14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merawat Tradisi dari Masjid Saka Tunggal yang Ikonik

ChusmerubyChusmeru
April 1, 2023
inKhas
Merawat Tradisi dari Masjid Saka Tunggal yang Ikonik

Pintu gerbang menuju Masjid Saka Tunggal | Dok. Penulis

KOMUNIKASI TAK selalu dimaknai secara linier sebagai proses yang searah. Komunikasi juga bukan semata membincang tentang media. Komunikasi dapat terjadi secara sirkuler dan konvergen. Selalu berputar dinamis, saling mempengaruhi dan saling melengkapi seluruh komponen yang terlibat.

Adalah Masjid Saka Tunggal yang menjadi ikon dan saksi sejarah proses komunikasi interpersonal, sosial, sekaligus transendental. Terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Disebut Masjid Saka Tunggal, karena hanya memiliki satu tiang penyangga di tengahnya. Makna dari satu tiang adalah seperti halnya huruf Arab, Alif yang tegak dan lurus. Hidup manusia selayaknya harus lurus, jangan bengkok, dan jangan berdusta. Satu tiang penyangga juga dapat dimaknai sebagai Tuhan yang esa atau tunggal.

Konon, Masjid Saka Tunggal adalah masjid tertua di Indonesia. Berdasarkan tulisan huruf Arab di atas tiang tertulis angka 1288. Banyak penafsiran terhadap angka 1288 tersebut. Apakah angka itu menunjuk pada tahun Hijriah ataukah Masehi. Jika merujuk pada tahun Masehi, maka Masjid Saka Tunggal adalah masjid tertua di Indonesia, bahkan lebih tua dibanding kerajaan Majapahit.  Namun jika angka itu adalah tahun Hijriah, maka setara dengan tahun 1522 Masehi.

Masjid Saka Tunggal didirikan oleh Kyai Mustolih yang hidup pada masa Kesultanan Mataram Kuno. Oleh karena itu arsitek masjid, ornamen, dan tradisi yang ada di sekitar masjid sangat kental dengan budaya Jawa. Saat itu kehidupan masyarakat di Desa Cikakak masih belum teratur dan banyak melakukan penyimpangan. Masjid Saka Tunggal didirikan Kyai Mustolih sebagai media dakwah. Pendekatan komunikasi lintas budaya dan persuasif dilakukan Kyai Mustolih, sehingga beberapa tradisi Islam dan Jawa menjadi satu.

Ada yang menarik dari Masjid Saka Tunggal dibandingkan masjid-masjid lain di Indonesia. Sekawanan monyet ekor panjang berada di sekitar masjid. Ratusan kawanan monyet itu tinggal di hutan dekat masjid. Monyet-monyet itu akan turun dari bukit menuju jalanan dan seputaran masjid jika ada pengunjung datang membawa pisang atau kacang goreng. Menurut legenda yang dipercaya masyarakat Desa Cikakak, kawanan monyet itu adalah para santri pengikut Kyai Mustolih yang berperilaku nakal dan tidak taat beribadah, sehingga dikutuk menjadi monyet.

 Masjid Saka Tunggal ditetapkan pemerintah sebagai Benda Cagar Budaya dan dilindungi oleh Undang-Undang RI No 5 Tahun 1992.  Masyarakat Desa Cikakak menjadikan Masjid Saka Tunggal  sebagai objek wisata religi, sejarah, budaya, dan edukasi. Dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengunjung Masjid Saka Tunggal yang ikonik ini setiap harinya cukup banyak. Apalagi jika hari Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa mencapai ribuan orang.

Tradisi Seputar Masjid

Masjid sebagai tempat beribadah umat Islam tidak berarti menjauhkan diri dari urusan tradisi. Masjid Saka Tunggal yang didirikan oleh Kyai Mustolih justru mempunyai tradisi yang tidak dimiliki masjid lain. Masjid ini tidak menggunakan pengeras suara seperti layaknya masjid lain. Hal ini menjadi tradisi masyarakat setempat yang mengumandangkan azan dengan empat orang muazin (pelantun azan) tanpa pengeras suara, namun terdengar nyaring di desa.

Tradisi dimulai dari dalam masjid. Kyai Mustolih meninggalkan jejak budayanya melalui pakaian yang digunakan imam masjid (pemimpin sholat) dan muazin. Mereka tidak menggunakan kopiah atau peci, tetapi memakai udeng atau ikat kepala. Tradisi melantunkan kidung bahasa Jawa juga dilakukan dilakukan para jamaah shalat Jumat sebagai bentuk zikir dan shalawat. Tradisi yang disebut ura-ura ini menggunakan campuran bahasa Arab dan bahasa Jawa.

Masyarakat Desa Cikakak juga memiliki tradisi dan ritual Jaro Rojab, yaitu tradisi mengganti pagar bambu Masjid Saka Tunggal dan area makam Kyai Mustolih yang terletak dekat dengan masjid. Ritual ini dilakukan oleh seluruh warga Desa Cikakak di tengah modernitas yang mengelilingi mereka. Biasanya ritual Jaro Rojab juga dihadiri oleh utusan dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Tradisi mengganti pagar bambu masjid dan makam ini  dilaksanakan setiap tanggal 26 bulan Rajab kalender Jawa. Pagar bambu sepanjang 300 meter ini biasanya dapat diselesaikan tidak terlalu lama, karena dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh warga desa. Kegiatan diakhiri dengan pembagian nasi penggel yang terbungkus daun jati dan telah didoakan oleh tiga juru kunci Masjid Saka Tunggal.

