13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Antara Cemas dan Sukacita Tak Dapat Dipilih | Catatan Puisi “Desember” Karya Tan Lioe Ie

Angga WijayabyAngga Wijaya
January 2, 2023
inKritik Sastra
Antara Cemas dan Sukacita Tak Dapat Dipilih | Catatan Puisi “Desember” Karya Tan Lioe Ie

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

MOMEN PERGANTIAN tahun memiliki arti bagi setiap orang. Desember menjadi bulan penuh perayaan; liburan, perencanaan, kontemplasi. Pun bagi penyair, banyak puisi ditulis di bulan ini sebagai penanda kebahagiaan, kebersyukuran, atau sebaliknya; kesedihan dan duka-lara. Puisi bisa menyampaikan semuanya dengan amat baik.

Tan Lioe Ie misalnya. Penyair kawakan asal Bali yang sebulan terakhir banyak mengunggah puisi-puisi baru di akun Facebook miliknya juga ikut merayakan akhir tahun dengan menulis puisi berjudul “Desember”.

DESEMBER

Hujan yang kadang rintik
kadang deras
Gubuk-gubuk tergenang
air mata kering
habis sudah menguap bersama
harapan yang tak jemu
membubung ke langit
Rintih tanpa suara
menyesakkan dada orang tua
Sementara anak-anaknya berenang
riang di air kecoklatan.

Desember
Angin kencang
Gadis pohon meliuk
menari
Rambut daunnya diterpa gerimis
lebih tipis dari embun
Bunga-bunga di telinganya
jatuh
bumi riang menyambut harumnya.

Desember
Denting gelas bersulang
Makanan siap santap
Lidah dan perut manja
Pesta dan pasta gigi mahal
menjaga kilau gigi
menjaga mitra usaha
Senyum mengembang
Pintu terbuka
Ucapan selamat datang
usaha baru

Desember
Tiupan terompet di ujung bulan
Pedagang musiman
Dan kembang api
Pedagang musiman
semakin tersisih
Seperti perahu kecil
terombang-ambing
ombak
terancam tenggelam

Desember
Klakson mobil sahut-menyahut
Tumpang tindih
Tak merdu tapi mengundang sorak
Kelab malam ramai
Live music menghentak
menjaga mata tak terpejam
Setiap detik tak hendak
dilewatkan
Meski lajunya tak tertahan

Desember
Menunggu yang tak terduga
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang tak dikenal
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang pasti datang
meski tak ditunggu
Menunggu tamu asing
yang tak diundang
tak perlu kartu undangan
Antara cemas dan sukacita
yang tak dapat dipilih
Tak dapat dipilih.

Puisi sarat renungan. Dibuka penggambaran cuaca hujan, yang biasanya mewarnai akhir tahun, hujan yang tidak biasa; kadang rintik kadang deras, menggenangi gubuk-gubuk orang miskin yang menambah penderitaan. Memberi paradoks; hujan yang menggenangi menjadi tempat anak-anak berenang dengan riang:

Gubuk-gubuk tergenang
air mata kering
habis sudah menguap bersama
harapan yang tak jemu
membubung ke langit
Rintih tanpa suara
menyesakkan dada orang tua
Sementara anak-anaknya berenang
riang di air kecoklatan.

Bait berikutnya, hujan yang sering turun ditambah angin kencang menjadi indah; masa itu pohon-pohon berbunga, jatuh ke bumi yang menyambut harumnya dengan riang.

Desember
Angin kencang
Gadis pohon meliuk
menari
Rambut daunnya diterpa gerimis
lebih tipis dari embun
Bunga-bunga di telinganya
jatuh
bumi riang menyambut harumnya.

Perayaan menyambut tahun baru sering diisi dengan makan bersama, baik dengan keluarga, rekan kerja, sahabat maupun orang terkasih. Penyair menggambarkan itu dengan detail. Termasuk kilau gigi yang dijaga dengan pasta gigi mahal, untuk keberlangsungan bisnis, terutama saat bertemu mitra usaha. Utamanya bagi mereka yang membuka usaha baru. Meja makan menjadi tempat membicarakan ekonomi.

Desember
Denting gelas bersulang
Makanan siap santap
Lidah dan perut manja
Pesta dan pasta gigi mahal
menjaga kilau gigi
menjaga mitra usaha
Senyum mengembang
Pintu terbuka
Ucapan selamat datang
usaha baru

Pedagang terompet dan kembang api juga tidak luput dari perhatian penyair. Usaha musiman akhir tahun tersebut digambarkan semakin tersisih, diibaratkan seperti perahu kecil yang terombang-ambing ombak dan terancam tenggelam. Biasanya, pedagang ini tergusur oleh regulasi pemerintah yang melarang penjualan kembang api (juga mercon) atas alasan ketertiban umum. Meski dilarang, masyarakat tetap saja membeli dan menyalakannya setiap tutup tahun. Kegembiraan yang tak bisa dibendung dan pedagang kembang api kerap “kucing-kucingan” dengan petugas.

