30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengapa Tulisan Dokter Jelek?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
March 6, 2023
inEsai
Kisah-kisah Unik Pendidikan Dokter | Merayakan HUT ke-4 FK Undiksha

TERUS TERANG SAJA, saya sendiri tersenyum geli saat menulis artikel ini. Tema ini merupakan isu klasik yang tetap menjadi misteri hingga kini. Tulisan jelek memang menjadi salah satu ciri khas yang disematkan pada profesi dokter, selain tentu saja ciri-ciri khas lain seorang dokter.

Ciri-ciri lain seorang dokter adalah memakai kacamata, walaupun ada juga penjahat yang memakai kacamata, seperti pembunuh berantai legendaris, Jeffrey Dahmer asal Wisconsin, US yang dijuluki The Milwaukee Monster.

Selain itu, seorang dokter dikaitkan dengan penampilan rapi, klimis dan wangi serta ramah murah senyum. Saya setuju, sebagian besar penampilan dokter memang demikian. Meskipun saya punya seorang senior sekaligus guru, yang mengajar saya di fakultas kedokteran pada saat pendidikan pra klinik, penampilannya begitu awut-awutan seakan tak pernah menyisir rambut. Meskipun demikian, pasien beliau sangat banyak.

Artinya, penampilan tak selalu menentukan. Terbalik dengan anggapan sikap dokter yang ramah, zaman dulu dokter justru umumnya dikenal judes dan menakutkan. Jadi, anggapan dokter ramah tersebut sepertinya lebih tepat sebagai sebuah harapan dan doa dari masyarakat.

Kini harapan dan doa tersebut boleh dibilang sudah menjadi kenyataan. Hanya sedikit dokter yang bersikap kurang ramah kepada pasiennya. Namun, masih ada yang tetap perlu didoakan yaitu, agar tulisan dokter tidak lagi jelek, hahaha.

Ada banyak teori tentang sebab musabab tulisan dokter yang jelek. Bahkan ada yang nyerempet teori konspirasi. Teori tersebut mengatakan, tulisan dokter jelek, terutama tulisan resep obatnya agar obat-obat yang digunakan oleh dokter tersebut tidak ditiru oleh dokter atau orang lain.

Dapat kita bayangkan, seakan-akan di sini ada motif ilmu rahasia yang tidak boleh diketahui oleh para musuh. Mirip seperti kisah-kisah dunia persilatan yang penuh dendam dan kejutan. Celakanya, sering kali apoteker atau petugas apoteknya pun tak dapat membaca tulisan resep tersebut. Artinya nyata sudah kesaktian apoteker maupun petugas apoteknya jauh di bawah sang pendekar, yaitu dokter.

Jika tulisan resep tak terbaca, ini pasti tidak buat pasien. Jangan-jangan pasien bisa ikut celaka. Dan belum tentu dokternya sendiri akan selamat, walaupun telah dianggap sebagai pendekar sakti mandraguna. Karena kesalahan memberikan obat dapat dituntut secara hukum.

Yang lebih lucu lagi, ada dokter yang juga tak bisa membaca tulisannya sendiri yang ditulis sebelumnya. Artinya lantaran saking tinggi ilmunya, ia sendiri sampai tak sanggup menggapai. Kalau sudah begini, kita mau tanya siapa?

Dengan berbagai fakta-fakta tersebut, akar teori konspirasi begitu lapuk dan pohon konspirasinya tumbang seketika. Lalu teori apa lagi yang dapat menjelaskan tulisan dokter yang jelek ini?

Untuk itu, saya akan melihat saya sendiri sebagai seorang dokter. Menurut setidaknya para perawat, tulisan saya dianggap terlalu seni. Atau lebih tepatnya susah dibaca. Mungkin jika jujur, mereka mau bilang tulisan saya, jelek, clear! 

Karena cukup banyak yang menilai demikian, saya memutuskan untuk setuju dan mengakui diagnosis tersebut. Jadi jika sebagai dokter saya membuat diagnosis penyakit pasien, para nakes maupun apoteker pun membuat diagnosis tulisan saya. Meskipun berpenyakit, menurut mereka tulisan saya masih bisa diobati. Yang penting sabar dan rajin latihan. Itulah kemudian maka saya menerima dengan ikhlas diagnosis tersebut dan terus berlatih menulis yang bagus dan rapi.

