5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ciri-ciri Toxic Relationship dan Bagaimana Cara Kita Terlepas darinya

Dewa Ayu YuliarinibyDewa Ayu Yuliarini
April 29, 2023
inEsai
Ciri-ciri Toxic Relationship dan Bagaimana Cara Kita Terlepas darinya

Ilustrasi tatkala.co

ANAK-ANAK tidak akan mampu memilih orang tua seperti apa yang diinginkan. Namun, kita mampu menentukan akan menjadi orang tua seperti apa, kelak ketika memiliki anak.

Tentu, menjadi orang tua bukan hal yang mudah. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah memilih pasangan yang baik.

Pasangan yang baik, akan jauh dari kata toxic. Dan pasangan yang toxic memang harus ditinggalkan. Jika masih ada yang mempertahankannya, berarti itu orang aneh, nggak waras, atau… jangan-jangan dia memang kena guna-guna. Hehe.

Ya, begitulah kata-kata yang tepat untuk mereka yang saat ini masih mempertahankan hubungan toxic relationship.

Kesempatan untuk melakukan toxic relationship biasanya lahir dari perasaan sayang yang teramat besar kepada seseorang, yang tanpa sadar akan membuat kita memaklumi hal-hal yang bahkan tidak seharusnya dilakukan. Seperti memaklumi perselingkuhan, memaklumi tindakan-tindakan kasar karena pelampiasan emosi, dan posesif yang berlebihan. Hingga aturan-aturan tidak masuk akal yang dibuat, dengan alasan saling menyayangi.

Tapi, bagi sebagian orang, toxic relationship seperti candu, bahkan banyak orang yang “belum dewasa” menganggap bahwa hubungan toxic relationship adalah hal yang menantang ketika dijalani. Padahal, tanpa disadari mereka telah mempertaruhkan masa depannya.

Seperti seorang teman saya, misalnya, yang terbiasa dikekang, dibatasi, tapi ketika tiba-tiba dia dibebaskan, justru dia merasa rindu akan hal itu.

Artinya, seolah-olah kita terbebas, justru semakin tersiksa. Hidup menjadi sepi dan tidak berwarna, hanya karena terbiasa ada yang posesif. Hubungan toxic rasanya memang seperti bermain roller coster, yang menegangkan tapi menyenangkan.

Toxic relationship dikenal sebagai hubungan yang beracun, hubungan ini dapat berdampak buruk bagi keadan fisik maupun mental seseorang yang ada didalamnya. Toxic relationship tidak hanya terjadi dalam hubungan kekasih, hal ini bisa saja terjadi dalam hubungan persahabatan, pertemanan, friendzone, bahkan dikeluarga.

Bagi sebagian orang tidak menyadari, bahwa dirinya sedang berada di sebuah hubungan toxic, mereka akan menganggap itu merupakan bentuk kasih sayang pasangannya, meskipun sedikit berlebihan. Tetapi bukankah hal yang berlebihan selalu tidak baik?

Buat Anda yang tidak sadar ada di hubungan toxic, Anda bisa baca ciri-ciri seperti di bawah ini, siapa tahu relate dan anda belum menyadarinya:

Tidak bisa menjadi diri sendiri

Bagaimana keadaan Anda ketika  menjalin sebuah hubungan? Masih tetap bisa menjadi diri sendiri? Atau justru sibuk menjadi orang lain, karena mengikuti ekspektasi pasangan anda?

Humm… hal ini sepertinya harus dipertanyakan, apakah tujuan pasanganmu baik, atau justru memang dia tidak menerima Anda apa adanya?

Jika tujuan pasanganmu baik, dan tidak memaksamu berubah secara instan, hal ini belum bisa dikatakan sebagai toxic relationship, justru menjadi motivasi agar Anda menjadi lebih baik.

Sering dibohongi

“Jika seseorang bisa berbohong tentang hal kecil, tentu dia juga bisa berbohong tentang hal besar.” Begitulah ungkapan yang diberikan, kepada mereka yang selalu berbohong. Untuk menutupi satu kebohongan, seseorang akan membuat kebohongan yang lainnya.

Jadi, berhati-hatilah ketika Anda suka berbohong, atau bersama dengan seseorang yang suka berbohong, karena ini akan membentuk karakter seseoran—karena kebohongan tetaplah kebohongan, tidak bisa dibenarkan.

