MESABA ATAU NGUSABA merupakan suatu rangkaian penting saat padi mulai menguning dan bulir-bulir mulai mengkristal, siap dipanen untuk mendapatkan padi bernas hingga beras berkualitas.
Di Subak Aya Pemanis, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, ngusaba adalah proses panjang yang dilakukan petani, sekaligus proses yang dinikmati petani. Para petani menari, bersoa, berjalan, bergerak, bekerja, dan seterusnya, dan seterusnya, yang dilakukan penuh hikmat dan nikmat.
Proses dari bulir menjadi beras di Subak Aya Pemanis adalah proses panjang yang dilakukan dengan penuh peluh tanpa keluh.
Proses diawali dengan upacara mapag toya, yaitu upcara menjemput air pada awal musim panen dengan segala doa pemuliaan air di hulu desa. Petani berjalan menjemput air, membersihkan parit, memberi jalan lancar untuk aliran air dari mata air hingga ke sawah-sawah.
Ada juga persembahan tarian baris di sela gerak ricik aliran air, serta doa-doa pemangku di pinggir sungai. Ini tarian yang mengabaikan penonton. Para penari fokus pada penyambutan aliran air di hulu desa.
Penari Baris di sungai, serta pemangku ulun suwi, dan gamelan gong menjadi suatu formasi yang tak biasa. Peristiwa ini bukan tontonan tapi upakara ritual yang artistik penuh makna kebahagiaan akan mulai musim tanam, bahagia akan terjaganya aliran air sungai dari gunung dan Danau Tamblingan lewat mata air Yeh Gembrong di Batu Lumbung, daerah Soka Senganan, tepatnya di hulu titik tengah Bali.
Rangkaian upacara mesaba di Subak Aya Pemanis, Penebel, Tabanan | Foto-foto: Bakti Wiyasa
Setelah mapag toya alais menjeput air alias pemuliaan air, maka dimulailah tahapan penyambutan air di sawah masing masing. Upacara menyambut air itu dilakukan dengan membuat suwinih atau pembibitan tanaman padi, hingga kemudian dari benih menjadi tanaman yang siap ditanam, kira-kira tanaman itu sudah sejengkal tingginya
Tahap selanjut nya adalah ngawiwit yaitu memulai musim tanam . Untuk upacara ngawiwit, biasanya didahului dengan rapat subak untuk menentukan pilihan dan keputusan dalan rapat subak, siapa petani yang dapat giliran ngawiwit.
Petani yang mendapat giliran ngawiwit itulah yang menanam padi untuk pertama kalinya pada musim itu, sekaligus petani itu melaksanakan upakara ngawiwit.
Petani di Subak Aya Pemanis mengolah tanah menanam padi | Foto-foto: Bakti Wiyasa
Besoknya akan diadakan hari nyepi subak, yakni hari hening. Petani tak boleh bekerja di sawah. Setelah nyepi, semua petani mulai menami sawah-sawah mereka dengan riang bersemangat. Dalam musim tanam, ngawiwit menjadi awal hari nandur bersama.
Selama abulan pitung dina atau 42 hari usia padi setelah ditanam, maka diadakan upacara pertama mantenin. Selanjutnya padi beling atau bunting, dan kemudian diadakan upacara mesaba. Artinya padi telah siap panen .
Mesaba di Subak Aya Pemanis digelar dengan beberapa jenis. Ada mesaba biasa, mesaba dangsil, mesaba nini. Mesaba nini adalah mesaba paling besar.
Nah, pada Senin, 29 Mei 2023 ini, di Subak Aya Pemanis dilakukan mesaba dangsil. Upacara ini difokuskandi Pura Bedugul, Subak Aya Pemanis, yang merupakan daerah pembangan air dengan lingkungan hutan di hulu persawahan subak.
Mesaba ini berjalan lancar, hikmat dan nikmat. Petani memuliakan air, merawat tanaman, dan menantikan panen dengan gembira. [T]