11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Undisputed Poetry Surabaya : Kita Mewujud Puisi

Putu Dinda AyudiabyPutu Dinda Ayudia
December 19, 2022
inKhas
Undisputed Poetry Surabaya : Kita Mewujud Puisi

Suasana di Undisputed Poetry di Surabaya | Foto-foto: Dinda

Kembali ke Surabaya, mengantongi perkenalan-perkenalan baru.

10 Desember 2022 aku berkesempatan menghadiri sebuah poetry slams yang diadakan oleh Undisputed Poetry. Hari itu kali pertamanya aku menyaksikan acara poetry slams di Surabaya, dan kebetulan salah seorang teman menjadi panitianya.

Acara itu menggunakan sebuah ruangan di bagian pojok C2O Library dan dibuat terbuka, jadi siapapun yang datang ke C2O bisa hadir menyaksikan termasuk apabila ingin menjadi poet dadakan. Untuk bisa membacakan puisi disini, tak perlu registrasi beberapa hari sebelumnya, cukup dengan persiapan puisi karya sendiri dan pendaftaran dibuka saat hari itu juga.

Setelah bincang-bincang, mereka biasanya memang rutin mengadakan event open mic puisi dengan C2O sebagai “rumah” bagi anak-anak Undisputed. Saat ini mereka tengah menyiapkan tim mereka untuk kembali rutin mengadakan openmic puisi setelah vakum sekian waktu.

Mengenal event Undisputed Poetry adalah hasil dari snowballing relasi di Instagram, singkatnya, hasil scrolling IG berlama-lama.  Pada saat itu aku sedang memikirkan sesuatu hal apalagi yang bisa aku coba di Surabaya. Memikirkan bahwa aku berkuliah di Surabaya tanpa main-main yang agak jauh rasanya pasti akan selalu tidak pas.

Main-main yang kumaksud disini adalah, pertemuan-pertemuan baru, dan tentu saja perbincangan-perbincangan baru. Karena jelas, sejauh ini nongkrong dan berbincang masih menjadi bagian dari metode belajar paling jelas. Alhasil, bertandanglah aku ke Undisputed Poetry untuk pertama kalinya, bersama beberapa kawan teater kampus.

Kami datang lebih awal, membantu beberapa panitia membereskan beberapa perintilan, ruangan akan dibuat lengang untuk orang bisa menyaksikan poetry slams sambil lesehan. Panggung dibuat hanya beralaskan karpet, satu mic, dan satu lampu sorot.

Orang-orang pada saat itu begitu melebur, dari poet (sebutan untuk pembawa puisi), penonton, dan beberapa pengunjung C2O. Ruangan itu tak besar, namun justru dengan itu memudahkan kita untuk membangun keintiman dan saling nimbrung dengan yang lainnya. Ruangan terisi penuh, banyak antusiasme tertampung malam itu.

Para pengunjung di selasar C2O Library

Undisputed poetry datang dengan konsep yang menarik. Dua acara yang menjadi pentolan Undisputed adalah open mic dan poetry slams. Openmic akan diselenggarakan 2 bulan sekali, disusul poetry slams sebagai acara penutup tahun. Malam itu aku merasakan peleburan yang ada di Undisputed menjadi suatu katarsis, puisi adalah katarsis. Selain ia adalah bentuk karya seni, namun lebih dari itu dia menyentuh hati tiap orang yang mendengarkannya.

Hal yang ingin aku coba gambarkan adalah, Undisputed menjadi wadah bagi tiap orang menyampaikan kejujuran yang paling telanjang melalui puisi-puisi mereka tanpa keharusan pada aturan sastrawi yang teoritis. Tak ada puisi yang bukan puisi selama ia menampung kejujuran. Pun aku pukau dengan leburnya suasana yang mungkin ditemukan setelah beranjak dari ruangan ini.

