9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gabut Berkedok Self Healing dan Saran untuk Mengatasinya

Kadek Sri WidiastutibyKadek Sri Widiastuti
April 10, 2023
inEsai
Gabut Berkedok Self Healing dan Saran untuk Mengatasinya

Ilustrasi tatkala.co | Jason Aditya

HAMPIR SEMUA orang saya pikir pernah mengalami fase gabut. Ya, gabut merupakan salah satu bahasa populer yang kerap digunakan anak muda dalam bahasa sehari-hari. Kira-kira kata ini memiliki arti sebuah keadaan di mana seseorang merasakan kejenuhan dan bosan untuk melakukan sesuatu. Hal tersebut bisa saja mengakibatkan produktivitas seseorang menurun.

Tak jarang saya mendengar teman-teman di kampus berkata: “Duh, gabut banget, nih”, ketika mereka sedang merasa bosan di rumah atau di kampus atau di mana saja. Alhasil, dalam kondisi seperti itu, biasanya mereka akan mengajak saya untuk sekadar keluar main atau nongkrong di beberapa minimarket di Kota Singaraja.

Kalau sudah begitu, biasanya kami akan menghabiskan waktu dengan obrolan panjang masalah percintaan teman saya dan tentu dibumbui dengan gosip (kadang lebih banyak mengada-ada) tentang anak-anak berpengaruh di kampus. Kami akui sering menghabiskan waktu hanya untuk membicarakan hal-hal yang tidak terlalu penting.

Padahal, daripada menggosipkan hal yang tidak jelas, sebenarnya banyak hal positif yang bisa kami lakukan untuk mengganti kegabutan. Hal yang mungkin saja lebih bermanfaat, seperti misal, membicarakan tentang bagaimana rencana perkuliahan ke depan.

Atau, jika mau lebih serius, sebagai mahasiswa komunikasi, barangkali tak ada salahnya jika kami berdiskusi tentang industri sinetron Indonesia yang akting para artisnya terkesan asal-asalan dan cenderung buruk—atau jalan ceritanya yang sering tidak masuk akal—sehingga tak jarang pesan yang hendak disampaikan mentah di tengah jalan.

Namun, pada kenyataannya, tak jarang ketika merasa gabut, alih-alih melakukan aktivitas yang bermanfaat, anak muda saat ini—tentu saja termasuk saya dan beberapa teman—akan mengalihkannya dengan menghabiskan bahan bakar, boros, berkendara motor mengelilingi kota sambil berdalih self healing di story media sosial.

Seperti yang kita ketahui, self healing merupakan kata yang belakangan banyak digunakan anak muda di tanah air. Kata tersebut biasa diartikan sebagai sebuah proses penyembuhan diri yang disebabkan oleh gangguan kondisi emosi seseorang.

Dengan begitu, aktivitas atau kegiatan self healing yang dilakukan tentu harus memiliki manfaat. Dalam artian, aktivitas tersebut tidak semata-mata dilakukan hanya untuk menghabiskan waktu saja, tetapi, sekali lagi, harus ada manfaat yang didapat setelahnya.

Sekadar menyebut satu contoh, seperti Fiersa Besari, misalnya, seorang penulis, pemusik, sekaligus traveller—ia memang memiliki hobi berkelana menjelajah alam Indonesia—yang melakukan self healing tanpa kesia-siaan, dan tentu saja, menghasilkan secara ekonomi.

Bung Fiersa suka mendaki gunung, berkelana, mengunjungi kota-kota pelosok di Indonesia. Dari sana ia banyak menghasilkan karya, baik berupa musik (lagu), video perjalanan, maupun buku. Dan, ia menjadi tokoh, punya fans, sebab tidak sedikit yang meminati karya-karyanya—karya Fiersa dirasa relate bagi kehidupan anak muda.

Saya pernah membaca salah satu kutipan Fiersa Besari dalam bukunya yang berjudul Garis Waktu: “Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya”.

Duh, bikin meleleh. (Setelah membaca kutipan tersebut, secara kebetulan, saya bertemu dengan salah satu orang yang mampu mengubah pola pikir saya terhadap arti kata gabut.)

***

Sampai di sini saya tekankan sekali lagi, banyak hal bermanfaat (postif) untuk mengisi kegabutan.

Jika kita tidak bisa seperti Fiersa Besari yang mengisi kegabutannya dengan menghasilkan karya musik, video dan buku, setidaknya kita dapat memanfaatkan waktu yang membosankan itu dengan membaca buku sambil mendengarkan musik dari pelantun lagu favorit daripada membuang-buang waktu dengan bergosip, menghambur-hamburkan uang, atau berkendara yang tak jelas tujuannya.