Cemburu dan mengekang berlebihan

Perasaan cemburu adalah hal normal dan wajar di sebuah hubungan, lalu bagaimana jika berlebihan?

Nah, hal ini yang bahaya, dan bisa dikatakan sebagai toxic relationship. Ketika perasaan cemburu dijadikan alasan menyakiti satu sama lain, tidak menggambarkan hubungan yang dijalani sehat.

Hal ini sejalan dengan pasangan yang selalu mengontrol kita.

Adanya kekerasan fisik

Jika Anda sudah menerima kekerasan fisik, dalam sebuah hubungan, hal ini sudah tidak dapat dibenarkan lagi. Apalagi jika hanya sebatas pacaran. Hufttt.

Untuk kaum wanita terutama, coba Anda bayangkan, ketika Anda membiarkan tubuh Anda menjadi samsak pelampiasan emosi oleh pasangan? Bagaiman jika hal tersebut terjadi berulang-ulang? Tidakkah Anda membayangkan perasaan orang tua Anda? Ketika anak-anaknya diberikan nutrisi yang baik, justru orang lain yang menyakiti Anda.

***

Setelah membaca ciri-ciri di atas, sudah tentu Anda bertanya-tanya bukan? Tentang bagaimana cara terlepas dari toxic relationship, coba baca ulasan di bawah ini, semoga bisa membantu Anda perlahan keluar dari ruang gelap toxic relationship.

Menyadari Yang terjadi bukan sepenuhnya kesalahanmu

Orang-orang yang berada dalam toxic relationship, akan dibunuh oleh perasaannya sendiri, perasaan-perasaan bersalah yang timbul akibat doktrin dari pasangan akan membuat kita semakin susah terlepas dari hubungan toxic.

Dengan memahami bahwa hal-hal yang terjadi, bukan kesalahanmu, akan membuat Anda bisa menerima hal-hal yang terjadi dan tidak menghakimi pasangan atau dirimu sendiri.

Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik

“You deserve better”, kata-kata ini sudah tentu sering Anda dengar, ketika curhat dengan teman Anda. Ya, kalimat tersebut, bukan hanya sekadar kalimat penenang.

Ketika Anda diperlakukan buruk oleh satu orang, bukan berarti kamu akan diperlakukan buruk oleh orang lain.

Sudah seharusnya Anda beranjak untuk mencari orang baik, yang lebih menghargai Anda.

Mencintai diri sendiri

Hal ini sudah mungkin terdengar sangat klise untuk Anda, atau hal ini justru hal yang paling sulit Anda lakukan?

Hmmm… mencintai diri sendiri merupakan hal yang cukup sulit dilakukan, apalagi seperti saya. Hahaha

Tetapi hal ini harus tetap dilakukan ya. Dengan kita mencintai diri sendiri, itu juga bentuk kita menghargai diri sendiri. Ketika kita menghargai diri sendiri, bukankah orang lain juga akan menghargai kita?

Cari bantuan profesional

Terbiasa berada dalam toxic relationship akan menyulitkan kita ketika ingin melangkah keluar. Kita akan merasa ketakutan, merasa sendiri, tidak berdaya, dan kasihan, sehingga membuat kita terus terjebak. Jika ada diposisi tersebut, Anda bisa meminta bantuan kepada mereka yang lebih profesional.

Nah, itu tadi, beberapa pembahasan tentang cara agar Anda bisa beranjak dari hubungan toxic, jangan mewajarkan hal yang tidak seharusnya ya, karena hidup adalah pilihan kita sendiri, jadi jangan mau terus-terusan terjebak di hubungan yang toxic.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Pertimbangan untuk Putus bagi Kalian yang Doinya Sering Kaya Gini
Postingan Galau di Media Sosial Bisa Merusak Personal Branding?
Love Language: Bukan Pilihan, Tapi Keharusan!
Tags: cintacinta kasihesai
Previous Post

Sanggar Seni Kebo Iwa: Anak Adalah Aset Kebudayaan Kita

Next Post

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Legenda Harimau Jawa

Dewa Ayu Yuliarini

Dewa Ayu Yuliarini

Lahir di Singaraja, tahun 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STAH N Mpu Kuturan Singaraja, Program Studi Ilmu Komunikasi

Next Post
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Legenda Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Legenda Harimau Jawa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co