2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sepiantari & Sepiantini Nandurin Gumi: Riang Jalan Mencari Pohon Langka dalam Hutan

tatkalabytatkala
February 12, 2023
inKhas
Sepiantari & Sepiantini Nandurin Gumi: Riang Jalan Mencari Pohon Langka dalam Hutan

Sepiantari dan Sepiantini, dengan langkah pasti, dan dengan wajah yang riang, masuk hutan, Minggu siang, 12 Februari 2023.

SEPIANTARI DAN SEPIANTINI, dengan langkah pasti, dan dengan wajah yang riang, masuk hutan, Minggu siang, 12 Februari 2023. Apa yang mereka cari?

Jangan ditanya dulu. Sepiantari dan Sepiantini adalah sepasang perempuan kembar. Sejak pagi menjelang siang, mereka sudah memulai perjalanan dari wilayah datar di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Mereka berjalan menyusuri tepi parit, kadang agak terengah saat menyusuri jalan mendaki, kadang terseok di atas jalan setapak yang tak rata. Tapi wajah mereka tetaplah riang.

Langkah mereka diarahkan menuju hutan desa di wilayah ketinggian Puncak Landep, sebuah kawasan hutan yang lokasinya lumayan tinggi. Mereka berdua berjalan mulai dari ketinggian 1.500 mdpl, untuk sampai pada ketinggian 1.700 mdpl.

Jalan yang dilalui memang cukup terjal. Itu tentu saja menjadi tantangan. Tapi mereka tetap riang. Mereka bersenang-senang. Apa yang mereka cari?

Jangan ditanya dulu. Sepiantari dan Sepiantini adalah perempuan muda dari Desa Kayuputih Melaka, masih di wilayah Kecamatan Sukasada. Mereka melakukan perjalanan suci dengan konsep bersenang-senang untuk mencari sesuatu. Dua perempuan muda itu hendak ikut dalam sebuah misi yang tak biasa.

Sepiantari dan Sepiantini mengambil bibit pohon untuk dirawat dan akan ditanam kembali di dalam hutan | Foto: Panitia Nandurin Gumi

Sepiantari dan Sepiantini tentu saja tidak berdua saja. Mereka berada dalam satu rombongan pemuda lainnya, sekitar 25 pemuda, yang berasal dari gabungan komunitas anak muda di Buleleng dan Denpasar. Mereka sedang melaksanakan sebuah program. Namanya, “Nandurin Gumi”.

Program itu merupakan kegiatan kolektif lintas komunitas yang berfokus pada upaya-upaya konservasi. Dengan cara-cara yang menyenangkan, para anak muda itu tidak menjadikan konservasi sebagai ruang yang penuh kegawatan.

Konservasi menjadi ruang untuk bersenang-senang. Mereka berjalan bersama, saling ngobrol, saling tertawa, kadang saling ejek dengan gembira sembari menikmati alam di sekitar mereka. Mereka bersenang-senang untuk merawat alam.

Upaya mereka bisa disebut sebagai upaya pembacaan ulang konservasi tanah, air dan pohon. Bersama Sepiantari dan Sepiantini, pada pemuda dari sekitar 22 komunitas menghadapi jalan terjal secara menyenangkan dan puncak ketinggian dengan wajah yang berseri-seri. Mereka berjalan selama sekitar dua jam.

Program “Nandurin Gumi” memang benar-benar berbeda.  Sepanjang perjalanan dari wilayah datar di Desa Panji hingga tiba di Puncak Landep itu para pejalan dari komunitas yang berbeda-beda itu  mencari bibit tanaman langka. Jika bertemu bibit langka, bibit itu diambil dan di bawa pulang.

Selanjutnya bibit-bibit itu akan dirawat di tempat penitipan maupun di rumah masing-masing. Setiap anggota yang mengambil bibit wajib merawat bibit itu hingga tumbuh subur. Setelah satu tahun, bibit itu akan dikembalikan lagi ke dalam hutan.