Salah satu performa yang menjadi favoritku adalah puisi dari Mbak Wike, salah seorang pengelola C2O. Beliau berpuisi tentang menjadi seorang Ibu dengan amat jujur. Memulangkan keresahannya pada kata-kata yang amat sederhana. Namun keresahan yang terwujud ke dalam pembawaan puisi itu mampu membuat siapapun di ruangan tak sampai hati melewatkan performa beliau. Fingersnaps after!

Performa puisi dari Mbak Wike

Undisputed Poetry dibuat dengan rancangan spoken word poetry, partisipan harus membuat karyanya sendiri dan membawakan performanya di panggung. Berbicara spoken word poetry, salah satu yang menarik perhatianku juga adalah sebuah komunitas puisi dari Amerika Serikat, Button Poetry.

Komunitasyang didirikan pada tahun 2011 ini bertujuan mengalihwahanakan puisi ke dalam bentuk audiovisual dan media sosial, pun saat ini telah menjadi komunitas performans dan media puisi terbesar. Beberapa performa yang menjadi favoritku adalah “OCD” dari Neil Hilborn dan “When Love Arrives” dari Sarah Kay dan Phil Kaye. Keduanya menggambarkan sang subyek sekaligus konteks yang melingkungi sikap-sikap subyek melalui cerita yang dibangun serentak dengan performa yang begitu memesona.

Spoken word poetry pada dasarnya seperti bermain peran, seorang poet akan membawakan puisinya dengan kreativitas dan gayanya yang bisa merepresentasikan isi puisi. Performa tak harus dilakukan satu orang, bisa lebih, dan bisa mengggunakan properti yang mendukung performa. Dalam acara poetry slam, ketika sang poet membacakan puisi mereka, masing-masing juri yang diambil dari penonton akan memberikan penilaian dari rentang angka 0 sampai 10.

Suasana di Undisputed Poetry

Aku suka puisi, dan selalu suka puisi. Menghadiri Undisputed memperluas pandanganku bahwa puisi bisa menjadi sangat luwes; bukan hanya tentang diksi yang meliuk-liuk atau rima yang konstan. Lebih dari itu, puisi adalah penelanjangan pada warna-warni tubuh si penulis. Ragam puisi saat itu beranjak dari segala keresahan. Tentang isu perempuan, sosial, percintaan, pencarian jati diri. Semuanya membaur dalam ruangan, yang baru bergabung, yang telah lama bergabung, menjadi ruang aman bagi semua.

Ekosistem ini pikirku menjadi penting untuk dikembangkan menjadi pemantik gairah ide dan kepenulisan puisi. Karena menulis pada awalnya dimulai dengan eksplorasi pada diri sendiri, mengenal diri sendiri untuk kemudian bisa turut tenggelam dalam cerita-cerita lain dan mendorong pada pembacaan yang lebih luas.

Aku jadi teringat pada salah satu kutipan puisi dari Rumi yang selalu aku suka, “Only from the heart, can you touch the sky” [T]

Surabaya, 16 Desember 2022

“Bali Poetry Slam” di Singaraja: Mengucapkan yang Ragu-ragu Diucapkan di Panggung
Ketegangan Bahasa pada Baca Puisi vs Poetry Slam vs Palawakya
Tags: poetrypoetry slamPuisisastraSurabayaUndisputed Poetry
Previous Post

“Cultural Dining” di Hotel Tugu Bali, Perkenalkan Seni Pertunjukan Bali

Next Post

Menapak Jejak Konsep Purusa-Pradana di Lereng Gunung Rawung

Putu Dinda Ayudia

Putu Dinda Ayudia

Mahasiswa ilmu komunikasi tahun ketiga. Menyukai fenomena dengan isu perempuan, adat, serta pendidikan. Saat ini punya dua hobi: main sama kucing dan nonton anime.

Next Post
Menapak Jejak Konsep Purusa-Pradana di Lereng Gunung Rawung

Menapak Jejak Konsep Purusa-Pradana di Lereng Gunung Rawung

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co