Desember
Tiupan terompet di ujung bulan
Pedagang musiman
Dan kembang api
Pedagang musiman
semakin tersisih
Seperti perahu kecil
terombang-ambing
ombak
terancam tenggelam

Di Bali, pada pergantian tahun kemarin diberitakan ruas-ruas jalan mengalami kemacetan lalu lintas. Wisatawan nusantara maupun mancanegara membeludak di beberapa destinasi pariwisata seperti Sanur, Kuta, Canggu, Nusa Dua, juga Ubud. Kelab malam ramai, ditingkahi live music yang menghentak menjaga mata tak terpejam. Semntara di jalan, klakson mobil sahut-menyahut dan tumpang tindih.

Desember
Klakson mobil sahut-menyahut
Tumpang tindih
Tak merdu tapi mengundang sorak
Kelab malam ramai
Live music menghentak
menjaga mata tak terpejam
Setiap detik tak hendak
dilewatkan
Meski lajunya tak tertahan

Di bait terakhir puisi ‘Desember’, penyair seakan memberi konklusi. Dua kata utama, yakni cemas dan sukacita berulangkali ditampilkan. Kondisi psikologis itu disebut penyair sebagai sesuatu yang tidak terduga, selalu ditunggu manusia. Bisa juga sebaliknya, selalu menunggu untuk hadir dan dirasakan oleh kita. Cemas dan sukacita juga disebut sebagai sesuatu yang tidak dikenal. Dalam bahasa kajian esoterik, rasa takut yang sering dirasakan manusia juga pada sesuatu yang unknown, tidak dikenal, seperti masa depan yang memang sebuah misteri.

Penyair mengibaratkannya seperti ‘tamu asing’ yang ‘tak diundang’ juga ‘tak perlu kartu undangan’. Rasa cemas dan sukacita, pada akhirnya tidak dapat dipilih. Seakan menjadi penegasakan, kalimat ‘tak dapat dipilih’ diulang dua kali dalam akhir puisi ‘Desember’. Memang, siapa yang bisa memilih apa yang datang pada kita? Terkadang kita merasakan cemas, pada satu titik menjadi gangguan mental yakni anxiety disorder sehingga membutuhkan bantuan terapis, psikolog, maupun psikiater. Gangguan cemas kini banyak menghinggapi warga di dunia, kaya atau miskin, perempuan maupun laki-laki, tua dan muda semua berpotensi mengalaminya. Cemas akan banyak hal; ekonomi, asmara, pekerjaan, dan lainnya.

Sukacita kerap kita rasakan saat misalnya mendapat pekerjaan, hadiah, prestasi juga ketika mengalami pengalaman spiritual yang bersifat amat personal. Benar, antara cemas dan sukacita memang tidak dapat dipilih. Keduanya datang pada kita silih-berganti. Tidak ada selalu cemas, atau selalu suka (cita). Bahkan, kondisi di antara kedua emosi tersebut juga bisa kita rasakan. Penyair seperti menemukan kata kunci: “tidak dapat dipilih”. Ini semacam hasil perenungan dan pengalaman.

Desember
Menunggu yang tak terduga
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang tak dikenal
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang pasti datang
meski tak ditunggu
Menunggu tamu asing
yang tak diundang
tak perlu kartu undangan
Antara cemas dan sukacita
yang tak dapat dipilih
Tak dapat dipilih.

Sejauh yang saya kenal, Tan Lioe Ie adalah penekun meditasi. Laku spiritual  yang dilakoninya menambah warna pada kedalaman puisi-puisi karya penyair yang juga pemusik dan merupakan pionir musikalisasi puisi di Bali.

Judul tulisan di atas yang diambil dari petikan puisi ‘Desember’ Tan Lioe Ie mengingatkan saya pada bait puisi “Hai, Ma!” W.S. Rendra. Keduanya sama-sama menukik dalam dan tajam:

dan apabila aku menulis sajak
aku juga merasa bahwa kemarin dan esok
adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja
Langit di luar, langit di badan bersatu dalam jiwa

[][][]

Kritik Sastra “Pribumi”: Teoritisasi atau Cita Rasa?
Sejarah Sebagai Ruh dalam Karya Sastra – Buku “Di Kota Tuhan”
Undisputed Poetry Surabaya : Kita Mewujud Puisi
Tags: Puisisastrasastrawan baliTan Lioe Ie
Previous Post

Susu Kedelai dari Desa Sangsit, Dibuat Oleh Anak-anak Kurang Mampu

Next Post

Belajar dari Kekecewaan — Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Belajar dari Kekecewaan — Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Belajar dari Kekecewaan -- Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co