Bibit-bit itu rencananya akan ditanam kembali pada bulan Desember saat tiba musim penghujan.”Ini konsepnya bersenang-senang,” kata inisiator Program Nandurin Gumi, Ida Bagus Mahadi.

Bersenang-senang masksudnya, kata Mahadi,  semua masuk hutan tanpa beban. Mereka berkenalan dengan tumbuhan, mencium bau hutan dan bersentuhan dengan batang besar pohon hutan.

Selama ini yang banyak dilakukan orang atau lembaga-lembaga pecinta lingkungan adalah menanam pohon, setelah itu tak jarang pohon yang ditanam itu dibiarkan begitu saja, tanpa dirawat, dan mati sendiri. Setelah mati, program penanaman pohon kembali dilaksanakan. Begitu seterusnya.

Nah, dalam program ini, prosesnya dibalik.  Bibit pohon itu diambil, dirawat di rumah layaknya anak. Setelah cukup umur baru ditanam lagi. “Bibit yang kami ambil adalah bibit yang kondisi tumbuhnya tidak memungkinkan. Misalnya tumbuh di pinggir jurang, padahal mereka harusnya tumbuh di tempat yang aman agar bisa tumbuh subur dan jadi resapan air,” ujar Mahadi.

Bersenang-senang mencari bibit pohon dalam Program Nandurin Gumi | Foto: Dok panitia

Dari upaya pencarian bibit itu ditemukan 22 bibit pohon langka yang diselamatkan. Bibit itu didominasi oleh bibit pohon angeh. Pohon angeh di tengah hutan Puncak Landep memang langka. Banyak pula yang tidak mengenal bentuk pohon ini. Bibit pohon ini banyak tumbuh di sekitar jalan menuju hutan. Sayangnya banyak terlindas kaki di jalur tracking karena ketidaktahuan pada pejalan. Bibit ini wajib diselamatkan agar tidak punah.

“Dulu di puncak banyak pohon angeh. Sekarang sedikit. Bibit yang tumbuh pun kebanyakan di pinggir jalan. Jadi karena tidak sengaja dan tidak tahu, ya terlindas atau terinjak. Dan akhirnya tidak jadi tumbuh,” kata Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa  (LPHD) Panji Anom, Ketut Marma.

Ketut Marma memang ikut dalam perjalanan anak-anak muda itu. Dia-lah yang senantiasi memberikan petunjuk dan penjelasan-penjelasan tentang pohon langka di wilayah hutan itu.

Minimnya keberadaan pohon angeh ini, kata Ketut Marma, dikarenakan penebangan liar. Banyak orang menebang pohon ini untuk digunakan sebagai arang. Oknum-oknum itu masuk ke dalam hutan dan menebang pohon angeh tanpa memilih. Sehingga populasi pohon ini semakin hari semakin berkurang.

Bagimana dengan kegiatan Nandurin Gumi ini? Ketut marma tentu saja menyambutnya dengan gembira juga. Karena ia memang ingin mengenalkan kepada generasi muda fungsi hutan, wajah hutan yang disebut-sebut sebagai area resapan air.

“Setelah mereka mengenal pohon itu, mereka tergugah untuk menjaga,” kata Ketut Marma. [T][Ole/DS]

Sumpah Pemuda, Sumpah Pelestari Lingkungan di Pedawa
“World Clean-up Day” di Desa Tembok, 800 Warga Bersih-bersih Lingkungan Desa
Memaknai Sumpah Pemuda: Sudahkan Pemuda Berjuang Untuk Permasalahan Lingkungan di Indonesia?
Tags: bulelengDesa PanjiDesa Panji AnomHutan Desakomunitaslingkungan
Previous Post

Michelle Yeoh, Menghadapi Ageism dengan Prestasi Aktris Terbaik Golden Globe Awards

Next Post

“Perarem Desa Adat”, Peran Strategis Adat Cegah Rabies

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
“Perarem Desa Adat”, Peran Strategis Adat Cegah Rabies

“Perarem Desa Adat”, Peran Strategis Adat Cegah Rabies

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co