Lomba Mendongeng Mahima se-Indonesia 2022 serangkaian Festival Mendongeng Mahima diikuti 133 pendongeng dari seluruh Indonesia. Total 10 provinsi se-Indonesia yang terlibat yaitu Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua.
Salah satu dewan juri, Cok Sawitri menyebut bakat-bakat peserta lomba menakjubkan sehingga sangat sulit menentukan juara. Ia berharap pendongeng ini terus mengasah kemampuannya dan ia optimis Indonesia mampu melahirkan pendongeng-pendongeng hebat.
Dan inilah pemenang Lomba Mendongeng Mahima se-Indonesia;
Kategori SD
- Juara 1 – Hanum Aqilah – SDIT Nurul Ilmi Jambi – Kue Padamaran
- Juara 2 – Salsabilla Nadifa Setiawan – SD Labschool FIP UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) – Warisan Nenek Surti
- Juara 3 – Putu Dena Tisya Kasih Sudira – SD Negeri 1 Banyuning – Malin Kundang
- Juara favorite (likes terbanyak) Hanum Aqilah – SDIT Nurul Ilmi Jambi dengan judul dongeng Kue Padamaran (dengan jumlah likes 527)
Kategori SMP
- Juara 1 – Ebenhaezer Gesit Denandrya – SMP Negeri I Ungaran – judul dongeng Legenda Danau Toba
- Juara 2 – Desak Putu Ayu Dina Candradewi – SMPN 1 Seririt – Bawang Merah Bawang Putih
- Juara 3 – Desak Putu Firsha Anandita – SMPN 1 Singaraja – Selat Bali
- Juara favorite (likes terbanyak) Desak Putu Firsha Anandita – SMPN 1 Singaraja – Selat Bali (dengan jumlah likes 1357)
Kategori SMA
- Juara 1 – Vanesia Ardana Br Simamora – SMA Methodist 2 Palembang – Timun Mas
- Juara 2 – Putu Gita Shani Mayanti – SMAN 1 Singaraja – Legenda Asal Mula Selat Bali
- Juara 3 – I Made Satya Nandana – SMAN 3 Denpasar – Piu Tak Mau Pergi Sekolah
- Juara Favorite (Likes terbanyak) Made Dea Vio Lantini – SMAN 1 Singaraja – Calon Arang (dengan jumlah likes 1061)
Kategori Umum
- Juara 1 – Kadek Sathya Kori Mancika – STAHN Mpu Kuturan – Kepi si Penyelamat Lautan
- Juara 2 – Nyoman Dyutami Maharani – Sekolah Bali Kiddy – Kelinci dan Kura-Kura
- Juara 3 – IGA A Krisna Utami – TK Lab Undiksha – Gajah dan Burung Pipit
- Juara Favorite (Likes terbanyak) IGA A Krisna Utami – TK Lab Undiksha – Gajah dan Burung Pipit (dengan jumlah likes 84).
Festival Mendongeng Mahima se-Indonesia 2022 ditutup 5 Oktober 2022. Selain lomba mendongeng, Festival Mendongeng Mahima juga menggelar berbagai program lain, yakni workshop mendongeng, pertunjukan mendongeng, bedah buku dongeng, bursa buku dongeng, kolaborasi komunitas dalam mendongeng, juga konser musik dan dongeng.
Para siswa, guru pembina, seniman, budayawan, aktivis literasi, komunitas seni, maupun masyarakat umum terlibat dalam festival ini.
Nova Ruth dan Filastine
Festival ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng pada tanggal 22 September 2022, di Sasana Budaya Singaraja, dan telah mendapatkan respons dan apresiasi positif dari berbagai kalangan. Seniman dan budayawan maupun tokoh masyarakat yang turut terlibat dalam pertunjukan mendongeng di antaranya Cok Sawitri, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD., Tini Wahyuni, Luh Wanda, Komunitas Cinta Kain Bali Buleleng, Komunitas Mahima dan Teater Tribaja SD Negeri 3 Banjar Jawa.
Juga penampil dari luar Bali bahkan seniman internasional Nova Ruth dan Filastine, yang berlayar keliling dunia dengan kapalnya, mendongeng sejenak di Singaraja sebelum melanjutkan perjalanannya di laut menuju berbagai penjuru dunia.
