SAYA BERKUNJUNG lagi berkunjung ke Taman Sari, sebuah desa wisata di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Tentu tak sepenuhnya ke Taman Sari. Tujuan utama saya ke Gunung Ijen.
Hari itu, Selasa, 20 Desember 2022. Tepat jam 12 malam saya berangkat dari penginapan menuju Gunung Ijen. Orang lebih suka menyebut dengan nama Kawah Ijen. Mungkin karena kawahnyalah yang biasanya menjadi tujuan utama orang susah-susah nikmat mendaki gunung itu.
Kawah Ijen memang sepantasnya jadi tujuan utama. Kawah itu dikenal luas, terutama karena di kawah itu terdapat fenomena api biru alias blue fire. Fesomena blue fire hanya ada dua di dunia. Satunya di Islandia, satu lagi, ya di Ijen.
Letak geografis Gunung. Ijen berada di antara dua wilayah kabupaten, yakni Banyuwangi dan Bondowoso di Jawa Timur. Kebetulan Desa Taman Sari adalah desa terakhir di Banyuwangi yang paling dekat jika seseorang akan melakukan pendakian ke Kawah Ijen. Sehingga desa itu pun otomatis jadi tujuan juga.
Untuk masuk dan mendaki, saya harus membeli tiket secara online. Tiket itu seharga Rp.10.000 di hari biasa, sebelum masuk akhir pekan. Akhir pekan tiket masuk untuk wisatawan domestik Rp. 15.000.
Kawah Ijen
Setelah tiket di tangan, mulailah saya siapsiap melakukan perjalanan. Perjalanan mendaki dilakukan sepanjang kurang lebih 3,4 kilometer menuju puncak, dan dilanjutkan 1 kilometer menurun menuju kawah atau biasa disebut Ijen Carter untuk melihat fenomena blue fire di dekat kawah.
Nah, sesuatu yang ingin saya ceritakan sebenarnya bukan pendakiannya. Saya tertarik dengan peguyuban ojek troli. Apa itu ojek troli?
Ojek troli adalah jasa ojek dengan menggunakan troli. Jika ingin mendaki atau turun sambil bisa rebahan sekaligus bisa menikmati pemandangan Gunung Meranti, Bidadari dan Gunung Raung, pakailah jasa ojek troli itu.
Oh ya. Ojek troli itu punya sebutan keren sekaligus menggelitik. Taxi Ijen sebutannya.
Harga sewa taxi ijen untuk bolak -balik biasanya di kisaran Rp. 800.000. Kalau pun hanya naik, akan berkisar di Rp. 600.000 dan untuk turun saja di Rp.200.000 hingga 300.000. Di kawasan menuju puncak kita akan melihat pemandangan sejumlah sopir pendorong atau sopir penarik taxi ijen tanpa lelah menawarkan jasa angkut taxi-nya di setiap titik pos.
Salah satu anggota paguyuban taxi ijen yang saya tanya di perjalanan adalah Mariono. Laki-laki berusia 45 tahun. Ia telah bekerja sebagai sopir taxi ijen selama 15 tahun. Ia adalah mantan penambang belerang.
Mariono
Menurut Mariono, troli ini awalnya disumbangkan oleh warga asing pada tahun 2005. “Lama kelamaan para wisatawan ingin diangkut dengan troli,” kata Mariono.
Akhirnya warga pun mulai memanfatkan peluang itu dan troli pun disewakan sebagai alat angkut wisatawan. Troli kemudian dilengkapi dengan lapisan sofa untuk menambah kenyamanan para penumpang.
“Sampai saat ini, anggota paguyuban troli ijen berjumlah 150 orang,” kata Mariono.
Puluhan sopir pendoronga tau penarik taxi ijen itu biasa memarkir troli di tepi jalan dan menawarkan jasa. Dan seperti pergi ke alam, terkadang kita bisa melihat keindahan tanpa ada awan dan kabut, pun begitu dengan taxi ijen ini. Terkadang tidak mendapat penumpang sama sekali.
Hidup memang harus terus diperjuangkan, seperti berjuang untuk melihat keindahan di puncak gunung, atau berjuang untuk turun menuju kawah yang juga indah. Harus berkorban dan berjuang.
Setidaknya untuk ke Puncak Ijen harus bangun pagi-pagi dan kalau mau sewa taxi ijen harus tambah bekal ekstra dan berdoa cuaca sangat cerah, secerah harapan.[T]
Berpose dalam perjalanan