12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Valentine dan Pemilu 2024 di Indonesia

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
February 16, 2023
inEsai
Valentine dan Pemilu 2024 di Indonesia

Para peserta dalam acara “Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024” yng digelar Bawaslu Pusat di jakarta

BIASANYA 14 Februari menjadi hari yang dirayakan buat pasangan-pasangan yang sedang kasmaran. Pasalnya, hari ini dianggap menjadi hari kasih sayang.

Meskipun ada beberapa pihak yang menyangkal hal tersebut dengan dalih “valentine bukan budaya kita, budaya kita adalah ngomongin orang di belakang” atau “valentine bukan budaya kita, budaya kita adalah galak di sosial media tapi tidak untuk dunia nyata”.

Meski pelbagai penyangkalan dilakukan, toh nyatanya begitu banyak pasangan yang merayakannya—termasuk juga dirayakan oleh orang-orang kantor untuk bertukar kado. Eits, tapi khusus untuk tahun ini dan tahun depan, 14 Februari akan dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kenapa? Ini dia alasannya.

Kasih Sayang Dalam Pesta Demokrasi

Seperti yang saya dan anda ketahui, ehh anda sudah tahu kan? Jangan bilang belum tahu ya! Pesta demokrasi lima tahunan akan kembali dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Februari 2024. Artinya, masyarakat Indonesia yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih akan menggunakan hak pilihnya pada hari tersebut.

Pemilu menjadi penting karena Pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian kepemimpinan, baik pada kamar eksekutif maupun legislatif secara konstitusional alias sah di mata hukum.

Dan yang lebih penting lagi adalah pergantian kepemimpinan tersebut melibatkan rakyat, mengingat rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi di Republik Indonesia—katanya. Hehe.

Akan ada 5 (lima) surat suara yang akan diterima oleh pemilih di Tempat Pengutan Suara (TPS) nanti, yaitu surat suara untuk memilih DPRD Kab/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Jadi sebelum memilih, jangan lupa pelajari rekam jejak calon-calon yang akan dipilih nanti. Hindari memilih karena titipan keluarga, karena serangan fajar atau cap cip cup saat ada di bilik suara—itu berbahaya, karena pilihan kita akan menentukan nasib bangsa hingga lima tahun ke depan.

Sebagai seseorang yang positive vibes, saya menduga pemilihan hari Valentine sebagai hari pemungutan suara pada tahun 2024 nanti bertujuan menekan narasi-narasi yang berujung pada pembelahan seperti yang sudah terjadi di Pemilu tahun 2019.

Saat itu pembelahan begitu tajam terjadi Indonesia. Istilah “cebong” dan “kampret” begitu lekat dengan persaingan dua poros kuat. Dampaknya kemudian masih bisa dirasakan oleh rakyat di level akar rumput hingga hari ini.

Dan melihat dinamika yang terjadi hari ini, bukan hal yang mustahil jika pembelahan akan kembali terjadi. Identitas akan kembali ditonjolkan, dan gagasan akan ditinggalkan. Apakah Pemilu 2024 mendatang tidak akan menghadirkan sebuah kemajuan?

Hadirkan Seremonial, Jangan Tinggalkan Hal Esensial

Beberapa hari yang lalu, saya memenuhi undangan dari Bawaslu RI dalam acara “Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024” dan saya melihat kalau acara serupa juga dilaksanakan oleh seluruh jajaran Bawaslu Provinsi dan Kab/Kota. Acara sejenis dengan judul berbeda juga diselenggarakan oleh KPU RI yang juga dilaksanakan oleh seluruh jajarannya.

Sesuai dengan judulnya, acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati satu tahun menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Dalam acara tersebut Bawaslu RI mengundang banyak pihak, seperti Komisi II DPR RI, KPU RI, DKPP RI, Kejaksaan Agung RI, Polri, TNI, Mahkamah Konstitusi RI, Partai Politik peserta Pemilu, Organisasi Kemasyarakatan, Pegiat Pemilu, hingga Pemantau Pemilu.

Kenapa banyak? Ya, karena Bawaslu hari ini mendorong partisipasi masyarakat dalam ikut mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024—selain penyerapan anggaran tentunya. Hehe.

Acara “Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024” di Jakarta

Beberapa kali saya menulis catatan soal hal-hal yang sifatnya seremonial. Hari Guru yang paling saya ingat—setiap tahun Hari Guru selalu diperingati, dan para pejabat selalu memberi sanjungan atas jasa para guru, tapi realitasnya masalah-masalah klasik belum juga terselesaikan—bahkan sampai hari ini. Hal yang sama juga berlaku untuk acara seremonial yang dilaksanakan oleh Bawaslu RI beberapa waktu lalu. Jangan sampai hal-hal seremonial ini mengganggu jalannya tahapan-tahapan Pemilu 2024.

Ternyata keresahan ini tidak saya rasakan sendiri. Keresahan serupa tampaknya juga dirasakan dan dibaca oleh Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Dalam sambutannya, ia sempat menyinggung soal tidak hadirnya Komisioner KPU RI dalam acara “Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024” yang dilaksanakan di kantor Bawaslu RI.

Ia menyebut tidak hadirnya Komisioner KPU RI diakibatkan oleh ketidakhadiran Komisioner Bawaslu RI di acara KPU RI pada hari yang sama, namun di jam yang berbeda. Ia pun juga mengingatkan jangan sampai hal tersebut kemudian mengganggu koordinasi dua lembaga yang menjadi ujung tombak penyelenggaraan setiap tahapan Pemilu tersebut—dan untuk poin ini, saya sepakat dengan Pak Doli. Jangan sampai ketegangan-ketegangan dua lembaga tersebut mengorbankan kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan rakyat.

Saya pikir pelbagai pemetaan dan capaian yang disampaikan oleh Teh Lolly Suhenty yang membidangi divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat tidak berhenti dalam acara tersebut.

Informasi-informasi tersebut harus dialihkan ke media-media lain, seperti visual, audio, hingga audio visual. Tim Bawaslu bisa menggunakan akun Instagramnya yang telah memiliki 145 ribu pengikut dan sudah centang biru tentunya sebagai alat sosialisasi. Juga bisa memaksimalkan seluruh platform media sosial yang dimiliki oleh Bawaslu RI dalam mendistribusikan informasi tersebut.

Bawaslu RI harus mendorong jajaran di bawahnya untuk lebih aktif menggunakan sosial media dalam mendistribusikan informasi perihal pengawasan Pemilu 2024—tidak hanya sekadar media untuk nampang kalau Komisioner sedang ikut rapat ini dan itu.

Saya pikir acara seremonial tersebut penting, tapi lebih penting lagi adalah bagaimana informasi yang disampaikan dalam forum tersebut juga sampai di genggaman masyarakat. Apa kalian sudah siap untuk ikut menjadi bagian dalam pengawasan partisipatif? [T]

Jurus Jitu Gaet Suara Desa Jelang Pemilu 2024
Akar Jenggot atau Akar Pohon?
“Mencintai Munir” Adalah Peduli Terhadap HAM
Tags: BawasluHari ValentinePemilu 2024Politik
Previous Post

Bersiap Jadi Institut, STAHN Mpu Kuturan Sedia 1.025 Kursi Untuk Mahasiswa Baru

Next Post

Pasar Anyar Singaraja, Jokowi Effect, dan Filosofi Kesederhanaan

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Pasar Anyar Singaraja, Jokowi Effect, dan Filosofi Kesederhanaan

Pasar Anyar Singaraja, Jokowi Effect, dan Filosofi Kesederhanaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co