LEGENDARIS ADALAH sesuatu yang melegenda, yang sudah lama tetapi masih terkenal. Berdasar KBBI, arti kata legendaris adalah menurut atau seperti legenda; terkenal seperti dalam legenda (KBBI, 2007:651).
Dalam dunia karawitan, pengertian legendaris bias saja pengerawit senior, pencipta, juga merupakan pengabdi seni yang mendedikasikan diri untuk kemajuan seni dan budaya Bali dalam waktu yang sangat lama.
Merujuk pada pengertian tersebut, maka tercetuslah sebuah gagasan di sejumlah daerah dan lembaga kesenian di Bali untuk membentuk grup gamelan dari para senior, seniman tua yang melegenda dengan nama Gong Legendaris.
Pada lembaga pendidikan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar juga dibentuk grup gamelan legendaris. Gong Legendaris adalah sebuah wadah untuk merangkul seniman-seniman tua yang purna tugas, praktisi, seniman akademisi, dari keluarga besar ISI Denpasar.
Terbentuknya Gong Legendaris ISI Denpasar merupakan jawaban akan kerinduan untuk mengenang kenangan lama dari para maestro era tahun 1980an. Wadah Gong Legendaris ini, juga terkait dengan Program Tri Darma Perguruan Tinggi dalam aspek Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar.
Gong Legendaris ISI Denpasar dinyatakan lahir pada 7 Pebruari 2022. Berdasar wawancara dengan Kaprodi Karawitan, I Nyoman Kariasa, tanggal itu diambil ketika grup itu melakukan pertunjukan pertamanya di Pinda.
Kala itu antusias penonton sangat tinggi untuk menyaksikan perhelatan akbar dari para maestro seni pertunjukan Bali. Terbukti, penampilan dari para maestro mengundang detak kagum para penikmatnya. Hingar bingar penampilan dari para legendaris membius hati setiap yang menikmati pertunjukannya.
Kekaguman akan kepiawaian para senior di kala usia senja itu, serentak memberi arti bahwa pengabdian mereka tanpa batas tak terbendung oleh usia. Gairah mudanya “meronta” untuk menunjukkan eksistensinya di atas stage. Di sini mereka memberi arti bahwa “jalan bakti pengabdian mereka yang patut dicontoh oleh generasi kini. Ketulusan hati dalam pengabdian, akan memberi kedamaian dalam hidup”.
Penampilan yang memukau dari para legenda kesenian ISI Denpasar dalam Grup Gong Legendaris ISI Denpasar, tersebar hingga ke pelosok daerah di Bali. Banyak yang mengagumi akan penampilan para sesepuh seni pertunjukan Bali. Terbukti dari banyaknya rekaman video yang tersebar luas di media sosial dengan beragam komentar baik di dalammnya.
Masyarakat memberikan apresiasi dan menyambut kehadiran mereka kembali di panggung pertunjukan. Mereka pun didaulat untuk tapil dalam rangkaian kegitan di daerah lainnya. Seperti halnya undangan dari Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem.
Untuk menyambut undangan yang ditujukan kepada Grup Gong Legendaris ISI Denpasar, tim telah melakukan persiapan dengan latihan bersama selama empat kali latihan. Latihan berjalan dengan baik. Para legenda hadir saling support mengisi satu sama lainnya.
Dalam proses itu, gelak tawa, kebahagian, keakraban, terjalin dengan eratnya. Di sini dapat dilihat bahwa, mereka juga merindukan untuk berkumpul bersama. Dalam bermain gamelan pun terlihat bagaimana mereka mengikat rasa saling menghargai, mengayomi, merangkul juga dikalangan junior.
Waktu pertunjukan pun tiba. Pada acara yang berlangsung tanggal 4 Februari 2023, sebelum penampilan dari para legenda, acara diawali dengan sambutan selamat datang dari Bendesa Adat Sibetan dan dilanjutkan sambutan Wakil Rektor III ISI Denpasar Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn.,M.Hum.
Acara dipandu oleh MC, Ni Wayan Suratni, S.Sn, dan Bapak Dr. I Kadek Suartaya, S.SKar.,M.Si. Setelah itu, para penabuh legendaris diundang menuju stage, memasuki gamelan yang telah di settup sebelumnya.
Penampilan di Desa Sibetan imerupakan gabungan generasi ke generasi penabuh di kalangan ISI Denpasar.
Di dalamnya ada para senior yang memasuki purna tugas; I Nyoman Windha, S.Skar.,MA, I Wayan Suweca, S.SKar M.Si, I Nyoman Sudiana, S.SKar.,M, I Wayan Suweca, SSKar,M.Mus, dan Ni Ketut Suryatini, S.Skar.,M.Si.
