30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Putu Mara, Transmigrasi dari Buleleng ke Sumatera: Tantangan Awalnya, Sukses Akhirnya…

I Luh Febi LorensabyI Luh Febi Lorensa
January 3, 2023
inFeature
Putu Mara, Transmigrasi dari Buleleng ke Sumatera: Tantangan Awalnya, Sukses Akhirnya…

Putu Mara bersama istri di daerah transmigrasi di Sumatera Selatan

TIGA PULUH tahun lalu, tepatnya tahun 1992, Putu Mara, memantapkan diri untuk menjelajah kehidupan baru di daerah yang baru. Ia pun bersiap untuk bertualang, tepatnya bertransmigrasi dari desanya di Anturan, Buleleng, Bali, menuju Sumatera Selatan.

Selama 30 tahun itu banyak liku-liku hidup yang dilaluinya. Penuh suka, juga duka. Penuh tantangan, penuh pelajaran. Hingga kini, di usianya yang ke-65, Putu Mara boleh dibilang sebagai salah satu warga transmigran Bali yang sukses.  

Tantangan pertama ia hadapi ketika naik kapal untuk berangkat ke bumi Sumatera melalui laut. Untuk pertamakalinya, saat itu. Ia naik kapal laut.

“Saya ingat, saat itu saya menempuh perjalanan menggunakan kapal laut selama dua hari dua malam dan terjadi gelombang laut yang sangat besar,” cerita Putu Mara mengenang awal perjalanannya menuju Sumatera.

Peristiwa itu membuatnya trauma. Ditambah lagi, saat di kapal laut itu, terdapat warga transmigrasi lain yang mengalami serangan jantung dan meninggal di tempat. Namun trauma itu berusaha ditelannya. Putu Mara bersama warga transmigrasi lainnya tetap memiliki prinsip dan tujuan yang teguh untuk mengubah nasib.

Alasan Putu Mara bersama warga transmigrasi lainnya dengan rela meninggalkan tanah kelahiran karena factor ekonomi.

“Meski Bali adalah tanah kelahiran saya, tetapi pada saat itu saya tidak mempunyai apa-apa. Saya mempunyai saudara kandung laki-laki banyak, sedangkan saya anak pertama yang sudah berkeluarga tidak memungkinkan untuk saya tinggal satu atap di rumah orang tua saya yang kecil. Jadi saya memutuskan untuk ikut program transmigrasi inidengan  harapan saya pada saat itu dapat mengubah nasib saya,”  kata Putu Mara.

Setelah melewati tantangan di laut lepas, Putu Mara bersama keluarga dan warga transmigran lainnya pun tiba di daratan. Mereka naik kendaraan menuju dearh di mana mereka akan tinggal dan menyambung hidup. Daerah yang ditempati Putu Mara bernama Desa Penilikan, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan.

Di tempat itu, Putu Mara mendapatkan bekal untuk memulai kehidupan baru. Ia mendapatkan sebuah rumah berbahan dasar kayu, tanah seluas 1 hektar beserta bibit pohon karet, dan tanah seluas 1 hektar lagi lengkap dengan bibit pohon kelapa sawit.

“Kami merasa senang dengan hal itu dan membuat perjalanan kami tidak sia-sia,” kata Putu Mara.

Putu Mara langsung bersiap untuk bekerja. Tekadnya sudah bulat ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik, meski berada di negeri orang.

Namun, mengubah kehidupan bukanlah pekerjaan instans. Lahan yang diserahkan oleh pemerintah itu masih berupa hutan.

“Kami harus benar-benar dari nol merintis perkebunan, mulai dari menebang hutan, hingga menanam jatah bibit yang telah diberikan oleh pemerintah,” katanya.

Setelah itu, Putu Mara dan kawan-kawan harus menunggu bertahun-tahun, hingga belasan tahun baru bisa menuai kerja keras itu.

Sehari-hari Putu Mara melakukan pembersihan lahan, pembibitan, pengairan, hingga pemupukan tanaman. Tak jarang Putu Mara dan kawan-kawan juga mendapatkan gangguang hewan buas seperti beruang, tapi semuanya dihadapi dengan sabar dan penuh perjuangan.

 “Semua itu dilakukan dengan sabar dan  tidak sedikit modal dan tenaga yang telah dikeluarkan sehingga ia akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan seperti sekarang ini,” ujar Putu Mara.

Kini Putu Mara hidup berkecukupan di Dusun 1, Desa Penilikan, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.

