5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Love Language: Bukan Pilihan, Tapi Keharusan!

Musti AriantinibyMusti Ariantini
April 16, 2023
inEsai
Love Language: Bukan Pilihan, Tapi Keharusan!

Ilustrasi tatkala.co

LOVE LANGUAGE, kata yang belakangan ini tidak pernah absen disebutkan oleh generasi muda yang sedang menjalin kasih. Atau mungkin kawan-kawan juga sering menggunakan istilah keren itu dalam keseharian?

Love Language dicetuskan oleh Gary Chapman, seorang penulis sekaligus pembawa acara talk show radio dari Amerika Serikat, dalam buku berjudul “5 Love Language” (barangkali ada kawan-kawan yang belum tahu asal muasal kata Love Language).

Love Language atau bahasa cinta adalah cara untuk mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang kepada seseorang.

Biasanya digunakan untuk bisa saling memahami dan menyenangkan pasangan, sangat penting untuk memahami keinginan pasangan untuk dicintai dengan cara yang seperti apa. Kalau kata ABG (Anak Baru Gede) zaman sekarang, mencintai seseorang tidak cukup hanya dengan perasaan yang tulus harus ada effort.

Terdapat 5 bahasa cinta yang sangat popular belakangan ini:

  • Word Of Affirmation (Mengungkapkan cinta melalui kata-kata)

Cara mengungkapkan rasa cinta yang paling dasar dan paling mudah, namun jarang disadari.

Mengekspresikan cinta juga bisa melalui kata-kata manis dan menenangkan, sehingga pasangan merasa spesial. Kalimat seperti “ada cerita apa hari ini”, atau sesimpel ucapan “selamat pagi” bisa membuat pasangan bersemangat dalam menjalani hari.

Sesekali memuji pasangan atau menenangkan ketika pasangan sedang memasuki fase down juga merupakan bentuk ungkapan cinta, yang sangat berarti bagi sebagian orang (mungkin semua orang).

Cara mencintai ini harus dimiliki oleh semua orang (menurut saya), karena pada dasarnya semua manusia memerlukan pengakuan, semua manusia membutuhkan pujian.

Tak jarang seutas kalimat yang kita ucapkan bisa menenangkan dan membangkitkan seseorang yang mungkin ingin menyerah pada hidupnya. Namun, kebanyakan orang menganggap bahwa bentuk ungkapan cinta tersebut adalah hal sepele dan tidak penting.

  • Quality Time (Menghabisakan waktu yang berkualitas Bersama)

Kebersamaan dalam menghabiskan waktu yang berkualitas sangat penting untuk menunjukan cinta kepada pasangan, yang berarti kita meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama dan merangkai kenangan indah.

Membangun suasana yang nyaman, bercengkrama dalam ruang yang hanya milik berdua, tanpa adanya gangguan dari orang lain atau aktivitas lain. Seperti olahraga bersama, memasak bersama, menonton film atau berlibur ke tempat favorit.

Dengan melakukan Quality time, pasangan akan merasa di hargai dan diprioritaskan, bukan malah membiarkan pasangan kesepian atau istilah gaulnya feeling lonely. Apalagi kawan-kawan lebih memilih menghabiskan semua waktu berkumpul dengan teman atau mencari kesibukan sendiri untuk mengabaikan pasangan.

  • Act Of Service (Mengungkapkan cinta melalui Tindakan)

Mengungkapkan cinta dengan tindakan secara langsung bahkan tanpa disuruh adalah Bahasa cinta yang mungkin disukai oleh semua orang.

Act Of Service biasanya dilakukan oleh orang-orang yang kurang bisa mengungkapkan cintanya dengan kata-kata atau bisa disebut sedikit bicara banyak bertindak. Namun bukan berarti tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata, hanya saja jarang.

Seperti misalnya membantu pasangan sebelum dimintai tolong, membawakan barang ketika pasangan terlihat kesulitan, membelikan makanan untuk pasangan dan banyak lagi tindakan-tindakan kecil yang bisa dilakukan oleh orang dengan bahasa cinta act of service untuk mengungkapkan cinta. Yuk, belajar peka!

  • Receiving Gift (Mengungkapkan cinta dengan memberi/menerima hadiah)

Menunjukan cinta dengan kejutan-kejutan manis yang berkesan adalah bahasa cinta yang sangat spesial. Saya rasa semua orang suka diberi kejutan manis, apalagi dari orang terkasih (termasuk saya sendiri).

Hadiah-hadiah kecil yang mampu membuat senyum pasanganmu merekah sepanjang hari. Seperti memberi coklat, bunga atau makanan kesukaan pasangan; memberi ucapan ulang tahun atau hari jadi yang dikemas dengan manis dan penuh kesan. Atau bisa juga membelikan barang-barang yang dibutuhkan oleh pasangan.

Hadiah tidak harus mahal, cukup dengan kesan dan effort yang tulus.

  • Physical Touch

Mengekspresikan cinta melalui sentuhan fisik kepada pasangan, seperti menggenggam tangan, memeluk, mencium atau mengusap rambut pasangan yang membuat pasangan merasakan kenyamanan.

Namun, tentunya ada perbedaan “sentuhan” yang dimaksud, sesuai dengan tingkat hubungan yang dijalani.

