelaskan.

Andika Putra, saat menjadi narasumber di Tatkala May May May 2023 / Foto: Dok. Tatkala.co

Hal ini menjadi sesuatu yang unik di tengah maraknya perkembangan fashion pada kalangan masyarakat. Khususnya trend fashion dari luar negeri yang memiliki kesan vintage dan oversize trend fashion yang booming di tahun 2022 itu.

Pagi Moetly mempunyai ciri khasnya sendiri dengan tetap mementingkan bagaimana produk yang diciptakannya lebih menyatu dengan alam, dan dari segi kualitasnya tanpa terpengaruh dari riak trend instan fashion yang terjadi.

Slow Fashion dan Mindfull Fashion

Jika pada perusahaan lain memiliki sistem produksi yang menghasilkan produk dalam jumlah yang besar, sehingga mampu meminamalkan biaya produksinya, berbeda halnya dengan Pagi Moetly, mereka lebih memilih untuk menerapkan slow fashion.

Hal ini memiliki arti bahwa dalam produksi yang dilakukan Pagi Moetly lebih berfokus pada bagaimana kualitas produk tersebut diciptakan, dibandingkan dengan jumlah produksinya. Sehingga, produknya dapat lebih tahan lama. Selain itu, Slow Fashion ini juga merupakan proses produksi yang dapat dikatakan sebagai aktifitas praktik produksi yang menjunjung tinggi etika ramah lingkungan.

Maka dari itu, Pagi Moetly dapat dikatakan sebagai salah satu perusahaan produksi penyelamat bumi, yang bergerak di bidang tekstil tanpa mengurangi estetika dan nilai dari produknya.

“Apa yang dilakukan Andika ini termasuk slow fashion atau mindfull fashion,” ujar Kadek Sonia Piscayanti, saat menjadi moderator.

Kadek Sonia Piscayanti saat menjadi moderator / Foto: Dok. Tatkala.co

Menurut Sonia, Pagi Moetly selalu memperhatikan dampak dari proses produksinya terhadap lingkungan. Dan tentu saja, kualitas produk kainnya tidak dapat dianggap remeh, oleh perusahaan lain yang masih menggunakan zat pewarna tekstil sintesis.

Mindfull Fashion, Sonia menjelaskan, yang diterapkan Pagi Moetly, mampu memberikan kesadaran bagi masyarakat terhadap lingkungan di sekitarnya. Terkait dengan kasus pembuangan limbah pabrik tekstil yang menjadi pembicaraan pada tahun 2021 silam, yang tentu dapat memberikan dampak buruk berupa pencemaran lingkungan.

Pagi Moetly dengan kesadaran penuh terhadap lingkungan memberikan contoh yang baik dengan memanfaatkan limbah sisa produksi sebagai kompos, dan kebetulan juga zat pewarna yang digunakan berasal dari bahan alami, sehingga tidak mencemari lingkungan.

Dalam dunia fashion, hal inilah yang perlu dipertahankan, bagaimana menumbuhkan kesadaran para pengusaha dalam menggunakan zat pewarna yang lebih ramah lingkungan. Untuk mendukung terjaganya kesuburan tanah, menghindari pencemaran air dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan alam.

Konsep Unik Pagi Moetley

Produk Pagi Moetly memiliki nilai yang berbeda dari yang lain, karena memang lebih mengutamakan kelestarian alam. Sehingga, produknya akan tetap dapat berkembang hingga tahun-tahun berikutnya.

Selain masih mempertahankan prinsipnya dalam menggunakan bahan-bahan alami, Pagi Moetly juga memperhatikan bagaimana alam dapat memberikan dampak yang positif terhadap karyanya melalui produksi yang tidak mengakibatkan kerusakan bagi lingkungan tersebut.

“Ada tiga jenis pengelompokan produk yang diciptakan Pagi Moetly, seperti di bidang fashion, aksesoris dan interior,” kata Andika.

Andika menjelaskan, aksesorisnya dalam bentuk selendang dan pernak-pernik seperti bandana dan yang lainnya. Untuk interiornya ada sarung bantal dan beberapa produk lainnya yang sering dicari sebagai pelengkap interior. Kemudian di fashion, ia memproduksi kain dan juga baju.

Dalam hal marketing, Pagi Moetly menggunakan konsep Storry Telling Marketing, di mana produk satu memiliki cerita yang berbeda dari produk lainnya. Seperti misalnya motif yang ada pada salah satu kain, mengandung nilai-nilai mitologi Hindu atau memiliki cerita bagaimana motif tersebut dapat dihasilkan melalui teknik-teknik yang digunakan.

Namun, tak ada kesuksesan yang tanpa kendala. Andika membangun Pagi Moetly dari nol, dan tentu penuh dengan tantangan.

“Pada awalnya pasar produk saya ada di daerah Canggu, dan awal pertama memulai usaha ini kendala yang dialami adalah susahnya mencari bahan untuk membuat pewarna alami karena kebutuhan produksi semakin tinggi, hingga kami melakukan kerjasama dengan petani untuk mengumpulkan bahan-bahan dasar pewarna alam. Sehingga selanjutnya kendala tersebut dapat diatasi dan sekaligus membantu perekonomian petani-petani desa,” ujar Andika Putra.

Secara tidak langsung, Pagi Moetly juga menjadi salah satu penggerak perekonomian masyarakat desa, khususnya petani. Dengan cara mengajak mereka bekerjasama dalam mengumpulkan bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan zat pewarna alami. Seperti misalnya, daun ketapang, sabut kelapa, kayu secang dan tanaman indigo.

Pagi Moetly juga mengadakan workshop di Ubud, mulai dari pemetikan daun, proses mewarnai, hingga menjadi kain yang siap digunakan dan memiliki corak-motif menarik. Workshop ini biasanya di ikuti oleh turis-turis asing yang memiliki minat dalam mempelajari proses pewarnaan kain alami.

“Konsumen kami lebih banyak dari internasional, bisa dibilang sekitar 90 persennya merupakan orang-orang dari luar negeri. Dan beberapa konsumen berasal dari Jakarta, sebagian anak muda yang sudah mulai memiliki kesadaran terhadap produk tekstil ramah lingkungan,” terang Andika.[T]

Cerita, Buku dan Komunitas | Pidato Penutupan Tatkala May May May 2023
Pers Kampus Hari Ini: Wadah Berpikir Kritis, tapi Darurat Perlindungan! | Catatan Tatkala May May May 2023
Tatkala May May May 2023 Sesi 2: Membaca Film Merangkai Kata Bersama Minikino
Tags: diskusiPagi Motleywarna bali
Previous Post

MK dan KPK dalam Pusaran Politik

Next Post

Pembelajaran Moral dari Buku “Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang” Karya Luis Sepulveda

Kadek Sri Widiastuti

Kadek Sri Widiastuti

Lahir di Singaraja, tahun 2002. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STAH N Mpu Kuturan Singaraja, Program Studi Ilmu Komunikasi

Next Post
Pembelajaran Moral dari Buku “Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang” Karya Luis Sepulveda

Pembelajaran Moral dari Buku "Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang" Karya Luis Sepulveda

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co