Saat ini ia sudah memiliki aset tanah yang sudah atas namanya sendiri yaitu seluas 6 hektar. Dari 6 hektar itu, sebanyak 2 hektar berupa perkebunan kelapa sawit, dan 4 hektar perkebunan karet.

Putu Mara juga memilik dua rumah dengan model yang berbeda-beda. Satuu rumah mengikuti bangunan modern sesuai model bangunan rumah warga asli Sumatra Selatan karena kebanyakan rumah warga Bali di  daerah itu memang mengikuti model rumah yang sama, agar dapat berbaur dengan warga lokal.

Satu rumah lagi adalah rumah kayu yang didapatinya saat pertama kali datang ke daerah itu sebagai warga transmigran.

“Rumah itu masih saya rawat dengan baik karena mengandung banyak kenangan sehingga enggan untuk mengganti rumah itu,” kata Putu Mara.

Putu Mara pun mendukung dengan serius pendidikan dan pekerjaan anak-anak-anaknya. Ia memiliki empat anak, yakni 3 laki-laki san seorang perempuan. Anak-anak laki-lakinya sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri-sendiri mereka juga dibekali perkebunan karet.

Anak perempuannya sedang menempuh pendidikan S1 di Pulau Bali dan satu anak laki-lakinya juga merupakan lulusan S1 pendidikan olahraga di kampus PGRI Palembang.

Warga etnis Bali di daerah transmigrasi Desa Penilikan dan sekitar hidup rukun sesama warga Bali maupun warga lokal. Putu Mara dan warga Bali lain masih memegang erat tradisi menyamabraya atau saling bantu-membantu saat ada upacara adat dan upacara agama, seperti upacara pengabenan dan  tiga bulanan anak.

Pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan warga etnis Bali di daerah masih tetap mendirikan penjor di depan rumah sehingga suasana Galungan di daerah itu sama dengan di Bali. Pada saat Hari Raya Nyepi warga masih menerapkan rentetan yang menyesuaikan tradisi di Bali seperti melasti, mengarak ogoh-ogoh keliling desa, dan menerapkan catur brata penyepian.

Putu Mara menjelaskan, kini tercatat kurang lebih warga Bali yang mendiami Desa Penilikan sekitar 113 KK. Mereka berasal dari berbagai desa di Bali, seperti dari desa-desa di Buleleng, di Nusa Penida di klungkung, Desa Seraya di Karangasem, dari Bangli, dan kabupaten lain dinya.

Warga etnis Bali di desa itu memiliki balai banjar dan desa itu memiliki akses jalan yang dibeton dan lumayan bagus, meski masih terdapat sejumlah jalan tanah yang becek dan licin jikalau musim hujan.

Saat menyamabraya mereka biasa saling mendatangi satu rumah dengan rumah lain dengan melewati akses jalan di desa itu. Jika menyamabraya keluar desa, misalnya menghadiri upacara warga Bali di daerah lain, warga Bali di Desa Penilikan tak jarang harus melewati jalan yang berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit dan karet.

“Karena saking kuatnya hubungan antara warga etnis Bali di desa satu dengan desa lainnya, sekaligus untuk menjaga tradisi leluhur di daerah transmigrasi, warga tetap bertekad untuk melewati jalan yang becek dan jauh bahkan kadang dengan mengendarai sepeda motor. Itu demi menjaga tradisi leluhur,” kata Putu Mara.[T]

Riset BRIN | Etnik Bali di Daerah Transmigrasi Sultra: Melestarikan Bahasa Bali, Menyesuaikan dengan Bahasa Etnik Lain
Ketut Suci dari Tejakula, dan Kesetiaan Menjual Bubur Mengguh
Galungan di Nusa Penida, Ceritamu Dulu: Tren TKW dan Dagelan “Nyen Kal Ganti”
Tags: balibulelengdaerah transmigrasiperkebunanpertanianSumatera Selatantransmigrasi
Previous Post

Pelestarian Gebug Ende: Dari Seraya Culture Fest di Karangasem Hingga Desa Sumberkima di Buleleng

Next Post

Galungan dan Representasi Budaya Bali Dalam Kumpulan Puisi “Menanam Puisi di Emperan Matamu” Karya Wayan Esa Bhaskara

I Luh Febi Lorensa

I Luh Febi Lorensa

Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Galungan dan Representasi Budaya Bali Dalam Kumpulan Puisi “Menanam Puisi di Emperan Matamu” Karya Wayan Esa Bhaskara

Galungan dan Representasi Budaya Bali Dalam Kumpulan Puisi “Menanam Puisi di Emperan Matamu” Karya Wayan Esa Bhaskara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co