31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menelisik Unsur Maskulin dalam Rejang Jajar Pari

tatkalabytatkala
May 2, 2023
inEsai
Menelisik Unsur Maskulin dalam Rejang Jajar Pari

Tari Rejang Jajar Pari | Foto: Istimewa

Penulis: Gusti Ayu Cempaka Dewi Maharani dan I Gusti Ayu Saskya Kancana Devi

TARI REJANG JAJAR PARI terdiri dari dua suku kata yaitu jajar dan pari. Jajar memiliki arti berbaris yang sejajar dan Pari berarti padi. Jika diartikan dengan kata jajar pari adalah barisan padi yang menguning menandakan padi telah siap dipanen untuk keberlangsungan kehidupan dan kemakmuran.

Rejang Jajar Pari menggunakan gagasan ilmu padi, yang menyebutkan “semakin berisi semakin merunduk”. Hal tersebut bermakna sebuah norma, adab dan etika untuk tidak mengunggulkan ego namun lebih untuk merenungi kedalaman spiritual agar berguna bagi kehidupan di masyarakat.

…

Selain itu secara filosofi Tari Rejang Jajar Pari melambang dewi padi sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran yang tertuang dalam karya seni. Melibatkan sosok wanita sebagai simbol predana yang merupakan sosok insan penting tempat bersemayam benih benih generasi baru. Generasi baru sebagai pemegang tongkat estafet segala macam pewarisan pengetahuan serta kebudayaan yang adi luhur.

Garapan Tari Rejang Jajar Pari menunjukan sisi lain dari seorang wanita sebagai sosok pahlawan yang memiliki unsur keberanian, keagungan, dan kecantikan. Kecantikan tidak hanya dipandang sebagai sebuah sensasi saja, namun juga sebagai ketajaman intelektual. Cantik tidak hanya dalam rupa, namun cantik sifat dan watak. Cantik yang feminine dan juga secara tidak langsung menjangkau nilai maskulin yang berani, tegas serta heroik.

Gerakan Rejang Jajar Pari menjunjung konsep gerakan rejang Karangasem. Diawali dengan adegan muspa sebagai wujud kesiapan diri. Rejang Jajar Pari ini pula menjunjung konsep Tri Angga yang diaplikasikan dengan gerakan tangan menyentuh kepala, dada, dan kedepan. Tak hanya itu terdapat gerakan tangan mengarah kebawah sebagai wujud penghormatan kepada ibu pertiwi. Dengan lantunan gambelan gong beri memberikan gerak pembuka lawang dan pengampigan selendang, gerakan tersebut diibaratkan sebagai gerak menetralisir hal yang bersifat negatif.

Gerakan berputar searah jarum jam menandakan siklus kehidupan atau perputaran kehidupan. Penghormatan pada ibu pertiwi juga adalah sebuah penerapan dari sifat maskulin untuk selalu ingat akan kemahaan seorang ibu. Menetralisir hal-hal negatif yang menjadi tanggung jawab sifat maskulin secara umum justru ditampilkan oleh seorang feminine (penari rejang).

Properti dan busana dalam tarian ini digarap berdasarkan nilai warisan yang melekat di ruang lingkup Banjar Taman Kelod, Ubud yaitu keris. Keris sebagai simbol kekuatan wanita serta keris berfungsi sebagai pelindung dan senjata. Selain itu keris juga sebagai lambang dari ketajaman yang juga disebut dengan lelandep (landep artinya tajam dalam Bahasa Bali). Tajam dalam budi dan pekerti. 

Pakaian Rejang Jajar Pari sendiri terinspirasi dari patung Ida Ratu Mas Melanting, dimana patung Ratu Melanting ini menggunakan konsep sisi maskulin wanita, mulai dari cara memakai kamen seperti bagaimana cara lelaki memakai kamen yang ujungnya berbentuk ‘kancut’ yang melambangkan pengandalian diri dan penghormatan kepada ibu pertiwi.

Tak hanya itu, busana dilengkapi dengan pemakaian seselet keris seperti layaknya seorang laki-laki. Dari sisi ini dalam rejang Jajar Pari sudah memasukkan elemen maskulin dalam tubuh feminine penari rejang. Dari segi instrumentalnya, gambelan rejang Jajar Pari hanya menggunakan setengah dari barungan gambelan Gong Kebyar. Kemudian ditambah dengan alat musik dari Korea yaitu Samulnori yang terdiri dari Bug dan Jing.

