Proses pembelajaran di sekolah salah satunya harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Di sinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didik.
Mengapa membaca itu sangat penting? Kita telah mengetahui bahwa minat baca masyarakat sangat rendah. Kalaupun ada, hanya beberapa yang memiliki motivasi yang kuat untuk tekun dalam membaca.
Fenomena ini mungkin saja dicekoki pemikiran wajib belajar 9 tahun yang dilakukan oleh Pemerintah sehingga sebagian besar kita terkadang berpikiran ketika selesai mengikuti pendidikan formal, belajar kita sudah dianggap selesai. Padahal belajar itu ialah proses sepanjang hayat. Jadi belajar itu harus dilakukan secara terus menerus.
Membaca itu sangatlah penting di abad informasi ini, karena banyaknya informasi yang tersedia maka kita harus pandai-pandai memilih informasi yang akurat dan percaya. Sebelum ada teknologi yang berkembang seperti sekarang, buku meruapakan salah satu sumber belajar yang bisa memberi manfaat.
Pada jaman ini saya berpikir “Karena banyaknya informasi yang berseliweran di dunia ini, kualitas sumber atau orang yang memberi kualitas tinggilah yang bisa memenuhi tujuan kita”.
Kita perlu belajar lebih mendalam dengan apa yang kita bahas ini. Saya perlu menyampaikan ulang kepada tentang teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner pengarang buku Frames of Mind. Garner pernah mengatakan bahwa semua orang memiliki kejeniusan unik atau kombinasi kejeniusan unik. Ia mengidentifikasi kejeniusan menjadi kejeniusan verbal, matematika, spasial, musical, fisik, interpersonal, dan intrapersonal.
Oleh karena itu saya berpandangan bahwa, tujuan sekolah seharusnya mengembangkan kecerdasan dan membantu orang mencapai sasaran profesi dan hobi yang cocok untuk jenis kecerdasan mereka masing-masing.
Tidak semua orang mempunyai minat dan kemampuan yang sama, tidak semua dari kita bisa belajar dengan cara yang sama. Namun sayangnya siswa yang dulunya tidak bagus dalam tes standar, pasti akan dicoret sebagai siswa yang dianggap tidak memiliki bakat apapun.
Jenius adalah seseorang yang luar biasa bagus pada bidang tertentu. Tidak dalam semua hal. Jenius biasanya punya kemampuan istimewa dalam satu bidang dan kemampuan rata-rata pada bidang lain. Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif dan menumbuhkan kejeniusannya tanpa batas.
Saya sedikit bercerita tentang pengalaman mengajar dulu. Dulu saya bekerja hanya untuk mendapatkan pengalaman dan riset sederhana bagaimana dan apa sebenarnya yang dipersiapkan pendidikan kita di sekolah. Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “Tuhan”. Mengingat Tuhan adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
Mari sediakan waktu luang untuk membacakan buku untuk Anak anda setiap hari. Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan buku dengan suara lantang secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak Anda dalam usia belum sekolah maupun yang sudah, hal itu akan membuat mereka berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya.
Berikan dukungan pada berbagai aktivitas membaca mereka. Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan anak Anda. Biarkan mereka membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada mainan, ramalan cuaca, acara TV edukasi, dan semua informasi praktis harian. Dan juga, pastikan mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka ketika sedang menunggu giliran saat pergi ke dokter, atau saat sedang di dalam mobil.
Sebagai bukti lain bahwa persekolahan kita juga telah banyak melahirkan pengangguran terdidik, walaupun di permukaan berhasil kelihatannya namun yang tampak di lapangan sekarang berbeda. Masih banyak lulusan-lulusan Perguruan tinggi belum memiliki pekerjaan apalagi menciptakan lahan pekerjaan.
Kita tidak menginginkan generasi yang terlahir untuk jadi kritikus atau jenius sekolahan yang hanya pandai memberikan penilaian, gugatan, opini yang keras-keras dan gembar-gembor.
Kita ingin berusaha mengungkap fakta dan data, sehingga ini akan menjadi informasi penting bahwa kehidupan nyata yang sebenarnya kita hadapi adalah bagaimana bisa sukses dalam karir atau masa depan.
Jadilah jenius jalanan! Jenius yang kaya dengan ilmu dari pengalaman apapun itu sumbernya. Kendalikan dan berdayakan diri kita dengan benar, maka kita akan mampu mengendalikan masa depan. Jenius jalanan tidak pernah berhenti belajar, sementara jenius kertas berhenti belajar ketika kertas itu sudah berisi nilai 100 dari sekolahan. [T]
[][][]
BACA Opini dan esai yang lain tentang pendidikan DAN LAIN-LAIN dari penulis SUSILA DARMA