Kegiatan lain yang dilaksanakan di sekitar masjid adalah Festival Rewanda Bojana, yaitu memberi makanan buah dan sayuran kepada kawanan monyet di sekitar Masjid Saka Tunggal. Menurut Ketua Pokdarwis Desa Wisata Cikakak, Suto Handoyo, Rewanda Bujana bukanlah bagaian dari tradisi. Festival memberi makan kepada monyet pertama kali digagas oleh aliansi wisata dan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas.

Festival Rewanda Bujana dikemas dalam bentuk gunungan buah dan sayuran yang dihias warna-warni. Festival ini diikuti oleh peserta dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Wangon serta dilombakan agar lebih menarik dan memotivasi masyarakat. Menurut Suto Handoyo, Rewanda Bujana biasanya diadakan pada bulan Oktober atau November saat musim kemarau. Maksud dan tujuan festival ini memang memberi makan monyet yang kesulitan mendapat makanan di musim kemarau. Namun seiring bergulirnya waktu, Rewanda Bujana menjadi daya tarik wisata yang banyak disaksikan wisatawan dari luar Desa Cikakak.

Tradisi Berkomunikasi

Komunikasi hakikatnya adalah aktivitas tentang penyampaian pesan, tujuan pesan, dan kepada siapa pesan disampaikan. Berkomunikasi dapat terjadi dimana saja, tak terkecuali dalam ruang tradisi. Masyarakat Desa Cikakak telah lama melakukan praktik komunikasi yang berbalut tradisi. Ura-ura di dalam Masjid Saka Tunggal adalah sebentuk upaya merawat tradisi berkomunikasi secara transendental dan sosial kultural.

Zikir yang dikemas dalam bahasa Arab dan kidung dalam bahasa Jawa secara transendental adalah pujian terhadap keagungan Tuhan. Sedangkan secara sosial adalah ajakan kepada masyarakat dalam masjid untuk selalu ingat kepada Sang Pencipta lewat pendekatan kultural. Dengan demikian, ura-ura adalah bentuk akulturasi dalam tradisi berdoa yang sarat dengan kearifan lokal.

Begitu pula dengan tradisi Jaro Rojab. Ritual penggantian pagar masjid dan makam ini dilakukan dengan cara diam. Masyarakat tidak boleh berbicara selama mengerjakan pagar atau biasa disebut laku bisu (ngabisin). Mereka hanya boleh menggunakan bahasa isyarat atau nonverbal. Selain itu, masyarakat juga tidak diperkenankan menggunakan alas kaki dan wajib berwudu sebelum memulai tradisi ini sebagai simbol kesucian diri.

Berkomunikasi secara interpersonal memang tidak harus dengan ucapan kata-kata. Terbukti, masyarakat Desa Cikakak puluhan tahun menggunakan isyarat nonverbal sebagai sarana komunikasi dalam tradisi Jaro Rojab. Dan mereka saling memhami maknanya.

Komunikasi juga tak selamanya berlangsung antara sesama manusia. Dalam Festival Rewanda Bujana, masyarakat Desa Cikakak mencoba berkomunikasi dengan hewan monyet ekor panjang yang selama ini setia berada di lingkungan Masjid Saka Tunggal. Mereka berusaha berempati dengan kawanan monyet yang kesulitan mendapat makanan di musim kemarau. Tidak tertutup kemungkinan, festival yang semula bertujuan sebagai atraksi wisata; suatu saat akan menjadi tradisi turun -temurun.

Tradisi, pariwisata, dan modernitas memang tidak perlu dipertentangkan. Sebab tradisi dan modernitas memiliki ruang sendiri dalam kehidupan dan pola komunikasi antarmanusia. Tradisi di Masjid Saka Tunggal menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dalam tiga dimensi waktu dulu, kini, dan akan datang. Maka, benar kata Filsuf Skotlandia David Hume, tradisi adalah petunjuk yang hebat untuk kehidupan manusia.[T]

Warung Masjid dan 12.000 Porsi Makan Gratis | Catatan dari Kampung di Singaraja
Masjid, dan Kemungkinan Lain di Dalamnya – [Catatan dari Kampung di Singaraja]
Masjid dan Gerakan Masyarakat di Sekelilingnya || Catatan dari Kampung di Singaraja
Tags: komunikasiMasjidTradisi
Previous Post

Tiga Sekawan Bersepeda Dari Makasar ke Timor Leste

Next Post

Pameran Seni Rupa “Harmonisasi Cetak Daun” Meriahkan HUT SMPN 3 Sukasada

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Pameran Seni Rupa “Harmonisasi Cetak Daun” Meriahkan HUT SMPN 3 Sukasada

Pameran Seni Rupa “Harmonisasi Cetak Daun” Meriahkan HUT SMPN 3 Sukasada

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

    by Asep Kurnia
    May 14, 2025
    0
    Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

    “Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

    Read more

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more

    Refleksi Visual Made Sudana

    by Hartanto
    May 12, 2025
    0
    Refleksi Visual Made Sudana

    JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
        Pameran

        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

        INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

        by Nyoman Budarsana
        May 10, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co