Hal ini pernah saya rasakan sendiri. Suatu kali saat merasa gabut, saya mencoba untuk membaca buku (kadang menggambar), dan benar saja, rasanya jauh lebih meninggalkan kesan puas dibandingkan dengan sekadar nongkrong, bergosip, atau keliling kota yang, sekali lagi, tidak jelas tujuannya.

Namun, jika terlalu malas untuk membaca buku, kita bisa menonton film untuk mengatasinya. Sedikit saran dari saya, tontonlah film yang mudah dipahami tapi tetap mempunyai value yang dapat mengubah cara berpikir kita atau film yang dapat menumbuhkan pikiran kritis dalam diri kita. Bukan film yang hanya sekadar keren di permukaan, tapi dangkal isi, plot, dan ceritanya.

Jika boleh merekomendasikan sebuah film, maka saya akan menyebut satu film berjudul “Three Idiots”—film India yang sampai saat ini masih saya ingat ceritanya.

Sekadar informasi, film yang dirilis tahun 2009 dan disutradarai Vidhu Vinod Chopra itu, bercerita tentang tentang 3 orang mahasiswa—Farhan Qureshi (Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) dan “Rancho” Shamaldas Chanchad (Aamir Khan)—jurusan teknik mesin yang kulian di Imperial College of Engineering (ICE).

Mereka menjalani suka duka dunia perkuliahan yang keras di ICE, sambil bertahan dari penindasan dan tekanan Direktur ICE, Dr. Viru Sahastrabuddhe—atau yang biasa dipanggil Virus/Virus Komputer oleh para mahasiswa.

Film ini mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi mahasiswa yang kritis, inovatif, berani, menjunjung tinggi idealisme dan rasa kemanusiaan, juga sedikit menyinggung soal sistem hafalan (tahu teori jauh dari konteks) di sekolah atau perguruan tinggi yang sudah ketinggalan zaman.

Banyak pesan positif dalam film ini, seperti misalnya kuliah itu bertujuan mendapat ilmu pengetahuan, keterampilan, bukan hanya sekadar mengharap selembar ijazah. Film semacam inilah yang dapat kita manfaatkan (tonton) untuk mengisi waktu gabut itu.

Dan, bukan hanya itu saja, kalau malas menonton film, tak ada salahnya juga kita mencoba melakukan aktivitas di luar ruangan sebagai self healing yang nyata dan memiliki manfaat seperti berolahraga atau mengunjungi tempat wisata alam.

Semua itu tentu akan memberi manfaat untuk menjernihkan pikiran kita dari padatnya jadwal sehari-hari dan juga dapat menambah pengetahuan terhadap daerah-daerah yang belum pernah kita jangkau sebelumnya.

Dengan begitu, akan lebih banyak pelajaran yang bisa diambil ketika kita melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat. Lebih bagus lagi kalau aktivitas bermanfaat tersebut adalah hal yang saya atau kalian sukai sehingga tidak akan menjadi beban bagi kita dalam menjalaninya.

Seperti kata pepatah, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui” atau “menyelam sambil minum air”. Melakukan hobi, self healing, syukur-syukur menghasilkan secara ekonomi. Seperti layaknya Fiersa Besari yang memiliki hobi menulis di Twitter dan berkelana. Hasilnya, banyak orang terinspirasi oleh tulisannya.

Dan hal ini juga yang menjadi motivasi saya agar mampu bergerak dan berkembang seperti Fiersa dan orang-orang yang mengisi kegabutannya dengan soal-soal yang bermanfaat. Ya, walaupun tidak sama, setidaknya ada hal positif yang bisa dipetik hikmahnya.

Jadi, terakhir, kawan-kawan harus bisa membedakan mana aktivitas yang murni self healing dengan aktivitas gabut yang hanya berkedok self healing, ya![T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Panduan untuk Memilih Buku Bacaan yang Tepat
Ke Kampus Mengejar Cinta atau Cita-Cita? Nah, Lho?!
Ya Kuliah, Ya Kerja | Tips Membagi Waktu Kuliah Sambil Bekerja
Tags: esaitips
Previous Post

Pekan Apresiasi Seni, Tari Magrumbungan, dan Pengalamanku sebagai Pembimbing

Next Post

Aurora, Jeritan Hati si Anak Tengah | Catatan Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Kadek Sri Widiastuti

Kadek Sri Widiastuti

Lahir di Singaraja, tahun 2002. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STAH N Mpu Kuturan Singaraja, Program Studi Ilmu Komunikasi

Next Post
Aurora, Jeritan Hati si Anak Tengah | Catatan Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Aurora, Jeritan Hati si Anak Tengah | Catatan Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co