Physical touch suami istri dengan physical touch pacaran tentunya jauh berbeda, tergantung dari budaya dan norma adat yang dianut.

Untuk hubungan tingkat pacaran, bersentuhan fisik yang bisa dilakukan di antaranya: berpegangan tangan, mengusap rambut pasangan atau menghapus air mata pasangan ketika sedang bersedih.

Berbeda dengan bersentuhan fisik pasangan yang sudah menikah, maka boleh saja dan tidak ada larangan, karena mereka sudah sah secara hukum maupun agama.

Nah, semua bentuk ekspresi cinta tersebut seharusnya dilakukan, bukan hanya memilih salah satu. Dengan begitu kerekatan hubungan akan semakin terjalin dan bisa memahami pasangan dengan lebih baik lagi.

Mengungkapkan cinta dengan kata-kata sudah sepatutnya diimbuhi dengan tindakan dan dibumbui dengan kejutan yang manis.

Seperti misalnya, kawan-kawan hanya mengatakan betapa besarnya rasa cinta yang kawan-kawan miliki terhadap pasangan, namun tidak pernah menunjukannya melalui tindakan, tidak pernah meluangkan waktu dengan pasangan atau tidak pernah memberi kejutan manis walau hanya sekedar setangkai mawar merah kepada pasangan. Hal tersebut sama saja dengan bullshit.

Begitupula jika kawan-kawan hanya menunjukan cinta dengan tindakan (tanpa meyakinkannya dengan pengakuan dan pujian), sudah pasti pasangan kawan-kawan akan ragu dengan cinta yang kawan-kawan berikan untuknya—khususnya perempuan yang sangat memerlukan pengakuan.

Kawan-kawan tentu tidak kaget ketika pasangan menanyakan: “apakah kamu menyayangiku?” atau “apakah kamu mencintaiku?” yang dikatakan berulang-ulang dan entah sampai kapan akan berakhir (saya juga sering melakukannya).

Padahal, sudah jelas-jelas kawan-kawan meluangkan banyak waktu untuk dia, sudah membelikan banyak hadiah atau bahkan sudah melakukan apapun untuk pasangan kalian, namun mereka masih menanyakan kata-kata di atas. Maka kawan-kawan jangan heran, “kata-kata cinta” dalam suatu hubungan memiliki peran yang sangat penting untuk mengusir keraguan.

Namun perlu dicatat, semua bentuk cinta tersebut pasti ada porsinya masing-masing, jangan sampai disalahgunakan atau terkesan memanfaatkan. Jangan sampai kawan-kawan memanfaatkan bentuk cinta word affirmation untuk menipu pasangan dengan janji-janji manis yang efeknya lebih mengerikan daripada penyakit diabetes.

Jangan memanfaatkan bentuk cinta act of service untuk menjadikan pasangan kalian babu pribadi, yang bisa disuruh melakukan apapun yang bahkan di luar nalar pasangan secara gratis.

Jangan memanfaatkan bentuk cinta quality time untuk membunuh semua aktivitas pasangan, bahkan sampai merenggut pekerjaan atau waktu pasangan untuk me time. Jangan menguasai waktu pasangan, kalau kawan-kawan ingin memiliki pasangan yang selalu ada disetiap menitnya, maka carilah pengangguran.

Jangan pula jadikan bentuk cinta receiving gift, untuk memeras pasangan–dalam artian meminta hadiah mewah dan mahal, karena sesungguhnya bentuk cinta receiving gift itu memberikan kejutan-kejutan kecil yang bermakna, tidak harus mahal dan tidak harus berupa barang, bisa saja berupa surat cinta, video kebersamaan dan masih banyak lagi.

Nah, yang terakhir-–yang mungkin bisa menimbulkan kesalah pahaman bahkan kerugian yang besar—yaitu bentuk cinta phisycal touch, yang mana porsi sentuhan fisik yang berlebihan untuk ukuran pasangan yang baru tahap pacaran.

Dengan adanya bentuk cinta ini, bisa menjadi modus yang mengarah pada kekerasan seksual, yang bisa merenggut masa depan anak bangsa (khususnya perempuan).

Jadi, untuk kawan-kawan, perlu diingat, semua bahasa cinta di atas memiliki posisi yang sama-sama penting dan tidak bisa hanya memilih salah satunya saja, namun harus diingat porsinya, supaya tidak ada yang dirugikan, karena cinta tidak menimbulkan untung dan rugi.[T]

Bukan Mau Su’udzon, tapi Orang Bilang Itu Friendzone
Gabut Berkedok Self Healing dan Saran untuk Mengatasinya
Ke Kampus Mengejar Cinta atau Cita-Cita? Nah, Lho?!
Tags: Bahasacintacinta kasih
Previous Post

Skala dan Citra | Catatan Selepas Menonton Layar Mulatari: Arsitektur Tubuh

Next Post

Aya, Seekor Anak Buaya Tak Lagi Makan Daging

Musti Ariantini

Musti Ariantini

Admin tatkala.co

Next Post
Perjanjian Pohon Kopi dengan Semut Hitam

Aya, Seekor Anak Buaya Tak Lagi Makan Daging

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co