Padahal, saat sekolah dulu, tulisan saya dikenal sehat eh maaf, rapi dan bagus. Bahkan sering dikira tulisan murid cewek. Apalagi saat saya menulis puisi untuk cewek yang saya kagumi. Saya tulis dengan sangat apik dan rapi. Masalahnya cewek tersebut sangat membenci puisi, gagal total. Artinya, tulisan baik dan rapi saja belum cukup.

Kemudian saya cek dan re-check. Rupanya tulisan saya menjadi semakin jelek karena kebiasaan menulis yang terlalu cepat. Kenapa menulis harus cepat? Ini terkait dengan kondisi dokter-dokter di Indonesia yang menangani pasien terlalu banyak. Dan selain menulis resep, dokter pun harus menulis segala macam data sebagai kelengkapan dokumen pelayanan medis tersebut.

Di sisi lain, dokter sangat tidak menyukai administrasi yang terlalu ribet dan njlimet. Dokter lebih tertarik dengan pelayanan, sesuai dengan substansinya. Namun harus diingat, karena saat ini aspek hukum atau medikolegal sangat penting maka para dokter mesti menerima dan melengkapi hal-hal yang dirasakan tidak nyaman tersebut. Lebih baik tidak nyaman di depan agar aman di kemudian hari.

Nah, karena setiap hari menulis banyak dan cepat-cepat, akhirnya tulisan saya dan dokter pada umumnya menjadi kurang baik. Ada yang ditulis cuma separuh kata atau nama obat, ada yang tampak seperti garis saja atau jika obat hanya nampak dosisnya saja, dan sebagainya.

Saya merasa terlalu yakin, apa yang saya tulis, pasti diketahui oleh perawat maupun apoteker. Seakan-akan tidak menggunakan pulpen, melainkan menulis dengan hati. Sayangnya, hati kita tak selalu berpaut dan bertemu di pandangan yang sama.

Syukurlah saya, dan semoga saja, sejawat lain juga menyadari hal ini. Mau tak mau, suka tidak suka, kami harus kembali belajar menulis yang baik dan rapi. Setidaknya mudah dibaca, meskipun font-nya kurang bagus atau seni.

Ini memang menggelikan. Setelah belasan tahun belajar bidang medis sebagai dokter ahli dengan keterampilan tambahan, akhirnya saya harus kembali belajar menulis seperti anak bungsu saya yang masih SD.

Apakah tulisan dokter menjadi  jelek semata-mata karena kebiasaan menulis cepat dan banyak saja? Ternyata tidak.

Ada penyakit tulisan jelek yang lebih parah lagi yaitu, tulisan jelek bawaan. Penyakit tulisan jeleknya tersebut sudah diidap sebelum yang bersangkutan menjadi dokter. Makanya ada guyonan, “Baru SMA, tulisanmu sudah kayak tulisan dokter saja. Jeleknya minta ampun!”  Nah yang begini pengobatannya lebih sulit lagi. Namanya juga bawaan. Mungkin tangannya perlu dioperasi mungkin.

Apabila yang bersangkutan kemudian menjadi dokter dan lalu menulis buru-buru, apakah yang akan terjadi? Apakah tulisannya menjadi jelek kuadrat atau sebaliknya secara ajaib menjadi baik karena minus kali minus adalah plus. Hahaha! [T]

BACA esai-esai lain dari penulis DOKTER ARYA

“Nerang” dan “Laser Pemecah Awan”
Cerita-cerita Ringan Dokter (1): Tarif Praktek
Messi, Ciptaan Alam Melampaui Teknologi
Tags: dokterDokter Arya NugrahakesehatanPendidikan
Previous Post

Benci Tapi Rindu : Kaum Reformis dan Upaya Menghidupkan Orde Baru

Next Post

Pertanyaan-Pertanyaan yang Dialami Menjelang Pagi | Pidato Mahima March March March – Wulan Dewi Saraswati

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Pertanyaan-Pertanyaan yang Dialami Menjelang Pagi | Pidato Mahima March March March – Wulan Dewi Saraswati

Pertanyaan-Pertanyaan yang Dialami Menjelang Pagi | Pidato Mahima March March March – Wulan Dewi Saraswati

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co