Nova Ruth tampil dalam Festival Mendongeng Mahima se-Indonesia di Singaraja, Bali | Foto: Komunitas Mahima
Nova Ruth dan Filastine berkolaborasi dengan TK Nol Kecil menampilkan kisah Arka Kinari, kapal berusia 75 tahun melintasi berbagai benua dengan misinya menyelamatkan lingkungan dan berbagi kisah inspiratif dengan musik dan cerita. Selama satu jam Nova Ruth membagikan inspirasinya dengan musik dan cerita apik soal perjalanannya yang mengagumkan.
Workshop Mendongeng
Program workshop mendongeng menghadirkan pemateri Cok Sawitri dan Luh Wanda, melibatkan siswa SD, SMP dan SMA se-Buleleng. Dalam waktu singkat mereka telah memotivasi dan menginspirasi anak-anak untuk mendongeng.
Luh Wanda sebagai pendongeng muda sebelum workshop membawakan dongeng Dadong Dauh yang mengandung unsur literasi numerasi berhitung sederhana, dimana anak-anak tanpa sadar telah belajar menghitung sambil mendengar dongeng.
Pementasan teater dongeng dari ibu-ibu di Singaraja, Bali | Foto: Komunitas Mahima
Teater dongeng anak-anak dari Komunitas Mahima Singaraja, Bali | Foto: Komunitas Mahima
Cok Sawitri juga memukau dengan dongengnya Sang Landean yang melibatkan audiens. Metode workshopnya yaitu praktik langsung mengundang anak-anak mendongeng apa saja berhasil membuat anak anak senang bercerita.
Pertunjukan teater dongeng dari Komunitas Mahima, Komunitas Cinta Kain Bali dan Teater Tribaja SD Negeri 3 Banjar Jawa. Mahima mementaskan dongeng Men Tiwas Men Sugih versi anak anak dalam dua Bahasa (Bahasa Inggris dan Indonesia) sementara Komunitas Cinta Kain Bali mementaskan Men Tiwas Men Sugih versi dewasa yang jenaka. Lalu ada Teater Tribaja yang mementaskan dongeng Timun Mas yang menggemaskan.
Penutupan Festival
Penutupan festival dilakukan secara hybrid (online dan offline), Rabu malam, 5 Oktober 2022. Penutupan akan dihadiri oleh seluruh pemenang lomba, audiens umum, meliputi seniman dan budayawan, siswa dan guru, komunitas, juga dinas terkait seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng yang mendukung acara ini.
Adapun pengisi acara dalam penutupan festival ini di antaranya Nur Handayani dari Solo yang membawakan tembang Sinom dari Serat Wedatama karya pujangga Jawa Mangkunegara 4 tentang karakter manusia yang harus bijak dan bermartabat.
Ada pula seniman Nanik Indarti dari Jogja yang membawakan dongeng Kisah Abdi Dalem Difabel, juga seniman dalang I Gusti Made Aryana (Dalang Sembroli) yang membawakan Dongeng Angsa dan Kura-Kura.
Program acara bedah buku doneng dalam Festival Mendongeng se-Indonesia di Singaraja, Bali | Foto: Komunitas Mahima
Ketua Komunitas Mahima, Kadek Sonia Piscayanti sebagai penyelenggara festival mengatakan bahwa festival ini mampu membangkitkan kesadaran bersama akan pentingnya nilai-nilai dalam dongeng di kehidupan manusia, baik sebagai pembawa harapan dan sebagai inspirasi untuk hidup yang lebih baik.
Hal ini juga didukung oleh dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng yang turut mendukung festival ini sebagai upaya menumbuhsuburkan dongeng sebagai bagian dari aktivitas literasi masyarakat.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata mengatakan bahwa potensi Buleleng sangat besar di bidang seni, khususnya mendongeng.
“Perlu ada stimulasi yang baik untuk menumbuhkembangkan kesadaran mendongeng di generasi muda khususnya anak-anak di Buleleng. Dengan festival ini, semua anak bisa belajar dari nilai-nilai karakter dongeng dari seluruh nusantara,” kata Surya Bharata. [T][Ole/*]