18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

LONTAR WAWATEKAN: LONTAR TAHUN PENULISAN LONTAR

Sugi LanusbySugi Lanus
January 27, 2023
inEsai
Aksara Membaca Aksara, Lontar Membaca Lontar

— Catatan Harian Sugi Lanus, 27 Januari 2023

[][][]

Lontar WAWATEKAN mengandung chandrasangkala penting yang memberikan angka tahun peristiwa penting yang terjadi di masa silam era Jawa Kuno, utamanya adalah tahun penulisan kakawin atau karya sastra utama berbahasa Kawi yang terwariskan di Bali.

Di masa sebelum kemerdekaan WAWATEKAN inilah menjadi rujukan para tokoh mababasan (kegiatan tembang dan interpretasi kakawin) dalam mendiskusikan periodisasi penciptaan kakawin dan kerajaan di Jawa yang ditulis dalam bahasa Kawi (baru belakangan mengikuti sarjana Belanda bahasa Kawi disebut “Bahasa Jawa Kuno” — sebelumnya secara tradisional disebut “Bahasa Kawi”).

Dr. H. H. JUYNBOLL di tahun 1911 memasukkan lontar ini dalam katalog JAVAANSCHE EN MADOEREESCHE HANDSCHRIFTEN DER LEIDSCHE UNIVERSITEITS-BIBLIOTHEEK, Deel II diterbitkan oleh E.J. BRILL LEIDEN — 1911.

Dalam buku Juynboll ini terdapat sedikit kesalahan pembalikan tahun śaka terkait tahun penulisan lontar USANA BALI. “Bwat Bali Wangśa Prabhu” semestinya dikonversi menjadi 1411 Śaka atau 1478 Masehi, inilah secara tradisional disebutkan sebagai tahun penulisan USANA BALI oleh DANGHYANG NIRARTHA.

Dari informasi WAWATEKAN ini kita mendapat dua informasi penting terkait DANGHYANG NIRARTA: 1). Penulisan Kakawin Usana Bali, yang merupakan salah satu rujukan utama sejarah ditulis tahun 1478 Masehi oleh Danghyang Nirartha; 2). Diperkirakan tahun ini adalah tahun kedatangan Danghyang Nirartha di Bali.

Isi WAWATEKAN yang lain adalah informasi bahwa:

— Kakawin Ramayana ditulis Mpu Yogisśwara dengan candrasangkana: “sasti jana śuddha manah” = 1016 Śaka (1094 Masehi).

— Kakawin Bhomakawya ditulis oleh Mpu Bradah dengan candrasangkana: “sangang awak kilangö murti” = 1019 Śaka (1097 Masehi).

— Kakawin Sumanasantaka oleh Mpu Monaguna dengan candrasangkana: “sśuddha wrtta wara hira” = 1020 Śaka (1098 Masehi).

— Kakawin Smaradahana oleh Mpu Dharmaja dengan candrasangkana: “janangrengö windu wacana” = 1021 Śaka (1099 Masehi).

— Kakawin Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa dengan candrasangkana: “nayakangrengö windu wong” = 1022 Śaka (1100 Masehi).

— Kakawin Arjunawijaya oleh Mpu Tantular dengan candrasangkana: “hato tuna gura wak” = 1031 Śaka (1109 Masehi).

— Kakawin Krsnayana oleh Mpu Triguna dengan candrasangkana: “wak warna nanira” = 1041 Śaka (1119 Masehi).

— Kakawin Lubdhaka oleh Mpu Tanakung dengan candrasangkana: “nora prapanca pětěng hati”

1050 Śaka (1128 Masehi).

— Kakawin Ghatotkacasśraya oleh Mpu Panulung dengan candrasangkana: “iku tuna rasa wak” = 1061 Śaka (1139 Masehi).

— Kakawin Parthayajna oleh Mpu Widyatmaka dengan candrasangkana: “hěnu wiku ngambare lemah” = 1075 Śaka (1153 Masehi).

— Kakawin Bharatayuddha dengan candrasangkana: “sanga kuda sśuddha candrama” = 1079 Śaka (1157 Masehi).

— Kakawin Usana Bali oleh DH Nirartha dengan candrasangkana: “bwat bali wangśa prabhu” = 1411 Śaka (1478 Masehi).

Setelah kemerdekaan, muncul banyak sarjana Kawi yang mempelajari lontar-lontar Kawi, diantaranya Prof Poerbotjoroko yang punya opini lain tentang tahun penulisan Kakawin Ramayana, yang memperkirakan penulisannya jauh sebelum 1016 Śaka (1094 Masehi), diperkirakan pada abad 9 Masehi.

Demikian juga Kakawin Siwaratrikalpa atau Lubdhaka, karya Mpu Tanakung, oleh para peneliti belakangan meragukan penulisannya yang bertahun 1050 Śaka (1128 Masehi).  Prof Zoetmulder memperkirakan kakawin ini ditulis pada pertengahan abad ke-15.

Nama penyair Mpu Tanakung sebagai pengarang Kakawin Śiwaratrikalpa muncul dari pupuh ke tiga puluh delapan. Menurut tradisi Bali, Mpu Tanakung adalah saudara Dharmaja, penulis Smaradahana, yang mana kakawin ini diperkirakan disusun pada masa pemerintahan Kamesvara. Jika Mpu Tanakung identik dengan penulis Vrttasancaya, maka masa kehidupannya adalah pada seperempat kedua abad ke-12 M, ketika kakawin dari Dharmaja disusun. Kembali ke lontar Wewatekan, Kakawin Śiwarātrikalpa disusun pada tahun 1128 M, pada masa pemerintahan Kamesvara I. Demikian informasi yang terkandung dalam WAWATEKAN terkait Mpu Tanakung.

Disamping Lontar WAWATEKAN, lontar penting yang memuat tahun-tahun peristiwa di Bali masa kerajaan Bali adalah BABAD GUMI (disimpan dalam Gedong Kirtya dengan nomor 808).

Informasi peristiwa dan tahun era kerajaan Bali bisa dibaca dan diperbandingkan antar satu naskah, sebagaimana yang tertera dalam Babad Blabatuh (lihat tulis Berg, 1932), Babad Buleleng (bac disertasi/buku Worsley, 1972), Babad Dalem (silahkan periksa karangan Warna, 1986), Babad Dalem Bodakeling (HKS, 3837), Babad Pambancangah Dalem (Museum Bali 5165), Candrasangkala (HKS 2852; HKS 3630). [T]

Lontar Pajak Tanah
Catatan Harian Sugi Lanus: Stempel Bodoh Orang Bali
Aksara Membaca Aksara, Lontar Membaca Lontar
Tags: bahasa jawa kunobahasa kawibalihindulontar
Previous Post

Spirit Lagu Indonesia Raya: Membangun dengan Jiwa-Raga dan Hati

Next Post

Ketut Sari, Penari Joged Sinabun: Menari untuk Biaya Merawat Orang Tua yang Sakit

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Ketut Sari, Penari Joged Sinabun: Menari untuk Biaya Merawat Orang Tua yang Sakit

Ketut Sari, Penari Joged Sinabun: Menari untuk Biaya Merawat Orang Tua yang Sakit

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co