Para senior itu berpadu dengan para dosen tetap ISI Denpasar seperti Prof. Dr. I Wayan Rai,S,,M.A., Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum., Dr. I Wayan Suarta, S.SKar., M.Si., Dr. I Gede Yudarta, S.SKar., M.Si., Dr. I Ketut Garwa, S.Sn. M.Sn., Dr. I Made Kartawan, S.Sn., MA, I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn., I Gusti Ketut Sudana, S.Skar., M.Si., I Gede Mawan, S.Sn., M.Sn., I Kadek Andika Putra, S.Sn., M.Sn., Ni Putu Hartini, S.Sn., M.Sn., Putu Tiodore Adi Bawa, S.Sn., M.Sn., dan I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn.
Ada juga para pegawai di lingkungan ISI Denpasar. Mereka adalah I Nyoman Japayasa, S.Sn., I Wayan Suena, S.Sn., I Ketut Budiyana, S.Sn., Kadek Astawa, S.Sn., dan I Made Rai Widana, S.Sn.
Selain itu, seniman praktisi I Wayan Budana juga ikut berpartisifasi bersama para mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar.
Sebagai materi pembuka ditampilkan Tabuh Kutus Pelayon yang diciptakan oleh alm Bapak I Wayan Beratha tahun 1983. Materi kedua, Tari Sekar Jagat karya Ibu Swasti Wijaya Bandem, tahun 1986, ditarikan oleh mahasiswa Prodi Tari ISI Denpasar.
Penampilan ketiga, Tari Palawakya salah satu tarian yang lahir di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Riwayat tarian ini bermula dari peran I Wayan Paraupan atau yang lebih dikenal dengan Pan Wandres, yang menggarap sebuah tarian yang ditarikan oleh penari wanita secara tunggal dengan lantunan tembang kekawin dengan permainan instrument terompong.
Selanjutnya penampilan ke-empat, dimainkan Tabuh Kebyar Dang Citta Utsada, yang diciptakan tahun 1983 oleh Alm Bapak I Wayan Beratha. Tabuh Kebyar Dang ini, juga ditarikan oleh Dosen Prodi Tari, Gusti Ayu Ketut Swandewi, S.ST., M.Si., Ni Komang Sekar Marhaeni, S.SP., M.Sn., Ni Made Astari, A.A Ayu Mayun Hartati, S.ST.,M.Sn., dan seniman praktisi lainnya.
Dilanjutkan dengan penampilan Tari Oleg Tamulilingan karya I Ketut Marya alias I Mario yang digarap tahun 1952. Tarian itu tercipta atas permintaan John Coast, budayawan asal Inggris yang sangat terkesan dengan kesenian Bali, untuk dipromosikan ke Eropa dan Amerika Serikat.
Penampilan kelima, Tari Teruna Jaya diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk Kebyar Legong, kemudian tarian ini disempurnakan oleh I Gede Manik. Dalam penampilan kali ini, tarian dibawakan oleh mahasiswa Prodi Tari.
Penampilan Kebyar Dang Citta Utsada ISI Denpasar | Dokumentasi ISI Denpasar, tahun 2023
Selain menampilkan tarian, tim ISI Denpasar dalam kesempatan ini juga menampilkan hiburan Bondres atau lawakan yang dibawakan oleh Kaprodi Pendidikan Seni, I Wayan Budiarsa, S.Sn.,M.Sn., bekerja sama dengan Prodi Musik I Ketut Sumarjana, S.Sn., M.Sn., Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum., dan Prodi Pedalangan; Dr. I Gusti Made Darma Putra, S.Sn., M.Sn., dan Sang Nyoman Adi Santika, S.Sn.,M.Sn.
Penampilan Prodi Musik dan Pedalangan ISI Denpasar | Dokumentasi ISI Denpasar, tahun 2023
Dalam penampilan ini diselipkan pesan=pesan tentang ISI Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi seni terbaik dengan akreditasi A yang siap menerima mahasiswa barunya. Juga dalam kesempatan ini, diinformasikan tentang keberadaan prodi masing-masing dengan keunggulan yang dimilki dan peluang kerja yang ditawarkan. Hal ini terkait dengan visi ISI Denpasar menjadi pusat penciptaan, pengkajian, penyaji dan pembinaan seni yang unggul berwawasan kebangsaan demi memperkaya nilai-nilai kemanusiaan sesuai perkembangan zaman. [T]