…

Terciptanya karya seni yang bernilai tinggi tentu tidak lah mudah, perlu proses yang panjang di dalamnya. Sama halnya ketika menciptakan Tari Rejang tercipta sebagai penyeimbang dari tari baris yang memang kedua tarian ini tercipta berpasangan dalam suatu upacara. Tari Rejang pada umumnya ditarikan dengan lemah lembut dan gemulai yang menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan seorang wanita.

Tapi dalam Rejang Jajar Pari ini ide yang tertuang adalah sisi lain seorang wanita dimana memiliki paras yang cantik namun memiliki karakter tegas, keras, dan kuat. Terlintaslah sebuah ide seorang wanita yang membawa keris, namun hal tersebut lah yang akan menjadi kontroversi.

Menurut Gusti Putu Dika Pratama sebagai konseptor, banyak tetua yang tidak menginginkan seorang wanita memegang keris, karena kodratnya yang memegang keris adalah laki-laki.  Setelah digali lagi terdapat tokoh perjuangan dan perlawanan rakyat Klungkung terhadap kolonial, Ida I Dewa Agung Istri Kanya.

Istri Kanya adalah sosok pahlawan perempuan yang terkenal gigih dan mahir dalam ahli taktik peperangan. Ia mengangkat kerisnya dalam medan perang sebagai bentuk melindungi diri dan kekuasaan yang direnggut.

Hal tersebutlah yang digunakan untuk meyakini tetua bahwa wanita tidak hanya berkarakter lemah lembut dan anggun tapi terdapat karakter berani, tegas, keras, kuat dan agung. Kesetaraan gender pun menjadi prinsip dalam tarian ini, bahwa wanita juga bisa mengangkat kerisnya sebagai bentuk perlawanan dan untuk melindungi dirinya.

…

Tidak sampai disitu, masih banyak cobaan-cobaan demi terwujudnya karya seni ini, tarian ini berhasil dipelajari kurang lebih dua minggu, dimana setiap harinya ada suatu target yang harus dipenuhi, tidak hanya target dalam menghafalkan gerak tetapi target perancangan tata busana, dan tata rias rambut. Perlu menjelajahi banyak tempat yang cukup jauh untuk kelengkapan tata busana yang indah, tata rias rambut pun perlu beberapa kali mencoba agar serasi dengan tatanan busana.

Berkat bantuan dari segala pihak akhirnya dapat terealisasikan Tarian Jajar Pari ini. “Kami bukan orang yang berprofesi dalam tarian sakral, namun dengan ketulusan membuahkan karya dengan taksunya jika dijalankan dengan ikhlas,” kata Gusti Putu Dika Pratama.

Untuk menemukan unsur maskulin dalam Tarian Rejang Jajar Pari diperlukan terobosan baru dalam mengubah suatu hal tabu menjadi dobrakan yang bernilai tinggi, sehingga dipandang kuat secara batin maupun fisik.

Maskulin tak hanya berartikan seorang pria yang gagah berani, namun juga maskulin menggambarkan sosok wanita yang memiliki keberanian, keagungan, dan kecantikan. Cantik tidak hanya dalam rupa, namun cantik sifat dan watak yang berakal dan berbudi luhur serta memiliki etika dalam bersikap. [T]

Penulis:

Gusti Ayu Cempaka Dewi Maharani

I Gusti Ayu Saskya Kancana Devi

TENTANG PENULIS:

Gusti Ayu Cempaka Dewi Maharani dan I Gusti Ayu Saskya Kancana Devi adalah siswi SMA Negeri 1 Ubud yg memiliki minat dan bakat dalam tari dan tabuh. Tergabung dalam komunitas Seni Prami Prani, Banjar Taman Kelod. Kedua aktif dalam penciptaan karya baru produksi komunitas Seni Prami Prani seperti pentas pada Ubud Campuhan Budaya, Ubud Open Studio dan Bali Spirits. Mulai mencoba menulis artikel tentang kesenian setelah aktif mengikuti acara diskusi oleh Yayasan Janahita Mandala Ubud

Tags: kesenian baliseni tariTari Rejang
Previous Post

Sinar Bintang yang Meredup dan Pelajaran di Baliknya

Next Post

Taman Bung Karno Dielu-elukan, Monumen Tri Yudha Sakti Ditinggalkan, Merana dan Kesepian

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Taman Bung Karno Dielu-elukan, Monumen Tri Yudha Sakti Ditinggalkan, Merana dan Kesepian

Taman Bung Karno Dielu-elukan, Monumen Tri Yudha Sakti Ditinggalkan, Merana dan Kesepian

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co